"Bagaimana hasilnya?" Dante meletakkan bolpoinnya di atas meja. Punggungnya bersandar di sandaran kursi, dan tangannya terlipat di depan dada. Matanya mengarah lurus pada Luca. "Kau bisa membacanya sendiri," balas Luca, lalu meletakkan amplop itu di depan Dante. Tanpa disuruh, dia langsung duduk di kursi, dan menghadap ke arah Dante. Dante segera membuka isi amplop itu, dan mendapati selembar kertas putih yang terlipat. Matanya membaca deretan kata-kata yang tertera di sana, hingga mengarah pada kesimpulan. Dante berhenti pada angka tujuh puluh persen, dan dia terpaku selama beberapa detik. Meskipun hasil tes DNA itu tidak seratus persen, itu sudah cukup untuk menyimpulkan bahwa Luca memang benar cucu Benigno. Tidak diragukan lagi. "Aku sudah membacanya," ucap Dante setenang mungkin sambil meletakkan kertas itu di meja. Dia mencoba menutupi lonjakan emosi yang ada di dalam dadanya. "Hanya itu yang bisa kau katakan?" Luca menggebrak meja. Kedua matanya melebar, lalu dia ters
Read more