Sementara Nayla memutuskan untuk menghampiri Nadira, mencoba memberikan sedikit keceriaan pada wanita yang terlihat begitu lemah itu."Nadira si wanita kuat, bagaimana perasaanmu, Huh. Apakah kita siap menghadapi pasukan dokter sekali lagi?" tanya Nayla dengan lembut, duduk di samping tempat tidur setelah meletakkan makanan di meja kecil dalam ruangan.Nadira menoleh ke arah Nayla, wajahnya tampak suram. "Aku... aku takut, Kak," ucapnya dengan suara yang rapuh. "Aku takut tidak bisa sembuh dan meninggalkan kalian, kamu dan Michael.""Eh? Aku dan Michael?" Nayla mengulang perkataan Nadira lalu tertawa, "Mengapa bukan Aku dan Zavier?""Hum, maksudku, Ahh ... Kakak, kamu membuatku malu, kamu tahu aku masih sakit dan isi kepalaku tidak sesuai dengan mulutku," ucap Nadira dengan senyuman kecil. Wajahnya tetap pucat. Nayla yakin bila saat ini kondisi adiknya itu normal, maka wajah itu akan bersemu merah karena ketahuan tingkahnya.Nayla meraih tangan Nad
Last Updated : 2024-05-12 Read more