Home / Fantasi / PWSPD 2 : AKHIR DUNIA / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of PWSPD 2 : AKHIR DUNIA: Chapter 31 - Chapter 40

148 Chapters

BAB 30 KEADAAN DI RUMAH PERLINDUNGAN

"Kita harus kabur!! Aku sudah lama curiga, rumah perlindungan ini sangat tidak beres!!" kata Gani, salah satu pahlawan yang mengalami kecacatan pada tangannya. Meski dalam keadaan cacat, Gani masih punya kuasa pada kekuatannya, meski tidak sehebat dulu. "Apa maksudmu? Setidaknya di sini kita bisa makan dengan nikmat, tempat terjamin dan juga tidak perlu menghadang portal-portal sialan itu!!" sahut Rendra, ia juga salah satu pahlawan yang mengalami kecacatan pada bagian tubuhnya, salah satu kakinya putus ketika melakukan penghadangan. Kebanyakan warga di rumah perlindungan adalah orang biasa dan para pahlawan yang mengalami kecacatan tubuh, mereka diberi tunjangan namun sudah tidak memungkinkan ketika melakukan penghadangan. "Kau tidak lihat situasi saat ini? Lihatlah, jika ada warga baru yang datang, maka akan ada warga lama juga yang menghilang!!" sahut Gani lagi, insting pahlawannya masih merasakan ada yang tidak beres dari rumah perlindungan ini. Bahkan mereka juga dilarang kelu
Read more

BAB 31 BERTEMU LAGI!

Gani menatap Rama yang memulai pertarungan dengan beberapa orang memakai jubah bertudung layaknya penyihir. Rama bahkan memiliki 2 hewan spiritual tertinggi, Naga langit yang terkenal di kalangan pahlawan. "Apa dia benar-benar Rama?" gumam Gani, ia bahkan tak berkedip melihat pertarungan yang teramat dahsyat itu. Bahkan kini para Nukud yang mulai merapal mantra untuk membuka gerbang neraka mulai memunculkan sosok-sosok monster mengerikan. "Gani, tak ada waktu kita harus menyelamatkan Rendra dan warga lainnya!! Mumpung mereka sedang sibuk bertarung!!" kata Veri, membuat Gani tersadar dan dengan cepat melesat kearah gerobak tahanan. Meski dengan tangan satu, namun kekuatan pahlawan Gani masih aktif sehingga memudahkannya untuk menghancurkan gerobak tahanan itu. "Cepat keluar!!" seru Gani, salah satu Jien menyadarinya kemudian ia mulai bergulat menyerang Gani, beruntung Fatta dengan sigap membantu Gani. "Kau siapa Tuan?" tanya Fatta yang menyadari kehadiran Gani. "Aku Gani, aku sala
Read more

BAB 32 KEKUATAN MEREGENERASI

"Ini seperti sihir!! Bagaimana bisa tanganmu seperti tidak pernah terputus?" Veri memegangi tangan Gani dan memperhatikannya dengan seksama. "Kakimu kembali utuh!! Benar-benar suatu keajaiban!!" Rory yang juga sedang memperhatikan kaki Rendra ikut berkomentar. "Apa yang terjadi pada kalian?" tanya prof Arkan penasaran."Ada seorang teman yang membantu, namun dia sudah pergi tadi dan kami membawa orang-orang yang ia titipkan di sini," jelas Gani yang sedang berakting, karena nyatanya Rama dan Fatta ikut bersama Aryo, Susmita dan Denis ke rumah perlindungan. Mereka harus kembali memastikan para Nukud dan Jien yang menyamar sudha tidak ada di dalam rumah perlindungan Antasa. "Sayang sekali, aku ingin bertemu dengan temanmu itu, banyak pahlawan cacat yang mungkin bisa ia bantu!" kata prof Arkan dengan wajah sedih."Lalu apa yang terjadi? Kudengar ada sebuah portal dan menumbalkan manusia?" tanya prof Arkan kembali."Portal? Portal apa? Kami hanya sedang berkeliling tadi kemudian bertemu
Read more

BAB 33 PROF ARKAN

Sesampainya di ruangan yang merupakan kantin besar bagi warga di rumah perlindungan Antasa, Rama menatap ruangan itu takjub. Ruangan itu berbentuk bulat dengan 4 pintu masuk yang berbeda, ada 4 dapur yang menyiapkan semua makanan dan minuman yang siap saji. Setiap orang mengantri di setiap dapur tanpa adanya perbedaan. Baik pensiunan pahlawan maupun warga biasa mendapatkan perlakuan yang sama. "Ada 3 lantai di permukaan, lantai paling atas untuk para anggota dewan, lantai kedua untuk Lab, lantai ketiga pintu masuk dan pendaftaran, sedangkan lantai ke 4 dan 6 adalah kamar, lantai 5 ruangan makan ini," Gani memberitahukan informasi yang ia ketahui kepada Rama tentang rumah perlindungan Antasa, "Lantai ke 7 dan 8 adalah tempat bercocok tanam." Lanjut Gani, ia kemudian berbisik, "katanya masih ada lantai lainnya, namun tak ada yang tau itu tempat apa, bisa jadi tempat penyimpanan stok makanan!""Lab itu tempat apa?" tanya Rama, ia agak penasaran dengan tempat yang dimaksud Lab oleh Gani.
Read more

BAB 34 KEKUATAN PENYEMBUHAN RAMA

Entah mengapa prof Arkan mengikuti Rama terus seharian ini, ia membicarakan banyak hal dan terkadang hanya memperhatikan apa yang Rama perbuat. Rama jadi teringat seseorang, paman Zao. Membuatnya rindu, terakhir kali ia ke Mekarsari, ia belum sempat ke Mekaragung. Bukan hanya paman Zao, Rama juga belum menemui yang lainnya. Entah mengapa ada rasa takut pula menghampiri Rama ketika bertemu mereka. Rama berbalik menatap prof Arkanq, "paman, mengapa kau mengikutiku?" tanya Rama, Fatta juga menatap prof Arkan. "Aku hanya ingin mengikutimu, apakah tidak boleh?" tanya prof Arkan dengan wajah tak berdosa. "Apa alasannya?" tanya Rama lagi. "Tidak ada alasan, kau bisa berbuat apapun, aku hanya ikut saja." jawab prof Arkan lagi. Rama menggeleng pelan, merasa ada yang aneh pada prof Arkan. "Apa paman ingin menanyaiku tentang sesuatu, atau paman penasaran pada sesuatu di dalam diriku?" tanya Rama lagi."Aku...!" Prof Arkan akan menjawab, tapi pembicaraan mereka terputus karena seseorang bagi
Read more

BAB 35 PENCIPTA ONSHOP

Setelah mengetahui di mana kamar Rama dari dewan persiapan, prof Arkan maupun prof Syabil dengan cepat menuju ke kamar yang dimaksud. Sesampainya di sana Rama sedang rebahan santai, sementara Fatta sedang melatih ototnya. "Rama bisa kita bicara?" tanya prof Arkan, prof Syabil yang tidak mau kalah juga ikut merangsek maju. "Aku juga..." kata prof Syabil. Rama menatap kedua orang pria di depannya dan menghela napas. "Prof Arkan, apa yang kau ingin tanyakan?" tanya Rama dengan ekspresi serius. "Apa kau bisa ikut ke ruanganku?" tanya prof Arkan lagi, kali ini ia juga terlihat serius. Rama menghela napas kemudian berdiri. "Baiklah..." katanya. Fatta langsung mengikuti Rama karena itulah tugasnya."Bisakah dia tidak ikut?"tanya prof Arkan lagi. Fatta terlihat menatap Rama, Rama menggeleng dan berkata, "aku tidak pernah merahasiakan apapun darinya, kau bisa bicara tanpa sungkan, atau tidak sama sekali." kata Rama lagi. "Baiklah..." Prof Arkan jelas mengalah, ia lalu menatap prof Syabi
Read more

BAB 36 RENCANA LANJUTAN

"Rama benar, semua kerusakan ini adalah ulah kita juga, akibat keserakahan dan ketamakan umat manusia, sehingga membuat dunia hancur!!" Jonas terlihat kalut, "aku hanya berharap mereka keturunanku bisa bertahan nantinya," katanya lagi sembari menopangkan tubuhnya di meja. "Rama, aku tau segala bentuk kerusakan ini ulah kita, namun bagaimana nasip para penerus yang tidak mempunyai salah? Apakah mereka harus merasakan kesulitan hidup di jaman ini? Apa kau tidak bisa menolong?" tanya prof Arkan lagi dengan tatapan sendu. Rama menggeleng, "aku hanya akan berusaha membuat portal itu tertutup, sementara ini ada yang harus aku lakukan di rumah perlindungan ini," kata Rama, ia lalu meminta Ara menyiapkan 3 botol elixir antimagic potion. Ara mengeluarkan 3 elixir antimagic potion, para prof tercengang melihat Ara bisa melakukan itu, mereka bahkan belum pernah melihat cairan yang Ara keluarkan. "Minumlah ini Jika kalian percaya padaku," Rama menyerahkan kepada mereka per botol elixir antimag
Read more

BAB 37 SERANGAN!!

"Terima kasih Tuan Muda!!" salah satu pahlawan yang Rama obati bersujud dan memanggil Rama Tuan Muda karena mendengar Fatta memanggilnya begitu. Rama merasa canggung dan ingin kabur, namun betapa terkejutnya Rama ketika keluar dari kamar, sudah banyak orang berkumpul di depan kamarnya. "Terima kasih Tuan Muda!!" teriak Rama berakting seolah-olah ia juga baru diobati. Melihat Rama berakting seperti itu, Fatta kebingungan namun tetap mengikuti Rama. Rama kemudian menutup pintu kamarnya membuat beberapa pahlawan yang sudah disembuhkan merasa kebingungan dengan sikap Rama.Rama kabur secepat mungkin dari banyaknya orang yang berkumpul di depan kamarnya. Tak ada yang sadar karena mereka mengira pahlawan yng menyembuhkan bukanlah Rama. "Tuan Muda, mengapa kau kabur tadi?" tanya Fatta. "Haish!!" Rama tak banyak bicara, ia hanya berlalu pergi keluar dari rumah perlindungan Antasa. Rama menatap ke sekeliling gerbang rumah perlindungan Antasa, beberapa pengamanan terlihat berjaga di atas g
Read more

BAB 38 PUSAKA NAGA AKTIF

Sebuah ledakan terjadi, Rama yang tak sadarkan diri melayang dan mengalami peningkatan kekuatan. Pendaran putih menyelubungi Rama. "Krash!!" Ketika Siblis akan mendekat, pendar putih itu terasa menyakitkan tubuhnya seakan ia melindungi Rama dari gangguan Siblis. "GRRRRAAAAAHHHH!!!" Siblis meningkatkan kekuatannya, tubuhnya membesar 3 kali lipat dari tubuh awal, bahkan Lilia dan Baxia tak menyangka kalau kekuatan Siblis akan sebesar itu.Bahkan terdapat tanduk melengkung ke belakang di kepala Siblis, matanya menghitam, pedang darah hitam yang tadi di pegangnya membesar dan membara. "Wush!! Blar!!" Siblis mencoba memukulkan pedangnya kepada Rama yang sedang melayang. Namun pukulannya memantul dan membuat Siblis terhempas jauh. Siblis kembali menyerang Rama namun dihalangi oleh Lilia dan Baxia. Kini Siblis melawan Lilia maupun Baxia, dengan kecepatan Baxia dan kekuatan petir Lilia nyatanya tak membuat Siblis mundur. "Jgaaarrrr!! Blar!! Blar!!" Lilia mengerahkan petirnya ke arah Sib
Read more

BAB 39 INGATAN DARI PERTEMUAN PERTAMA

Rama menebas pedang suci kembarnya, tebasan pedang suci kembar memberikan efek tenaga dalam yang besar, dengan cepat kekuatan itu menuju Jinfriet, Jinfriet bahkan tak sempat mengelak. "Wush!! Plap!!" Jinfriet terhempas karena tebasan pedang suci kembar. Jiwanya terluka parah, Jinfriet mengeluarkan darah hitam."Uhk!! Manusia pemilik pusaka Naga memang berbeda!! Aku pasti akan mati!!" Jinfriet terkekeh sementara ia terus mengeluarkan darah hitam nan pekat. "Tap!!" Rama berdiri di depan Jinfriet yang melemah."Kami pasti akan membalas kekalahan ini!!" kata Jinfriet, ia tergeletak tak berdaya dengan luka yang parah."Uhuk!!"Rama kembali mengaktifkan pusaka Naga pemanggil roh, setiap roh dari pasukan Jien mulai tertarik masuk ke dalam cahaya putih yang Rama ciptakan."Aaaarrrrgggghhhh!!" Bahkan bayangan hitam yang memasuki setiap dada manusia ikut ditarik, Rama membersihkan semua pengaruh dari pasukan Jien. "Ara, aktifkan hipnotis masal!!" perintah Rama. [Hipnotis masal akan dilakukan
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status