“Apa-apaan itu tadi?” sang Ayah bertanya dengan ekpresi dingin.“Apanya yang apa-apan sih, Ayah sayaaaang.” Kejora mencolek dagu sang Ayah tanpa segan.Di antara kelima anak-anaknya, hanya Kejora yang berani bersikap demikian kepada Rendra.Lidah sang Ayah berdecak. “Kamu itu perempuan Kejora, masa ngejar-ngejar cowok sih? Mau disimpen di mana muka Ayah?” Rendra merubah cara bicaranya, lebih lembut agar mengena di hati Kejora.“Itu namanya emansipasi, Yah ... enggak masalah cewek maju duluan karena cowok kadang enggak peka, apalagi Abang Juna ‘kan pengusaha sukses, otaknya terlalu banyak mikirin kerjaan dari pada perasaan! Wiiiiiih ... mantep enggak tuh, pengusaha sukses jadi calon menantu Ayah?”“Trus kalau cowoknya enggak mau gimana?” Bunda Aura yang baru saja bergabung di ruang televisi setelah merapihkan meja makan, bertanya demikian.“Abang Juna itu bukan enggak mau, Bun ... tapi enggak sadar sama perasaannya, sebentar lagi juga sadar kok kalau cintanya hanya untuk Kejora seorang
Last Updated : 2024-03-31 Read more