All Chapters of Perfect Wife (Dangerous): Chapter 1 - Chapter 10

101 Chapters

BAB 1

# Florida, Amerika Serikat 19:20 pm "Lean, kamu yakin akan kembali, Nak?" Pertanyaan yang berasal dari pria paruh baya yang tak lain adalah Anthony, dia berada di ambang pintu kamar cucunya, Leanne yang tengah membelakanginya menghadap ke arah jendela besar. "Cepat atau lambat, pasti aku akan kembali, Kek." Sahut Leanne seraya berbalik ke arah seseorang yang sangat berharga. Kakeknya adalah seseorang yang mengulurkan tangan kepadanya. Membawanya pergi dari keterpurukan. Pria yang satu tahun lalu itu telah kehilangan orang yang sangat dia cintai. Sang istri yang telah berpulang kepada-NYA. "Baiklah, apa barang-barangmu telah kamu siapkan? Besok pagi kamu diantar jet pribadi kita." Ucap Anthony. "Dan kamu jangan menolaknya." Lanjutnya cepat sebelum cucunya protes. "Huh, baiklah." Ucap Leanne mengalah sebab perkataan Kakeknya yang tidak bisa ia bantah. "Terimakasih untuk kasih sayang selama ini yang telah Kakek dan mendiang Nenek berikan padaku. Aku sangat menyayangi kalian." Ucap
Read more

BAB 2

Dua keluarga yang di satukan dalam rangka makan malam itu telah menyelesaikan makanan mereka masing-masing, terlihat raut kedua pasangan suami istri itu yang ingin menyampaikan suatu hal penting dari inti malam ini. "Jadi bagaimana menurutmu Harris? Kamu setuju 'kan, jika anak kita di satukan dengan cara menikahkan mereka, agar hubungan pertemanan kita semakin erat." Ucap Daniel dengan lugasnya. Membuat Leanne yang sedari tadi diam melihat ke arahnya begitu pun Damian. "Ya, aku setuju kapan pernikahannya akan di laksanakan." Ucap Harris. "Lebih cepat lebih bagus. Iya 'kan Anita?"Tanya Rose. "Bagaimana kalau dua minggu dari sekarang. Kita akan mulai mempersiapkannya Rose." Ucap Anita begitu bersemangat. Para orangtua itu sibuk dengan pembicaraan mereka seolah orang yang berada di meja itu hanya mereka. Membuat anak mereka bertanya-tanya siapa yang mereka bicarakan dan pernikahan siapa yang akan di laksanakan dengan waktu secepat itu. "Apa yang kalian bicarakan? Siapa ya
Read more

BAB 3

DAMIAN "WHAT?! Kau akan menikah?!" Aku yang sudah tahu respons Sarah hanya diam, dan ia yang menatapku nyalang. "KAU ANGGAP HUBUNGAN KITA APA DAMIAN?!!" Bentak Sarah yang kali ini malah membuatku geram, berani sekali dia meninggikan suaranya. "JAGA UCAPAN MU SARAH!!" Bentakku balik yang langsung membuatnya menciut dan terdiam. "Kamu tega padaku Damian." Ucapnya pelan. "Hei tenanglah, pernikahan ini tidak akan lama." Ucapku melembutkan suara. "Apa maksudmu?" Tanya Sarah penasaran. "Pernikahan ini hanya akan aku jalani selama satu tahun, dan setelahnya aku akan menceraikan wanita itu." Jawabku sambil merangkulnya. "Ini demi Mama yang ingin aku menikahi wanita pilihannya." Lanjut memberi alasan sebenarnya. "Benarkah kamu akan segera menceraikan wanita itu, setelah waktunya tiba?" Tanya Sarah sambil memandangku lekat. "Ya." Ucapku singkat. "Apa kita harus backstreet setelah kamu menikah Damian?" Tanya Sarah yang sudah mulai tenang. "Ya, kecuali pada wanita yang aka
Read more

BAB 4

LEANNE Hari ini di mana aku akan menikah. Setelah beberapa minggu yang lalu di adakannya acara pertunangan yang sederhana. Hanya keluarga saja yang menghadiri itu pun di rumahku. Hotel berbintang salah satu aset milik Romanov Grup, yang di mana acara pernikahan akan di selenggarakan. Seorang diri di kamar salah satu Hotel yang ku tempati saat ini setelah penata rias menyelesaikan semuanya. Kini aku tengah berdiri di depan cermin melihat pantulan diriku sendiri, yang sudah di balut dengan gaun pengantin. Berwarna putih tulang, berlengan panjang yang memperlihatkan bahu telanjangku serta punggungku, dan ekor gaun yang menjuntai panjang. Wajahku yang sudah di make-up senatural mungkin, tidak menutup kemuraman di raut wajahku. Helaan napas kasar yang bisa ku keluarkan, hinga terdengar pintu yang terbuka dan wanita paruh baya tak lain ibuku berjalan masuk ke arahku yang masih menatapnya dari cermin. "Kamu sangat cantik sekali sayang." Ucapnya sambil mengusap pipiku dengan lem
Read more

BAB 5

LEANNE Niat awal hanya memejamkan mata sejenak, ternyata aku ketiduran di dalam bathtub. Di rasa sudah cukup lama aku segera bergegas membilas tubuh di bawah shower, dengan air hangat. Aku tidak tahu sudah berapa lama membuatku tertidur di dalam air, sehingga kulit jari tanganku mengeriput. Mematikan Shower dan membungkus tubuh dengan handuk yang sudah tersedia. Serta memakai pakaian yang ku bawa sendiri, karena semua baju yang di bawakan para orangtua di dalam koper tidak layak ku pakai. Apa yang di harapkan dari pernikahan hasil perjodohan ini? Tidak ada pengharapan apapun, sebab aku maupun Damian membuat pernikahan ini hanya sebuah kesepakatan saja. Kesepakatan untuk kepentingan masing-masing. Setelah memakai piyama panjang, segera aku keluar. Tepat saat membuka pintu betapa terkejutnya aku. Damian yang sudah berdiri menjulang di depanku, membuat aku harus mendongakkan kepala, dengan perbandingan tinggi kami yang sangat kentara lumayan jauh. Aku yang memiliki tinggi 176 dan
Read more

BAB 6

Suara ketukan dari pintu, membuat Leanne yang tertidur pulas kini mulai mengerjapkan kedua matanya terbuka perlahan. Masih terdengar suara ketukan, membuat Leanne yang hendak bangun dari tidurnya terhenti. Sebuah tangan kekar, dan berbulu yang melingkari pinggangnya membuat Leanne menolehkan kepalanya ke samping. Menatap diam ke arah suaminya, dan terputus oleh suara ketukan pintu yang tidak berhenti. Di singkirkan pelan tangan itu dari pinggangnya, dan turun di atas kasur setelah belitan tangan Damian dari pinggangnya terlepas. Berjalan ke arah pintu, dan membukanya pelan. "Oh, Anne! Maafkan Mama yang telah mengganggu tidur kalian. Mama hanya ingin memberitahu kalian, bahwa yang lainnya sudah menunggu di bawah untuk sarapan bersama. " Ucap Rose. "Tidak apa-apa, Ma. Justru aku yang harusnya meminta maaf, karena sudah merepotkan Mama membangunkan kami yang bangun kesiangan." Ucap Leanne tak enak hati. "Mama mengerti, kok. Kaliankan pengantin baru. Jadi wajar saja kalau kal
Read more

BAB 7

Damian yang sudah rapih dengan setelan kantornya, keluar dari kamarnya lalu menuruni tangga hendak pergi ke kantor. Saat tiba di bawah ujung tangga ia melihat Leanne yang menghampirinya. "Regan, sarapanlah dulu sebelum kamu berangkat bekerja." Ucap Leanne yang memakai celemek bermotif bunga sakura terlihat cantik dengan rambut hitam nya yang di cepol asal. "Regan?" Tanya Damian heran. "Ya. Apa kamu tidak keberatan jika aku memanggilmu seperti itu?" Tanya Leanne. "Hm..tidak masalah." Jawab Damian acuh tak acuh. "Dan... seharusnya kamu tidak perlu menyiapkan sarapan untukku. Lagian aku tidak terbiasa untuk sarapan pagi yang berat." Lanjutnya. "Regan, aku tahu jika pernikahan ini hanya untuk sementara. Tapi aku ingin, selama kita masih berstatus suami istri. Aku ingin menjalankan segala hal keperluan mu sebagai seorang istri." Ucap Leanne. "Aku tidak bisa lepas dari tanggung jawabku. Maka dari itu, sarapanlah dulu sebelum kamu berangkat. Walaupun hanya sedikit saja kamu m
Read more

BAB 8

*****Leanne turun serta membayar argo taxi, setelah tiba di kediaman orang tuanya.Berjalan ke arah pintu serta mengetuknya, sampai tiba seseorang membukanya dari dalam. "Ternyata kamu, Nak?" Tanya Anita ketika siapa yang bertamu. "Di mana suamimu?" Tanyanya lagi sambil melihat ke arah belakang putrinya, namun tidak menemukan siapapun. "Aku kesini hanya mengambil barangku yang tertinggal." Ucap Leanne membuat Anita sedih. Semampu mungkin, ia memasang wajah bahagianya menyambut kedatangan putrinya. "Apa perlu ibu bantu?" Tawarnya. "Tidak usah." Ucap Leanne dan menerobos masuk tanpa melirik ke arah Anita. Leanne berjalan ke arah tangga di mana kamarnya berada di lantai dua. Masuk kamarnya serta mengambil barang yang ia perlukan. Mengambil kunci mobilnya yang terakhir kali ia simpan di laci meja nakas. Hendak berbalik ke arah pintu gerakkannya terhenti ketika ibunya berada di dalam ruangan yang sama dengannya. "Nak, makanlah dulu kebetulan ibu memasak makanan kesukaanmu."
Read more

BAB 9

***** "Anda........bukankah wanita pemilik toko bunga itu?" Tanya Mr. Davidson kepada Leanna. "Sayang, dia pemilik toko bunga yang tadi pagi aku beli bunga di sana, sekaligus orang yang memberimu bunga selain aku." Jelas Mr. Davidson melihat kebingungan istrinya. "Ahh, benarkah?! Kalau begitu saya berterima kasih kepada anda, dan bunganya sangat cantik. Saya Amanda, dan ini suami saya Federick. " Ucap Amanda memperkenalkan diri serta suaminya Mr. Davidson. "Sama - sama, saya senang jika Mrs. Davidson menyukai bunganya. Saya Anne." Ucap Leanna. "Panggil Amanda saja, dan kamu istri dari Mr. Romanov?" Tanya Amanda yang di angguki Leanna. "Mr. Damian, maaf saat anda menikah. Saya tidak bisa hadir, karena itu saya tidak mengenali istri anda saat saya beli bunga di tokonya. Kalian sepasang suami istri yang serasi." Ucap Federick di akhiri pujiannya pada Damian dan juga Leanne. "Tidak apa - apa Mr. Davidson. Terima kasih, dan kalian pun begitu terlihat sangat serasi. Apalagi ka
Read more

BAB 10

***** "Regan, kamu tidak akan sarapan terlebih dahulu?" Cegah Leanne dari arah dapur, ketika melihat Damian yang sudah akan keluar pintu utama. "Mulai hari ini kamu jangan membuat sarapan atau makanan untukku lagi." Ucap Damian masih dengan posisi menghadap ke arah pintu. "Tapi kenapa? Kita kan sudah membicarakannya masalah ini, dan aku sudah menyiapkannya untukmu." Ucap Leanne Berbalik arah menatap Leanne, "Aku akan sarapan dengan kekasihku. Makanan yang di buat bila perlu kamu buang saja." Ucap Damian yang menohok dan ia berlalu dari sana meninggalkan Leanne yang terus menatapnya sampai Damian menaiki mobilnya dan pergi. Berjalan masuk, dan ke arah dapur setelah menutup pintu utama. "Bi....tolong bereskan meja makan." Ucap Leanne yang hendak berjalan ke arah tangga. "Tapi
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status