Home / Thriller / Anak Kembar sang Mafia / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Anak Kembar sang Mafia: Chapter 111 - Chapter 120

146 Chapters

Kemarahan Jeff

Keesokan harinya, Chris dan Vic terbangun dari tidur panjang mereka. Mereka telah menghabiskan malam dengan terlelap dalam dekapan kedua orangtua mereka yang penuh kasih sayang. "Chris, Vic, bagaimana dengan kalian? Apakah masih merasa tidak nyaman?" tanya Viyone, yang sangat perhatian. "Papa akan meminta dokter datang periksa kondisi kalian lagi," ujar Wilson, yang duduk di tepi kasur, menatap kedua anaknya dengan penuh kekhawatiran. Chris segera menjawab dengan tenang, "Papa, tidak perlu. Aku sudah merasa lebih baik sekarang." Sementara itu, Vic, mengeluh dengan ekspresi wajah yang tidak suka, "Demamku sudah turun, aku tidak mau minum obat lagi." Kemudian, Vic beralih pada ibunya dan dengan sikap manja meminta, "Mama, aku ingin makan makanan buatanmu." Viyone tersenyum lembut dan mengelus kepala Vic, "Baiklah, mama akan membuatkan makanan kesukaan kalian." Sesaat kemudian Viyone meninggalkan kamar si-kembar dan menuju ke dapur. Sementara Wilson menemani kedua putranya itu."Pa
Read more

Siapa Dalang 6 Tahun Lalu

Jeff yang kesal dengan hinaan Meliza, langsung melayangkan tangannya menampar wajah wanita itu dengan keras. "Plak!"Tamparan keras itu membuat wajah Meliza kesakitan. "Aahh!" jeritnya.Jeff menatap Meliza dengan penuh amarah. "Aku salah besar karena tertarik padamu dan memilihmu. Pernikahanku hancur karena aku dibutakan oleh jalang sepertimu. Anakku meninggal karena kebodohanku dan termakan hasutanmu sehingga aku menyalahkan Viyone. Dibandingkan dengan dirinya, kau sama sekali tidak layak. Bahkan kau tidak sebanding dengan ujung kaki jarinya," ketus Jeff dengan kesal.Meliza tertawa sinis mendengar ucapan Jeff. "Sekarang kau membandingkan aku setelah kau mendapati anak itu cacat dan bukan anakmu. Apakah kau sudah lupa saat kau merayuku dan sering meniduriku sehingga tidak peduli dengan istrimu yang sedang menderita saat hamil darah dagingmu? Semua ini adalah karmamu, Jeff!" jawab Meliza sambil tertawa.Wajah Jeff memerah, menahan amarah yang memuncak. "Mulai hari ini aku tidak ingin m
Read more

Vic Yang Penasaran

Mendengar suara Vic yang berjalan menuruni anak tangga, Ramos tersenyum sambil menggendong Chris. "Hei, Bocah, apa kabarmu, ha?" tanya Ramos dengan nada ramah. Vic mendekat dengan wajah yang tidak begitu ramah, "Aku sehat-sehat saja! Paman, cepat turunkan kakakku. Jangan sentuh kakakku sembarangan!" ujarnya sambil melirik tajam pada Ramos. Ramos tertawa kecil, "Kamu memang tidak pernah berubah. Dari dulu sampai sekarang tetap sombong," ejeknya sambil meletakkan Chris di lantai dengan lembut. Tepat saat itu, Wilson muncul dari koridor lantai dasar dan berjalan menuju ke ruang tamu. Ia tampak terkejut melihat Ramos di rumahnya, "Kenapa kamu bisa datang?" tanyanya dengan raut wajah penuh keheranan. Ramos mengangkat bahu, "Ah, aku hanya ingin melihat keadaan keluargamu. Tidak ada salahnya kan, Wilson?" balasnya dengan senyum sinis. Vic berdiri di samping Wilson, masih dengan tatapan dinginnya yang terarah pada Ramos. "Paman datang pasti ada sesuatu."Ramos tertawa mendengar ucapan Vi
Read more

Hati Yang Berdebar

Vic melirik tajam ke arah kakaknya, yang menyembur minuman ke wajahnya sehingga basah kuyup. Vic mengelap wajah mungilnya hingga kering."Uhuk...uhuk...," suara batuk Chris yang tersedak minuman terdengar akibat mendengar pertanyaan adiknya itu."Chris, kamu tidak apa-apa?" tanya Viyone yang menepuk punggung putranya dengan perlahan."Aku tidak apa-apa, Ma," jawab Chris sambil berusaha mengatur napasnya."Mama belum menjawab pertanyaanku," ujar Vic yang masih penasaran dan menatap ibunya dengan mata penuh harap.Viyone menatap kedua anaknya sejenak, mencoba mencari kata-kata yang tepat. "Vic, pertanyaanmu sangat sulit dijawab," kata Viyone dengan nada lembut namun tegas. "Ada hal-hal yang lebih baik diketahui saat kamu lebih dewasa.""Tapi, Ma..." protes Vic, merasa kecewa karena rasa ingin tahunya belum terpuaskan."Vic, mama hanya ingin melindungimu," ujar Viyone sambil merangkul bahu anaknya. "Suatu hari nanti, kamu akan mengerti."Chris, yang sudah lebih tenang, memandang adiknya
Read more

Wilson dan Viyone Saling Memadu Cinta

Tanpa ragu, Wilson mencium bibir Viyone dengan lembut, membuat wanita itu terkesiap sejenak. Pelukannya semakin erat seakan tidak ingin melepaskan istrinya di malam itu. Selama menikah, ia belum pernah menyentuh istrinya dengan penuh kelembutan dan cinta. Kini, ia merasa saatnya untuk menunjukkan betapa ia mencintai Viyone. Malam itu, Wilson ingin segera memiliki istrinya dengan seutuhnya. Ciumannya semakin dalam, membuat Viyone merasa nyaman dan meresapi setiap sentuhan dari suaminya. Keduanya larut dalam kehangatan cinta yang murni, saling memahami dan saling melengkapi satu sama lain. Di malam itu, mereka merasakan betapa berharganya momen tersebut, sebuah awal yang baru dalam perjalananViyone terkejut saat tiba-tiba tersadar dari lamunannya. Dalam hitungan detik, wajahnya berubah merah padam seiring dengan kesadaran bahwa bibir suaminya sedang menyatu dengan bibirnya. Wilson, suaminya, tengah menikmati ciuman itu dengan penuh gairah. Viyone mencoba melepaskan diri dari pelukan
Read more

Kelembutan Wilson

Dalam kehangatan malam itu, Wilson mencium bibir Viyone dengan penuh hasrat, sambil bergerak maju mundur di atas tubuh mungil itu. Tangannya meremas lembut gundukan kenyal dan bulat pada dada Viyone, membuat gairah Wilson semakin memuncak. Begitu juga dengan Viyone, yang menikmati setiap gerakan dan sentuhan suaminya, mengerang kecil karena kenikmatan yang dirasakannya. Sementara itu, di kamar lain, Vic terbangun dengan perasaan cemas. Ia menyadari bahwa Viyone tidak berada di sampingnya. Dalam kebingungan, ia bangun dan mulai mencari ibunya. "Sudah malam, Mama kemana?" gumam Vic, kecil hati. Ia menelusuri setiap lorong di rumah mereka, mencoba menemukan Viyone yang mungkin saja sedang berada di luar kamar. "Kenapa papa dan mama tidak ada, Kemana mereka?" ucap Vic sambil berpikir." Kamar belakang, aku belum cari!" Vic kemudian menuju ke lorong belakang. Ia ingin membuka pintu itu dan terkunci dari dalam.Di saat Wilson mencapai puncak kenikmatan, ia merasa sangat puas dengan kemamp
Read more

Kekesalan Vic

Di sisi lain, Vic berlari ke lantai dasar dan menemui Nick, Elvis, dan Luis yang berkumpul di ruang tamu."Paman! Paman!" teriak Vic sambil melangkah cepat menuruni anak tangga."Tuan muda, tolong jangan lari!" ucap Luis yang menghampiri Vic, sambil memegang segelas minuman."Tuan Muda, ada apa, kenapa terburu-buru?" tanya Elvis yang segera bangkit dari kursinya dan menghampiri Vic bersama Nick."Paman, aku penasaran dengan satu hal," jawab Vic dengan napas sedikit tersengal."Katakan saja, ada apa!" ujar Nick, penasaran.Luis sedang minum anggur merah dan berdiri di depan Vic, memperhatikan percakapan mereka dengan penuh minat."Apa yang dimaksud dengan malam pertama papa diambil oleh mama?" tanya Vic polos.Luis yang sedang meneguk anggur merahnya, tiba-tiba menyembur minuman itu ke wajah Vic karena terkejut.Vic lagi-lagi kesal dan membersihkan wajahnya sambil melirik tajam ke arah Luis. Ekspresi wajah anak itu terlihat sangat lucu dengan pipi menggembung dan bibir sedikit mengeruc
Read more

Pertemuan Markus dan Si kembar

Mobil Markus dan anggotanya melaju perlahan di sepanjang jalan yang ramai Mereka melihat sejumlah mobil hitam berjejer di depan pusat perbelanjaan. "Bos, sepertinya mereka sekelompok mafia," ujar supirnya dengan hati-hati. Markus memandang keluar jendela, mata yang tajam menganalisis situasi. "California... Hanya Dragon yang memiliki jumlah anggota terbanyak. Siapa mereka?" tanya Markus serius. "Mobil-mobil itu memiliki logo dragon. Mungkin Wilson Zavierson?" ujar supirnya dengan sedikit ragu."Sudah saatnya kami bertemu," ujar Markus dengan tekad. "Hentikan mobil!" perintahnya tegas."Bos, bagaimana jika mereka mengambil tindakan? Di sini begitu banyak anggota mereka," ujar supirnya khawatir."Karena ini adalah tempat umum, aku harus muncul dan berhadapan dengan mereka. Sebagai peringatan bahwa aku telah kembali!" jawab Markus dengan mantap.Mobil itu pun berhenti tepat di depan barisan mobil hitam yang berjejer, menandakan kedatangan Markus dengan keberanian dan keputusan yang t
Read more

Pertemuan Wilson dan Markus

Markus menatap tajam Nick yang berdiri di hadapannya, suasana di ruangan itu menjadi sangat tegang."Pengawal terkenal dan paling tangguh, Nick. Orang yang paling dipercaya oleh Wilson Zavierson," ucap Markus dengan suara yang datar dan dingin. "Tuan Markus Salveston, pengalaman Anda cukup luas," ujar Nick dengan nada meremehkan. "Ha ha ha... Pemimpin Dragon keluar bersama keluarga dan dikawal oleh sejumlah anggota. Luar biasa sekali," ejek Markus sambil tertawa kecil. "Tentu saja! Kami sebagai pengawal, bertanggung jawab menjaga keselamatan keluarga bos kami. Agar parasit seperti kamu tidak bisa mendekatinya," jawab Nick dengan senyum sinis yang semakin membuat suasana semakin panas. Markus merasa amarahnya mulai naik, namun dia masih bisa mengendalikannya. Tension di ruangan itu semakin meningkat, kedua pria itu saling tatap dengan penuh kemarahan. Namun mereka tahu, saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk bertarung. Vic merasa kesal setelah bertemu dengan Markus. Dia dan Chri
Read more

Tantangan Markus

Viyone menghela napas panjang, mencoba menenangkan perasaan yang mengganjal hatinya. Dia menggeser pandangannya ke arah yang berbeda, ingin memastikan ada apa di sana. Namun, sebelum dia sempat melangkah lebih jauh, suara Luis menghentikan langkahnya. "Kakak ipar, sebentar! Jangan pergi!" seru Luis dengan wajah khawatir. Viyone menoleh, alisnya berkerut, "Kenapa? Apakah ada sesuatu yang tidak boleh aku ketahui?" Luis menggigit bibir bawahnya, terpaksa menjawab, "Markus Salveston ada di sana, Aku yakin bos pasti tidak ingin dia melihat Anda." Mendengar nama Markus, wajah Viyone seketika pucat. Steven yang melihat keadaan kakak iparnya itu segera menghampirinya "Kakak ipar, bos tidak ingin Anda sedih. Jadi, lebih baik jangan bertemu dengannya!" ujar Steven, mencoba menghibur. Viyone menarik napas dalam, menenangkan diri. "Benar juga, kalau dia tahu aku di sini, mungkin akan menimbulkan masalah yang tidak perlu," gumamnya. Luis dan Steven saling berpandangan, lega melihat Viyone ke
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status