Home / Romansa / SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU : Chapter 71 - Chapter 80

106 Chapters

Episode 71

Rahel berjalan-jalan di taman dan mendapati sebuah bangku kayu. Ada tulisan “Rey cinta Rahel” di sana. Ia lalu duduk di bangku tersebut dan tersenyum sembari mengelus tulisan tersebut. Sedangkan Gebbie kini mendatangi Rey yang sedang berjemur di depan kolam renang dan minta maaf karena telah membawanya tanpa ijin ke dalam pesawat. Rey tidak menghiraukannya dan berbalik menanyakan mengapa Gebbie, saat menolaknya, memintanya untuk berpikir ulang tentang perasaannya. Rey tidak percaya akan ada yang berubah seandainya ia menyukai Gebbie dengan tulus atau tidak. Gebbie membantahnya dan mengatakan akan banyak yang berubah. Bingung dan kesal, Rey menganggap Gebbie sebagai ‘mossol’, wanita dengan selera pria yang aneh dan old-fashioned dalam urusan berkencan. Ia lalu mengusirnya pergi.Setelah Gebbie pergi, Rey mendengar teriakan minta tolong dari Rahel, yang kakinya mendadak kram sehingga ia hampir tenggelam di kolam renang. Tanpa pikir panjang Rey berlari dan melompat ke dalam ko
Read more

Episode 72

Lilis pikir, malam kelamnya sudah berakhir begitu ia tiba-tiba terbangun di rumah temannya Diana, tapi ternyata ia salah. Rumah yang pintunya selalu terkunci rapat, kini terlihat terbuka dengan nyala lampu di mana-mana.Pikiran buruk sudah menghantuinya. Untuk itu, ia cepat-cepat berlari mengabaikan rasa tidak nyaman di sela pangkal kakinya.Begitu melihat sosok yang begitu ia kenali tengah berjongkok sembari melemparkan benda apa pun yang ditemuinya, Lilis menghela napas panjang. "Diana, akhirnya kau datang juga!"Temannya itu pun menoleh, memicingkan mata dan melangkah tegap ke arah Lilis. "Apa yang kau lakukan, Lilis? Mengapa memakai gaunku? Kau mencuri?!" tudingnya, kemudian mencengkeram lengan Lilis dengan kuat. "Argh, sakit, Diana!" Lilis membela dirinya, berusaha sekuat mungkin untuk bisa lepas dari cengkeraman kuat sang temannya itu. "Aku tidak mencuri, aku hanya meminjamnya. Akan aku kembalikan nanti." Kata Lilis.
Read more

Episode 73

Sedangkan Joy akhirnya mengetahui bahwa manajernya membiarkannya liburan karena mendapat ancaman penyebaran foto. "Apa?" Joy mengangkat telepon dari managernya."Apa kau sedang bahagia menikmati kebebasanmu itu?" Tanya managernya."Tentu saja, tapi aku sedikit kesal karena kau dan Gebbie sudah menipu aku. Tapi sudah lama sekali aku tidak istirahat seperti ini, jadi ini sangat menyenangkan sekali bagiku." Ucap Joy."Dan apa kau tahu kenapa kau bisa berhasil punya waktu bersenang-senang seperti itu?" Ujar managernya."Apa maksudmu?" Joy nampak serius."Aku harus bernegosiasi dengan foto itu!" Ucap managernya kesal.Panggilan telepon berakhir dan manager Joy mengirimkan foto-foto saat Joy berganti pakaian dengan seragam sekolah milik Linda.Begitu mengetahui foto yang dimaksud adalah foto saat ia berganti baju, ia pun syok. Ia lantas mendatangi Linda dan mengomelinya. Linda hanya tersenyum-senyum saja melihat
Read more

Episode 74

Kembali bertemu Rey, Rahel mengaku bahwa ia datang ke villa karena Rey. Rahel lantas bercerita tentang tulisan di bangku kayu dan betapa inginnya ia kembali ke villa bersama Rey, dengan Rey yang masih seperti dulu. Dengan kembali bersikap dingin, Rey berkata, “Jadi, kau seharusnya sudah tak perlu membahas ini lagi.” Rahel pergi setelah mendengar kata-kata tersebut, menuju ke jembatan di kolam. Tak lama Gebbie dan Jimmie lewat di jembatan. Melihat raut muka Rahel yang galau, serta tatapan mata Jimmie yang mendadak berubah, Gebbie memilih meninggalkan mereka berdua untuk berbicara. Setelah sempat terdiam, Rahel mengatakan bahwa meski masih sedih setiap kali Rey tidak mengiraukannya, namun ia sadar tak semua hal berjalan sesuai keinginannya.“Kau itu sudah cantik. Tetaplah jadi dirimu sendiri,” hibur Jimmie.Di tempat CEO Jackson, terlihat CEO Jackson menemui pengacara William yang melaporkan bahwa semua persiapan sudah usai. CEO Jackson mengataka
Read more

Episode 75

Saat Joy membersihkan badan, Linda mendatangi kamarnya dan menawarkan untuk mencucikan bajunya. Karena Joy masih di kamar mandi, Linda melihat ke mejanya dan membaca kertas bertuliskan lirik lagu yang sedang dibuat oleh Joy Saat Joy tiba, Linda mengungkapkan bahwa Joy telah berubah karena lirik yang ia buat berbeda dengan dulu. Ia pun mengingatkan bahwa Joy punya banyak penggemar yang mencintainya, sehingga ia sebaiknya tidak pacaran dengan siapa pun.Setelah Linda pergi, Joy memandangi kembali lirik lagu yang sedang ia buat.🎶Aku tidak menyadarinya di saat kau 🎶tersenyum aku juga tersenyum.🎶Senyummu bagaikan mawar putih yang 🎶selalu ku nantikan setiap pagi.🎶Langkahku selalu berusaha menuju ke 🎶arahmu.Dan saat ia membalik lipatan kecil yang ada di ujung kertas lirik, terlihat tulisan “Sub Judul: Untuk Gebbie” di sana.Rahel sendiri sedang jalan-jalan dan bertemu Rey yang sedang duduk di bangku yang bertuliskan nama mereka. Rey hen
Read more

Episode 76

Rahel mendesah, wajah Rahel berubah. Sebuah masalah yang tak pernah diinginkan dan sampai air mata mengaburkan pandangan serta membasahi pipinya, Rahel menyeka itu kembali dengan cepat. Dan di titik itulah Rahel merasa kehabisan air mata. "Bagaimana aku bisa sampai sejauh ini? Bagaimana bisa aku hamil dengan cepat? Apa karena aku di tiduri oleh tiga pria sekaligus? Bagaimana jika Jimmie tahu? Bagaimana kalau Rey ingat aku perna mengatakannya? Tidak! Dia saat itu sedang mabuk, dia pasti tidak akan ingat." Pikir Rahel.Hening. Tanpa sadar Rahel termangu begitu lama sebelum akhirnya mengambil sebuah keputusan. Perlahan, ia membolak-balikkan surat permohonan untuk mengugurkan bayi yang baru berusia 2 Minggu lebih itu, hingga berakhir di halaman tanda tangan, ia mengambil pena lalu menandatangani itu dengan sangat rapi. Di saat yang sama, ia mengambil korek dan asbak. Sambil mengangkat laporan rumah sakit, ia lantas menyalakan api di sudut kertas tersebut hin
Read more

Episode 77

Esok harinya, melihat Gebbie yang sudah bangun, Rey masuk ke kamarnya dan menanyakan apakah ada yang bisa ia bantu. Gebbie mengatakan bahwa ia akan berganti baju sehingga ia meminta Rey untuk pergi. Rey menolak dan tetap berniat membantunya ganti baju. Akhirnya Rey membantunya dengan cara mengambilkan baju untuk Gebbie, namun ia justru kembali dengan tangan hampa karena ia merasa tidak ada satu pun baju Gebbie yang fashionable. Ia lalu meminta Gebbie menunggu sementara ia pergi membelikan baju untuknya.Saat hendak keluar kamar, ia hampir bertabrakan dengan Joy yang hendak masuk dengan membawakan troli penuh berisi makanan yang sebelumnya telah dibuatkan oleh Ms. Zhea. Setelah Rey pergi, Joy segera menghidangkan makanan-makanan tersebut di meja. Karena Gebbie tidak terlalu bersemangat menyantapnya, Joy menjadi heran dan dengan penuh perhatian mengecek suhu badan serta kepala Gebbie, siapa tahu ada efek samping yang dialami Gebbie. Perhatiannya tidak hanya sampai di situ. Me
Read more

Episode 78

Rahel telah berusaha menjalani hidup dengan mengejar seorang pria yang tak pernah menginginkannya. Namun, kini ia tak akan merasakannya lagi. "Maafkan aku, aku harus mengeluarkan mu!" Batin Rahel sambil mengelus perutnya.Berpikir untuk memulai semuanya dari nol memang sangat mengerikan, tetapi ia berpikir seharusnya ia mampu melakukan hal itu. "Aku akan melewati ini." Ucap Rahel."Apa kau mengatakan sesuatu?" Tanya Jimmie."Ah tidak." Ucap Rahel.Ketika berada di ujung jalan suara ponselnya berdering, mengalunkan nada Simfoni Kelima Beethoven. Ia begitu terkejut ketika melihat layar yang tertera disana. [Rey memanggil...]Rahel hanya menggigit bibir dan berpikir bahwa Rey menghubunginya karena sedang mabuk dan ingin mencaci maki dirinya lagi. Sambil menggelengkan kepala, Rahel langsung menekan tombol reject dan menonaktifkan ponselnya."Kenapa tidak di angkat?" Tanya Jimmie."Bukan apa-apa!
Read more

Episode 79

Mengetahui ponsel Rahel kini mati dan tak bisa dihubungi serta Kris mengklarifikasi bahwa itu adalah tempat terakhir Ponsel Rahel aktif.Kini, darah Rey mulai memanas dan seketika itu pula rasa takut menjalar keseluruh denyut nadinya. Seraya mengatupkan bibir, rey mulai gemetar karena amarah dan ketakutan bercampur aduk. "Seharusnya tidak akan pernah berakhir seperti ini!" Ucap Rey.“Tuan?” Kris memastikan seseorang di ujung panggilan itu. “Dia tidak ada disini!" "Ya Tuhan! Lalu harus bagaimana sekarang?” “Disini ada rute bus—dia pasti lewat sini. Cek semua cctv!” “Tapi tuan...” “Saya nggak peduli bagaimana caranya! Temukan dia segera!” tegas Rey.Rey kembali ke Sky House dan di kamarnya, Rey kesal, marah, khawatir dan sekaligus cemburu memikirkan Jimmie. Ia lalu masuk ke kamar Jimmie dan menginjak mainan mobil milik Jimmie. Tepat pada saat itu, Gebbie, yang sudah membulatkan tekad untuk menanyak
Read more

Episode 80

Rahel setelah 5 hari tidak ada kabar akhirnya kembali kerumahnya karena perjalanan panjang ia begitu kesakitan hingga membuatnya berkeringat dingin. Dia ingin membuat panggilan darurat, tetapi jarinya terasa lemah dan tidak berdaya. Akhirnya, penglihatannya menjadi gelap dan dia pun pingsan. Ketika terbangun lagi, dia sudah terbaring di ranjang rumah sakit. Seseorang yang duduk di sebelahnya adalah Jimmie. Ketika dia bangun, Jimmie segera bangkit dan memandanginya dengan penuh kasih sayang. "Rahel, bagaimana keadaanmu? Apakah masih sakit?" Tanya Jimmie. Rahel menatapnya dengan penuh tanda tanya, "Aku kenapa?" Jimmie ragu sejenak sebelum menjawab, "Dokter bilang kalau kamu mengalami pendarahan yang cukup banyak." Ucap Jimmie yang masih tak percaya dengan apa yang terjadi namun ia merasa sangat kasihan pada Rahel. Rahel menggenggam erat jari-jarinya. Air matanya pun mengalir d
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status