Home / Romansa / SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of SEMOGA KAU MENJADI MILIKKU : Chapter 11 - Chapter 20

106 Chapters

Episode 11

Berpikir cepat, Daniel mengklaim kalau semua itu salah paham saja kok. Si reporter malah jadi tambah penasaran.Saat Daniel mendapat kiriman foto skandalnya Mike itu sedetik kemudian, dia langsung sinis meremehkan skandal itu. Dia sudah cemas saja, ternyata cuma gadis culun model begini. Sudah pasti tak mungkin ada sesuatu antara Mike dan gadis itu."Kalau begini saja, sebaiknya mereka buat penyataan resmi. Bilang saja kalau gadis ini adalah penggemarnya Mike."Mike beneran lupa. Dia mencoba mengingat-ingat, tapi yang dia ingat cuma sepenggal-sepenggal ingatan tentang ocehan Gebbie."Aku lupa.""Di mana dia sekarang?""Mana kutahu.""Bagaimana bisa kau tidak tahu keberadaan orang yang mencuri ciuman pertamamu?" Gebbie baru saja selesai bekerja di salah satu pekerjaan yang ia lakukan dari banyaknya pekerjaan paruh waktu yang ia miliki.Sebelum ia pulang ia singgah di supermarket terdekat untuk membeli m
Read more

Episode 12

Gebbie lalu pulang kerumah dimana ibu tiri dan saudara tirinya tinggal. Di rumah itu terlihat sangat ibu dan anaknya sedang mengotak-atik komputer untuk mengecek hasil ujian untuk menjadi mahasiswa Baru."Ini kampus yang terakhir kan?" Kata Lisa ibunya.Lilis membuka laptopnya untuk mengecek aplikasi universitasnya dan semua ditolak."Apa aku bilang, aku tidak mau kuliah! Ini tidak ada gunanya!" Keluh Lilis."Aku menyekolahkan mu di SMA mahal dan membuatmu les dengan tutor orang kaya supaya kau bisa bertemu dengan Rey! Atau setidaknya kau bisa masuk ke perguruan tinggi." Keluh ibunya."Sial!" Ucap Lilis."Ah, terserahlah!" Kata ibunya."Kenapa ibu malah melampiaskan amarah ibu padaku?" Keluh Lilis.Tidak lama kemudian Gebbie pulang dan membuka pintu."Aku pulang." Kata Gebbie."Ada apa dengan matamu?" Sinis Lilis.Belum sempat Gebbie menjawab dan hendak bertanya mereka segera mengalihk
Read more

Episode 13

Jimmie mengendarai motor mengunjungi teman-temannya di bengkel."Kenapa kau datang malam-malam begini?" Tanya pemilik bengkel."Sapa tau kau merindukanku." Ucap Jimmie."Kalian sudah makan malam?" Tanya Jimmie."Belum, itu makanya nanti saja." Kata pemilik bengkel."Oh benarkah? Kalau begitu aku mau mampir ke minimarket dulu." Kata Jimmie."Ya tidak apa-apa." kata pemilik bengkel."Tunggu aku ya?' kata Jimmie.Beberapa waktu kemudian ganti Jimmie yang datang ke toko dimana Gebbie bekerja. Ia berniat untuk membelikan makanan bagi rekan-rekannya di bengkel."Selamat datang." Kata Gebbie."Bisa kau panaskan semua ini?" Ucap Jimmie."Tentu saja." Kata Gebbie."Terima kasih." Kata Jimmie.Setelah selesai Gebbie memberi tahu total harga Semuanya pada Jimmie."Totalnya jadi 198.000." kata Gebbie.Saat hendak membayar, ia baru teringat jika dompetnya keting
Read more

Episode 14

"Hei! Hei! Hei! Apa kalian sudah selesai? Bisakah kalian melepaskan ku? Candaan kalian ini sudah kelewatan!" Keluh Gebbie.Tapi keempat fans itu masa bodo karena tepat saat itu juga mereka membaca sebuah berita heboh tentang seorang penggemar gila yang mengganggu kehidupan pribadi idola mereka.Mereka langsung mengenali Gebbie sebagai si penggemar gila itu dan langsung kompak menuntut apa sebenarnya tujuan Gebbie dengan mengganggu kehidupan pribadi idola mereka. Saat Gebbie tidak mau menjawab, Bos Cafe langsung memerintahkan ketiga gadis itu untuk menyiksa Gebbie."Mulai metode penyiksaan, gelitikin gadis gila itu." Perintah bos cafe."Hey...hey...apa yang kalian lakukan? Wkwkwkwkwkwkw!" Gebbie tertawa terbahak-bahak.Tapi Bos Cafe masih belum puas dengan hukuman itu dan sekarang dia memaksa Gebbie untuk mencuci 500 piring."Sebagai hukuman tambahan, hari ini kau akan mencuci 500 piring makan malam ini." Kata bos cafe.G
Read more

Episode 15

"Baiklah, yang aku butuhkan hanya tinggal 1 juta dan aku bisa melunasi tunggakan hutang tempat penyimpanan abu ibuku." Batin Gebbie.Mereka bertemu di depan taman kota.Rey datang dengan mobil mewahnya untuk menemui Gebbie."Tawaranmu masih berlaku kan?" Tanya Gebbie."Tentu saja." Jawab Rey."Baiklah, sebagai gantinya berikan aku uang tunai dan aku tidak bisa memberikanmu tanda terima uang tunai." Kata Gebbie."Kau lucu juga ya, padahal bukan itu yang aku harapkan dari perkataanmu." Ucap Rey.Rey tidak mempermasalahkannya asalkan nanti Gebbie mau bersikap sebagai tunangannya saat di pesta."Baiklah, kalau begitu. Tapi aku juga mau dapat ekstra bantuan." Kata Rey."Apa maksudmu?" Tanya Gebbie."Berpura-pura kah sebagai tunanganku selama tiga jam." Pinta Rey."Apa? Tunanganmu?!" Gebbie terkejut."Apa kau tidak mau? Hey, kau tidak pernah punya kesempatan lain lagi mendapatkan be
Read more

Episode 16

Joy yang terpana melihat Gebbie yang bisa menaklukkan Rey di depan semua orang juga lantas menghampiri mereka dan memperkenalkan dirinya pada Gebbie."Apa dia sungguh tunanganmu?" Tanya Joy pada Rey.Rey dan Gebbie saling menatap."Tentu saja!" Jawab Rey.Kemudian sambil melihat jam tangannya ia berbicara pada Gebbie."Beri salam! Kau tau dia kan? Dia itu penyanyi namanya Joy." Ucap Rey."Oh iya, hi..." Sapa Gebbie setelah Rey membisikkan jam padanya."Hey! Bukankah kau sudah sangat kelewatan pada Rahel?" Seorang wanita tiba-tiba protes."Aku kan memang tak punya hubungan apapun dengan Rahel! Lalu apa masalahmu? Jadi bisakah kau dan Rahel berhenti bersikap berlebihan di depan kekasihku?" Kata Rey sambil mengedipkan mata pada Gebbie.Yang sebenarnya itu adalah isyarat pada Gebbie agar ia masih harus terus memainkan perannya sebagai tunangan Rey karena waktu masih belum berakhir sedangkan Joy hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya.Rahel yang kebetulan ada di sana mencoba tetap tenang kem
Read more

Episode 17

"Aku katakan sekali lagi, aku bukan penggemar gila Mike!" Gebbie berteriak sekencang mungkin hingga membuat semua orang melihatnya."Oh, lalu kau tunangan barunya tuan muda Rey, begitu?" Siapa lagi targetmu kali ini!""Kami bahkan baca artikel kalau kau yang menyebar gosip pada semua orang kalau kau itu juga tunangan Mike!""Hey, bisakah kalian memeriksa kebenarannya terlebih dahulu sebelum membuat keputusan? Soal artikel itu, Mike sendiri yang meminta aku untuk menjadi tunangannya demi menghancurkan pernikahan ayahnya!" Ucap Gebbie."Oh, lalu hari ini, tuan muda Rey juga yang memintamu untuk menjadi tunangannya begitu hahaha!?"Tapi semakin Gebbie ngotot, para wanita itu malah semakin sinis tak mempercayainya dan semakin mempercayai gosip itu.Gebbie hampir saja mau melabrak mereka, tapi dengan cepat ia menghentikannya dan berusaha menenangkan emosinya sendiri."Tidak usah dengarkan omong kosong orang-orang ini, mending
Read more

Episode 18

Sudah hampir larut malam, Gebbie pulang kerumah ibu tirinya. Sepanjang jalan ia memperhatikan sekitarnya, gedung pencakar langit menjulang tinggi, mobil-mobil mewah melintas di jalan-jalan yang selalu sibuk dan ramai, dan pertemuan sosial dengan pakaian-pakaian modis dan mahal menjadi bagian dari rutinitas harian di kota itu.Gebbie sering merasa seperti ia hanya sebatang pohon kecil yang berusaha tumbuh di tengah hutan yang subur dengan pohon-pohon raksasa. Sampai di rumah, Gebbie mencoba meminjam uang pada Lisa ibu tirinya, untuk membayar uang masuk kuliahnya."Mau apa kau?" Keluh ibu tirinya yang merasa terganggu dengan kehadiran Gebbie."Aku butuh bantuanmu." Ucap Gebbie terbata-bata."Tidak! Tidak perlu!" Kata ibu tirinya menutup pembicaraan dan langsung menuju kamar.Gebbie mencoba menghentikannya dengan memegang tangannya."Tak bisakah kau membantu aku sekali ini saja?" Pinta Gebbie."Ala?" Kata ibu tirinya sambil
Read more

Episode 19

Disela-sela kesibukannya bekerja tepatnya di cafe, Gebbie sendiri sedang menatap saldo buku tabungannya yang tersisa 800 ribu dan dengan prihatin dia mulai berpikir cara baru untuk mengumpulkan uang 4 juta agar bisa masuk kuliah tahun depan.Tiba-tiba bosnya muncul dan langsung kesal mengomelinya habis-habisan karena hanya melamun di tengah jam kerja, bahkan mengancam akan memotong gajinya."Senang sekali bisa duduk dan melamun disini saat masih jam kerja, apa kau tidak mendengar pelanggaran memanggil disana untuk sebuah pesanan, huh? Aku mengeluarkan uang untuk membayar mu bukan untuk membuatmu duduk manis disini dan melamun, aku akan memotong gajimu bulan ini!" Kata bosnya.Gebbie panik berusaha memohon supaya Bos tidak memotong gajinya lagi. Sebulan ini saja gajinya sudah banyak dipotong, kalau begini caranya, bisa-bisa dia tidak akan dapat sepeserpun."Bos, gajiku bulan ini sudah di potong begitu banyak tidak ada yang tersisa jika bos mengura
Read more

Episode 20

"Gebbie, sedang apa kau di sini?" Katanya sambil mengingat kembali Gebbie saat bersama dengan Mike."Aku? Tentu saja aku mencari mu. Eh, orang ini siapa?" Tanya Gebbie."Dia saudaraku." Jawab Marthen."Oh, dia Kakakmu? Kakak, aku sungguh berterima kasih padamu karena telah menjaga marthen-ku dengan baik Oh, sepertinya kopi Kakak habis. Bagaimana kalau aku bantu mengisi ulang kopimu?" Ujar Gebbie.Tapi Gebbie dengan sengaja pura-pura tak sengaja menumpahkan kopi itu sampai mengenai baju Kakak Marthen."Aduh, maaf, maaf! Maafkan aku Kakak! Aku tidak biasanya melakukan hal semacam ini. Tapi tidak masalah, kulihat Kakak sepertinya sudah tidak ingin kopi lagi." Ujar Gebbie."Apa yang aku inginkan itu bukan urusanmu!"katanya pada Gebbie, "Marthen aku memperingatkan mu, aku pergi dulu! Kita bicara lain waktu!" Kata saudara Marthen.Kakak Marthen itu jelas kesal padanya dan akhirnya pergi dari sana setelah terlebih dulu menggeru
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status