Radit mendorong kursi roda milik istrinya, perlahan mereka bertiga keluar dari pintu gerbang kediaman Tuan Rudy. "Maaf, karena ibu akhirnya kalian harus begini," sesal Nyonya Yessi."Tidak apa-apa, Bu. Kita akan mencari rumah sewaan sederhana untuk kita tinggali. Aku masih ada sedikit uang tabungan untuk kita," ucap Lucy mencoba menenangkan."Nak, kamu sungguh berhati baik. Radit beruntung menikahi wanita seperti kamu," puji Nyonya Yessi sembari mengusap air matanya yang sempat berlinang membasahi sudut-sudut matanya yang mulai berkeriput.Lucy tersenyum. Entah mengapa hatinya menjadi berbunga-bunga mendengar pujian dari ibu mertuanya."Kalian jangan khawatir. Aku akan bertanggung jawab. Ayo kita pergi ke kantor pemasaran properti," ucap Radit.Lucy menoleh ke suaminya. "Kamu punya uang?""Punya. Jangan khawatir," ucap Radit penuh percaya diri.Baginya, tidak jadi masalah lagi membeli rumah untuk mereka tempati selama ia memiliki kartu hitam pemberian sang kakek."Dit, jangan bilang
Terakhir Diperbarui : 2024-04-29 Baca selengkapnya