Nayla yang sedari tadi hanya mendengar mulai menangis dan memegang kepalanya yang terasa pusing. “Jadi... siapa aku sebenarnya? Apakah aku pernah mengenal kalian sebelumnya?” tanya Nayla dengan suara lemah, matanya berkaca-kaca memandang ke arah Joen dan Zavier, lalu ke arah Bram, seolah mencari jawaban yang bisa mengembalikan rasa percaya dirinya.Joen segera menghampiri Nayla, menggenggam tangannya erat. "Tante... atau, Nadia, siapapun kamu, kami akan mencari tahu yang sebenarnya. Kami akan mencari kebenaran," katanya dengan penuh tekad. "Aku percaya ada lebih dari sekadar wajah yang mirip di sini. Ada sesuatu yang lebih dalam, dan aku tidak akan berhenti sampai kita menemukannya."Joen lalu menarik Zavier agar sedikit membungkuk, membisikkan sesuatu.Bram memandang mereka dengan tatapan yang penuh rasa puas, seolah-olah dia telah memenangkan permainan. "Silakan saja coba, kalau kalian bisa," ujarnya dengan tawa meremehkan."Namun ingat, kenyataan terka
Last Updated : 2024-10-20 Read more