Home / Romansa / SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU : Chapter 91 - Chapter 100

106 Chapters

Episode 91

Di saat ini, Lilis mendengus. Wanita murahan? Berusaha merebut kekasih sahabatnya?Omong kosong! Orang-orang yang tadi mencacinya sama sekali tidak tahu apa-apa. Kenyataannya, pasangan pengantin bernama Nadya dan Nico yang ada di pelaminan itu adalah sahabat baik dan juga kekasih Lilis sendiri! Dirinyalah yang diselingkuhi!Selagi Lilis menahan rasa sakit dan pedih di hatinya, mendadak sebuah panggilan terdengar. “Lilis?!”Lilis menoleh, menatap seorang wanita paruh baya dengan pakaian anggun yang warnanya senada dengan tema acara pernikahan itu. “Tante Farha …,” sapa Lilis datar.Tante Farha, dia adalah ibunda Nico. Wanita yang selama ini selalu berusaha memisahkan Lilis dari putranya setelah tahu kalau Lilis sangat terobsesi pada ketiga tuan muda pewaris Hokkaido group itu. Tak hanya itu, Farha bahkan sampai menghina Lilis sebagai wanita rendahan kelas bawah menjijikkan yang tidak pantas untuk putranya.“Untuk
Read more

Episode 92

Melihat tubuh Lilis yang bergetar, pria di hadapan Lilis mengalihkan pandangan ke arah bilik pintu yang sedang digedor. Dia mendengus dingin dan berkata, “Apa kalian sudah bosan hidup?!”Semua orang langsung terkejut, termasuk Lilis sendiri. Percaya diri sekali pria ini!Namun, keterkejutan Lilis tidak berakhir di sana. Karena detik berikutnya, pria tersebut melonggarkan dasinya, lalu membuka beberapa kancing kemejanya.“Apa yang kamu lakukan!?” Lilis berucap tanpa suara, matanya melotot karena sang pria sekarang beralih menatapnya.“Kamu ingin aku membantumu, ‘kan?” tanya pria itu di sisi telinga Lilis, membuatnya diam. “Kalau ya, diam dan ikuti permainanku.”Kemudian, tanpa aba-aba, pria tersebut menarik kepala Lilis dan membenamkan wajah wanita itu ke dada bidangnya. Sontak membuat Lilis merona merah!Tepat ketika Lilis sedang sibuk berusaha tenang dan mempertanyakan niat pria tersebut, pria asing itu malah membuka pintu bilik kamar man
Read more

Episode 93

Saat mereka berdua jalan-jalan angin sejuk bertiup sepoi-sepoi. Gebbie merasakan ada sesuatu yang ditaruh di bahunya, ternyata Jimmie mengenakan jaket di tubuhnya. Jelas kalau Jimmie mengenakan pakaian tipis, tapi ia tetap melindunginya, Gebbie mengerucutkan bibirnya dan dengan cepat masuk ke dalam mobil.Saat mereka sampai di rumah, Jimmie membantu Gebbie masuk ke kamar, meletakkan bantal di punggungnya, menuangkan secangkir air hangat dan menyentuh dahinya dengan gelisah."Kamu tunggu di sini sebentar, aku akan buatkan teh hangat untukmu. Kalau butuh sesuatu, panggil saja aku." Kata Jimmie penuh perhatian.Gebbie mengangguk setuju. "Ya."Jimmie mengenakan celemek dan pergi ke dapur untuk membuat teh hangat.Sedangkan Joy saat itu sedang menjalani interview di radio yang membahas mengenai single terbarunya yang berjudul “Pengakuan”. Penyiar radio menanyakan seperti apa cinta pertama Joy. Dan jawaban Joy ternyata menggambarkan sosok Gebbi
Read more

Episode 94

Lilis Sendiri tiba-tiba mendapat telepon dari seseorang dan mendapat masalah, penagih utang yang selama ini mereka hindari tiba-tiba mendatangi Lilis.Lilis disekap dari belakang dan terbangun di sebuah ruangan yang gelap gulita, Lilis berbaring di atas ranjang. Dia seolah-olah tersihir karena tidak bisa menggerakkan tubuhnya."Dimana aku?" Ucap Lilis menjerit.Grace mendengar suara pintu terbuka. Dia memejamkan matanya rapat-rapat, merasa takut pada hal yang akan terjadi selanjutnya.Ia lalu ingat menurut ibunya pria penagih utang itu memiliki wajah buruk rupa serta temperamen aneh dan ia juga terkenal galak. Selain itu, dia sepertinya impoten karena tidak pernah terlihat bersama wanita mana pun.Di seluruh kota, tidak ada yang berani dengan pria ini. Namun, belakang Lilis mengetahui Keluarganya khususnya ibunya sendiri tidak punya cara lain lagi untuk membayar hutang-hutang mereka pada rentenir itu selain menjual anaknya pada pria itu untuk sem
Read more

Episode 95

Tanpa mereka duga, ada segerombolan reporter yang telah menunggunya di depan mansion. Lampu kilat kamera menyilaukan mata Gebbie, sedangkan mikrofon hampir mengenai wajahnya.Reporter segera bertanya. "Kami mendapat informasi bahwa kau dan Joy berpacaran. Apa informasi ini benar?""Di mana Joy? Kenapa ia nggak keluar bersamamu?""Bagaimana dengan tunangan anda Rey?""Apa rumor-rumor tentang anda dan Joy itu benar?"Gebbie yang tidak pernah mengalami situasi ini benar-benar syok sampai mundur beberapa langkah. Pada akhirnya, tubuhnya membentur pilar sehingga dia tidak bisa ke mana-mana lagi.Hokkaido Group adalah perusahaan yang sangat berkuasa nomor 1 di negara itu. Tidak ada reporter yang berani menyinggung mereka. Namun, sekarang para reporter ini justru ingin menyerang CEO Jackson, yang berarti mereka ingin melawan Hokkaido Group. Sepertinya, ada seseorang yang menyokong para reporter ini.Gebbie tentu tidak boleh mem
Read more

Episode 96

Pria itu mengernyit melihat semua ini. Dia maju dan ingin membantu Lilis, tetapi wanita itu malah menepis tangannya seperti kelinci kecil yang ketakutan."Ja ... jangan sentuh aku," ujar Lilis."Kamu takut?" Pria itu bangkit dan menatapnya dari atas.Karisma pria ini terlalu kuat, membuat Lilis merasa sesak napas. Lilis pun memejamkan mata karena tidak berani melihat wajah pria itu lagi. Dia ingin mengatakan tidak takut, tetapi mulutnya tidak bisa melontarkan kata itu.Jadi, Lilis hanya terdiam dengan tubuh gemetaran. Sekarang jelas-jelas musim panas, tetapi Lilis malah merasakan dingin di sekujur tubuhnya.Dengan ekspresi masam, pria itu menarik dasinya dengan gusar. Wajar kalau Lilis takut padanya. Namun, pria itu merasa tidak nyaman saat melihat wanita ini gemetaran dan menolak untuk didekati. Jika Lilis tidak bisa menerimanya, bagaimana mereka bisa melakukannya?Lilis membuka matanya dan dia buru-buru bangkit, lalu melarikan diri.
Read more

Episode 97

Sementara itu Lilis, dirumahnya masih terus terbayang-bayang kejadian malam ia bersama dengan pria penagih hutang itu. Ibunya terus saja membujuknya namun ia sedang tidak ingin berbicara dengan ibunya."Maafkan ibu." Lilis diam saja."Ibu tahu kesalahan ini tidak akan bisa di maafkan! Mari lupakan itu setidaknya keluarga kita kini aman karena pengorbanan yang sudah kau lakukan itu." Kata ibunya.Karena Lilis masih terus diam, ibunya pun pergi. Setelah ibunya pergi, Lilis mengangkat selimut dan turun dari tempat tidur, dia lalu membuka laci samping tempat tidur ibunya dan dengan mudah menemukan pil KB di dalamnya. Dengan cepat dia melihat petunjuk di kotak pil, mengambil dua pil dan menelannya.Setelah makan, Lilis pergi mandi. Saat dia melepas pakaiannya, dia berdiri di depan cermin dan melihat jejak di tubuhnya. Kegilaan kemarin malam muncul di benaknya dan dia masih merasa ketakutan.Mungkin karena dia terlalu banyak tidur di sian
Read more

Episode 98

Di jalan, CEO Jackson tanpa sengaja melihat Jimmie dan Gebbie yang sedang asyik berkencan. Ia menjadi geram melihatnya. Saat keduanya tiba di mansion dan berpelukan sebelum masuk ke dalam, giliran Joy yang tidak sengaja melihatnya. Tiba-tiba sekretaris Warren datang menghampiri Joy. Tidak ingin mereka ketahuan, Joy berpura-pura sakit bahu dan meminta sekretaris Warren untuk memijatnya.Setelah itu Joy kembali ke kamarnya. Di kamar, Joy mencoba menulis sesuatu sambil mengingat kembali kata-kata CEO Jackson tentang kontrak Gebbie. Tak lama ia pun pergi ke ruang makan untuk membuat teh. Tidak sengaja ia bertemu Gebbie di sana dan keduanya pun minum teh bersama. Gebbie lantas bercerita tentang temannya yang ingin membelikan hadiah untuk pacarnya. Ia menanyakan apa kado yang kira-kira cocok. Joy sadar bahwa sebenarnya Gebbie ingin membelikan hadiah bagi Jimmie.“Pria tidak membutuhkan hadiah-hadiah seperti itu,” jawabnya. “Selalulah bersama dengan dia dan tersenyum bers
Read more

Episode 99

Sedangkan Rahel tengah berada di suatu tempat dengan seorang pria. Hal itu ia lakukan karena ia merasa seperti wanita yang kini sudah tidak ada harga lagi dan hak itu membuatnya stres hingga mabuk berat. Tanpa ia sadari ia di awasi oleh seorang pria dan mengetahui Rahel tengah mabuk berat, pria itu lalu menghampirinya dan menambahkan beberapa bubuk obat di kedalam minuman Rahel hingga membuatnya makin hilang kendali. Dan disaat itu pula, sang pria mengambil kesempatan kali membawa Rahel pergi ke apartemennya. "Sudah kehabisan tenaga?" goda pria itu dengan suara seraknya. Mereka di tengah ronde keempat mereka. Pria yang sedang menikmati tubuh rahel jelas sedang melampiaskan semua gairah terpendam yang menumpuk dalam dirinya."Apa kau menyukai hal ini?" Rahel berbalik dan memeluk leher sang pria. Hasrat di dalam matanya terlihat jelas. Dimata dan penglihatan Rahel, orang yang sedang memadu kasih dengannya adalah Rey."Hmm." Rahel menanggapi dengan gumam pel
Read more

Episode 100

Lilis sendiri tengah melakukan kencan buta untuk yang kesekian kalinya karena sudah merasa lelah dengan kesendirianya.Ia mencoba mencari pelampiasan dari kesepian yang ia rasakan dan pada akhirnya tergoda untuk melakukan kencan buta lagi.Setelah kencan buta nya, Keesokan paginya, tepat jam sembilan, di Kedai Kopi Barat...Memang ini bukan kencan buta pertama bagi Lilis, tetapi ini pertama kalinya dia menganggapnya serius. Pasangan kencan butanya, Tirto Husein, yang kini duduk di hadapannya berusia 36 tahun, dan terlihat cukup baik. Dia baru saja kembali dari luar negeri, dan sekarang bekerja sebagai insinyur senior di sebuah perusahaan elektronik. Dia tipe pria yang pendiam dan menahan diri, kemungkinan besar karena pekerjaannya. Sepanjang kencan tersebut, Lilis yang memimpin percakapan. Dia bercerita tentang mahar, rumah masa depan mereka, mobil keluarga, lebih tepatnya segala sesuatu yang telah ditentukan sebelumnya oleh
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status