Sudah hampir larut malam, Gebbie pulang kerumah ibu tirinya. Sepanjang jalan ia memperhatikan sekitarnya, gedung pencakar langit menjulang tinggi, mobil-mobil mewah melintas di jalan-jalan yang selalu sibuk dan ramai, dan pertemuan sosial dengan pakaian-pakaian modis dan mahal menjadi bagian dari rutinitas harian di kota itu.
Gebbie sering merasa seperti ia hanya sebatang pohon kecil yang berusaha tumbuh di tengah hutan yang subur dengan pohon-pohon raksasa. Sampai di rumah, Gebbie mencoba meminjam uang pada Lisa ibu tirinya, untuk membayar uang masuk kuliahnya."Mau apa kau?" Keluh ibu tirinya yang merasa terganggu dengan kehadiran Gebbie."Aku butuh bantuanmu." Ucap Gebbie terbata-bata."Tidak! Tidak perlu!" Kata ibu tirinya menutup pembicaraan dan langsung menuju kamar.Gebbie mencoba menghentikannya dengan memegang tangannya."Tak bisakah kau membantu aku sekali ini saja?" Pinta Gebbie."Ala?" Kata ibu tirinya sambilDisela-sela kesibukannya bekerja tepatnya di cafe, Gebbie sendiri sedang menatap saldo buku tabungannya yang tersisa 800 ribu dan dengan prihatin dia mulai berpikir cara baru untuk mengumpulkan uang 4 juta agar bisa masuk kuliah tahun depan.Tiba-tiba bosnya muncul dan langsung kesal mengomelinya habis-habisan karena hanya melamun di tengah jam kerja, bahkan mengancam akan memotong gajinya."Senang sekali bisa duduk dan melamun disini saat masih jam kerja, apa kau tidak mendengar pelanggaran memanggil disana untuk sebuah pesanan, huh? Aku mengeluarkan uang untuk membayar mu bukan untuk membuatmu duduk manis disini dan melamun, aku akan memotong gajimu bulan ini!" Kata bosnya.Gebbie panik berusaha memohon supaya Bos tidak memotong gajinya lagi. Sebulan ini saja gajinya sudah banyak dipotong, kalau begini caranya, bisa-bisa dia tidak akan dapat sepeserpun."Bos, gajiku bulan ini sudah di potong begitu banyak tidak ada yang tersisa jika bos mengura
"Gebbie, sedang apa kau di sini?" Katanya sambil mengingat kembali Gebbie saat bersama dengan Mike."Aku? Tentu saja aku mencari mu. Eh, orang ini siapa?" Tanya Gebbie."Dia saudaraku." Jawab Marthen."Oh, dia Kakakmu? Kakak, aku sungguh berterima kasih padamu karena telah menjaga marthen-ku dengan baik Oh, sepertinya kopi Kakak habis. Bagaimana kalau aku bantu mengisi ulang kopimu?" Ujar Gebbie.Tapi Gebbie dengan sengaja pura-pura tak sengaja menumpahkan kopi itu sampai mengenai baju Kakak Marthen."Aduh, maaf, maaf! Maafkan aku Kakak! Aku tidak biasanya melakukan hal semacam ini. Tapi tidak masalah, kulihat Kakak sepertinya sudah tidak ingin kopi lagi." Ujar Gebbie."Apa yang aku inginkan itu bukan urusanmu!"katanya pada Gebbie, "Marthen aku memperingatkan mu, aku pergi dulu! Kita bicara lain waktu!" Kata saudara Marthen.Kakak Marthen itu jelas kesal padanya dan akhirnya pergi dari sana setelah terlebih dulu menggeru
"Siapa?" Tanya Gebbie."Ikutlah denganku, nanti kau akan tahu." Kata Tuan Warren.Tuan Warren membawah Gebbie ke ruangan CEO Jackson kakek dari Rey, Jimmie dan Joy."Selamat malam." Sapa Gebbie."Oh, ada sesuatu di pakaianmu." Kata CEO Jackson."Apa?" Gebbie menundukkan kepalanya memeriksa pakaiannya."Tidak usah menunduk begitu, senang rasanya aku dikasih hormat dua kali." Canda CEO Jackson.Gebbie tertawa..."Selera humor kakek keren juga." Kata Gebbie sambil memberikan jempol pada CEO Jackson."Ah, apa itu sebuah pujian? Hahaha..." Kata CEO Jackson."Maaf atas apa yang terjadi di hari itu, aku sangat khawatir kalau aku menghancurkan pesta pernikahan kakek waktu itu." Kata Gebbie."Tidak perlu khawatir." Ucap CEO Jackson."Tapi kenapa kakek ingin bertemu dengan aku?" Tanya Gebbie."Maaf, tapi aku memang sudah mencari tahu tentang dirimu, ini pertama kalinya aku
Jimmie yang kebetulan lewat melihat hal tersebut dan mengajak Gebbie untuk naik."Hei baju panas!" Panggil Jimmie.Si pegawai hotel melepaskan Gebbie dan menunjukkan kepalanya pada Jimmie."Apa yang kau lakukan disini? Ayo pergi." Jimmie mengajak Gebbie naik ke lantai atas.Si pegawai hotel segera menundukkan kepalanya juga pada Gebbie dan meminta maaf. Mereka lalu naik kelantai atas dan Gebbie bertanya tentang ponsel dan pakaiannya yang tertinggal."Apa ada orang yang ponselnya juga tertukar? Lalu seragam sekolahku? Atau karangan bungaku?" Ucap Gebbie.Sayangnya, pegawai di lantai suite tidak mengetahui mengenai telponnya yang tertukar maupun mengenai bajunya yang tertinggal."Aku tidak lihat apa-apa kemarin." Kata pegawai suite."Kau tidak membuangnya karena itu jelek dan usang kan?" Tanya Gebbie memastikan sekali lagi."Aku juga tidak tahu." Kata si pegawai di kamar suite.Dengan putus asa G
"Dia adalah tunangan sungguhan mu, dia adalah cucu putri CEO SS Group." Kata tuan Warren."Apa-apaan? Maksudmu aku ini sedang dijodohkan, begitu?" Protes Rey."Kau harus bertemu dengannya hari ini dan pastikan kau ramah padanya, kesan pertama adalah yang terpenting." Kata tuan Warren "Aw, ayolah! Kenapa kau begini padaku?" Rey merengek pada tuan Warren."Pikirmu kau akan kubiarkan setelah buat keributan di pernikahan kakekmu?" Ucap tuan Warren.Meski kesal Rey mencoba untuk tidak memikirkannya."Oh, terserahlah!" Ucap Rey dan masuk ke kamarnya.Tuan Warren juga menambahkan ia harus datang apabila ia ingin tetap ada dalam daftar pewaris Hokkaido Group. "Kau sebaiknya pergi bertemu dengannya kalau kau ingin jadi pewaris Hokkaido Group." Tegas tuan Warren.Rey kesal dan melempar tuan Warren dengan sendalnya, namun tuan Warren dengan cepat pergi dan lemparan Rey tidak mengenainya."Ah! Sial! Ters
"Apa kau sudah gila? Kau tak tau tempat seperti apa itu, astaga kau benar-benar bodoh. Disitulah tempat tinggal tiga bersaudara dari Hokkaido Group. Mereka bertiga adalah keluarga Kerajaan di negara ini dan kau punya kesempatan untuk tinggal di tempat seperti itu tali kau malah buat kopi di tempat seperti ini?""Bagiku suara ini bagaikan tumpukan uang di rekening bank-ku! Aku harus bekerja keras!" Jawab Gebbie."Kau gila? Ini kesempatan bagimu untuk mengatur ulang hidupmu, jadi kenapa kau malah tak mau kesana?""Karena itulah aku tidak mau kesana! Aku saja bukan berasal dari keluarga orang kaya, tapi aku punya harga diri, tahu! Aku akan melindungi kehidupanku sendiri." Ucap Gebbie.Saat Joy menyadari ponselnya tertukar ia segera menghubungi nomernya, saat itu pula kebetulan ponselnya yang dibawa oleh Gebbie baterainya habis."Apa-apaan ini? Ponsel ini bukan milikku. Astaga mana tidak di angkat lagi, banyak lirik dan demo lagu di ponsel it
Keesokan harinya, Gebbie terbangun dan segera ia mandi dan bersiap-siap untuk pergi bekerja di bioskop yang menjadi salah satu tempat kerja paruh waktunya. Saat di persimpangan jalan, ia berpapasan dengan Jimmie, namun Jimmie terlihat sangat menyedihkan, ia berjalan tanpa arah dan tujuan sambil terus melamun. Awalnya Gebbie ingin menghampirinya namun ia teringat waktunya tidak banyak lagi."Ah sudahlah, aku tak ada urusan dengannya, aku harus cepat, nanti aku terlambat." Gumam Gebbie.Sampai di bioskop ia bekerja dengan giat dan hingga malam harinya saat mulai sepi..."Kau sudah selesai, kan?" Tanya rekan kerjanya sambil membawah dua cup popcorn ditangannya."Iya." Jawab Gebbie sambil menguap."Tak ada penonton di teater 05, ayo kita nonton film." Ajak rekan rekannya sambil menyodorkan popcorn."Film dan popcorn? Sepertinya seru. Aku akan segera kesana!" Kata Gebbie."Baiklah!" Jawab rekan kerjanya.Gebbie dan t
"Aku tidak punya rumah untuk kembali." jawab Gebbie."Mustahil kau tidak punya rumah, cuci piring karena sudah aku izinkan kau untuk menginap, dan pulanglah besok pagi, nanti akan ku telfon, aku mau pergi dulu, aku ada urusan di luar." Kata Joshua.Gebbie lagi-lagi hanya diam saja, dan sebelum Joshua pergi ia menatap Gebbie yang tampak menyedihkan itu dengan penuh perhatian."Itu mustahil, kan?" gumam Joshua.Setelah ia selesai makan, ia membersihkan rumah Joshua dan juga mencuci piring, setelah itu dia naik ke kamar lantai dua dan mulai berbaring untuk tidur, ia mencoba memejamkan matanya, tapi ia tidak bisa tidur.Ia lalu ke ruang tamu untuk duduk sebentar namun ia menemukan sebuah kertas yang di tulis oleh Joshua di meja."Gebbie tidurlah dengan nyenyak. Jangan lupa besok kau harus pulang, kenapa kau sangat marah tadi? Aku tidak akan tinggal diam jika ada yang mencoba menyakitimu." Ucap Joshua.Gebbie tersenyum kecil