Semua Bab SUAMI KE-15 NONA SERENA : Bab 81 - Bab 90

129 Bab

Menikah lagi?

Napas Serena memburu saat Dante benar-benar berhasil mengikat kedua tangannya di kedua ujung tempat tidurnya membuat gadis itu benar-benar ketakutan karena suaminya itu benar-benar terlihat marah, dan ini pertama kalinya Dante sampai mengikatnya seperti ini.Sebenarnya kenapa Dante semarah itu hanya karena Serena ketahuan mengintip pembicaraannya tentang Dante dengan Cassandra?Serena sontak menoleh saat Dante beralih turun dari kasur meningalkan Serena yang terikat dengan wajah panik sambil melepas satu per satu kancing kemejanya dengan kasar. Serena menelan ludahnya susah payah saat Dante menatapnya tajam dari sudut matanya tapi anehnya pria itu tak langsung menerjang Serena diatas kasur tapi ia malah berjalan menuju ke rak kaca berkilau yang ada di ujung kamar luas itu.Serena terus memperhatikan gerak gerik Dante tanpa berani mengucapkan sepatah katapun karena pikirannya tak bisa berfungsi dalam keadan terikat seperti ini, Dante bisa melakukan apa saja jika dia terikat dengan tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-24
Baca selengkapnya

Fakta Mencengangkan

Serena perlahan membuka matanya dan merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Rasanya seluruh tulangnya remuk dan tenggorokannya kering. Perlahan dia menyesaikan netranya dengan cahaya matari yang masuk melalui celah gorden di kamarnya.Begitu dia ingin bergerak, rasanya tubuhnya sangat berat dan kedua tanganya juga tidak bisa digerakan. Serena lalu melihat wajah tenang Dante yang tidur sambi memeluknya dengan tangannya yang masih terikat seperti kemarin malam.Dante pasti langsung tumbang karena mabuk dan Serena juga tak ingat bagaimana dia tidur kemarin, yang dia ingat hanya Dante benar-benar mengegempurnya seperti orang kesetanan kemari malam hingga Serena tak sadarlah diri dan sekarang berakhir seperti ini. “Hmmm… jangan tinggalkan aku jangan tinggalkan aku.” Serena menggerakkan kakinya beraharap Dante bisa bangun namun pria itu malah semakin mengeratkan pelukannya sambil mengigau membuatnya bingung.Melihat wajah tampan dan tenang Dante saat tidur membuat Serena merasa damai. Walau a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-25
Baca selengkapnya

Berusaha Menyelesaikan Masalah

Malam ini, Dante benar-benar mengajaknya ke Mansion Utama kediaman Keluarga Ambrose, tempat kakek dan papanya tinggal. Serena cukup gugup, terbukti dari tangannya yang sejak tadi dingin dan ia benar-benar telihat cemas.“Jadi kau sudah melihat surat itu?” Serena bertanya pada Dante yang menyetir dengan tangan besarnya yang tidak pernah absen dari paha Serena, ya itu adalah kebiasaan suaminya jika mereka bepergian. Dante akan kesal jika Serena memindahkan tangannya.Dante yang awalnya fokus menyetir kini beralih menatap istri cantiknya. Tidak dapat dipungkiri ada rasa kahwatir di wajah Dante kali ini dan itu membuat Serena merasa sangat bersalah.Jauh sebelum Serena dinikahkan dengan banyak pria oleh kakaeknya, gadis itu menandatangani surat dari Nico yang berisi Serena akan setuju untuk menikah dengannya dan menjadi pendamping hidupnya jika Nico berhasil menyelamatkan Serena dari pria-pria itu, dan ia tak menyangak surat itu benar-benar menjadi masalah sekarang karena Nico pasti memba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-27
Baca selengkapnya

Seorang Pewaris

“Dante tunggu!” Serene mencegah suaminya itu berjalan masuk hendak mengetuk pintu besar dengan gaya klasik yang ada di mansion utama Keluarga Ambrose itu. “Kau dengar suara itu?” ucap Serena dengan wajah horornya.Dante yang tau apa maksud Serena langsung mengangguk. “Iya, dia memang datang ke sini. Tapi, tenanglah ada aku bersamamu,” ujar Dante meyakinkan Serena yang mendadak tadi mematung saat mendengar suara Nico.“Hah? Kok bisa Nico dateng ke mansion ini? Dia mau bertemu kakek juga?” heran Serena. Sungguh, dia tak menyangka seorang Nicholas Rodriguez yang sejatinya saingan ketat keluaranya dalam bisnis kini bisa diterima hangat oleh kakeknya.Sekarang Serena cukup paham jalan pikiran kakeknya itu. Untuk urusaan bisis Fredrick akan berlagak baik di depan, tapi untuk membiarkannya menikah dengan cucunya adalah sebuah hal yang tak mungkin.Serena masih ingat saat ada pria asal Amerika yang terang-terangan melamarnya di depan kakeknya dan langsung ditolak mentah-mentah sejak saat itula
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-29
Baca selengkapnya

Selamat Atas Kehamilannya

“Apa? Serena hamil?” tanya Fredrick dengan wajah yang cukup syok. Dia langsung berdiri dengan sigap membuat semuanya sontak berdiri. Fredrick benar-benar sebegitu terkejutnya hingga dia tak memperdulikan etika saat sedang makan.“Serena…apa itu benar?” tanyanya lagi seakan ucapan Dante belum cukup membuatnya percaya.Wanita itu langsung ikut berdiri dan mengangguk hormat pada kakeknya itu. Kemudian, Serena memegang tangan kanan Dante dan tersenyum. “Benar, aku hamil, sudah hampir 2 bulan maaf merahasiakannya darimu,” ujar Serena dengan lembut.Cassandra dan Nico yang melihat itu sebisa mungkin menahan rasa emosi yang membuncah dari dalam diri mereka apalagi Cassandra yang masih menyimpan rasa sakit hati yang begitu dalam untuk Dante yang mempermainkannya.“Selamat untuk kalian berdua, aku rasa kebahagian ini harus dirayakan dengan meriah,” ucap Cassandra ikut-ikutan memegang tangan Nico seperti Serena memegang tangan Dante dan anehnya lagi Nico juga tersenyum melihat itu membuat Seren
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-01
Baca selengkapnya

Sudah Tidak Sabar

Pagi ini Serena sudah duduk manis di salah satu spa yang ada di waiting room kelas utama maskapai penerbangan yang sangat terkenal di Eropa. Sebagai seorang konglomerat yang memang banyak bepergian dan memiliki jadwal yang padat, Serena dan Dante sama sama memiliki jet pribadi yang bisa membawa mereka kemana saja dan kapan saja.Seperti pagi ini, Serena yang diajak liburan mendadak oleh Dante sedang menunggu pilot pesawat mereka sampai sambil lulusan dan memakai masker karena akhir-akhir ini Serena merasa kulitnya sudah kusam karena setres.“Sayang!” Suara berat dari suaminya itu membuat Serena menurunkan kaca matanya dan membuat pelayan yang sedang meluluri Serena itu mendadak menghentikan kegiatannya karena tuannya datang.“Tidak bisakah kau sabar sedikit? Lihatlah aku masih sedang menikmati ini,” kesal Serena karena Dante sejak awal dari mobil sudah menggodanya dengan kata-kata sensual karena mereka sudah lama tidak melakukannya dan hasrat liar Dante memang tidak akan kuat menahan j
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-02
Baca selengkapnya

Aman Dalam Dekapanku

Beberapa jam setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang untuk tiba di Korea Selatan, akhirnya pasangan suami isti itu sampai dengan selamat namun Serena terlihat kacau, sepanjang perjalanan kondisinya tidak terlalu baik dia mual-mual dan lemas.“Ya, 1 menit!” titah Dante melalui telponnya pada supir yang akan mengantarnya ke hotel agar sampai lebih cepat karena rencana awal Dante ingin mengajak Serena ke sebuah kastil bergaya khas korea yang sudah pesan seluruhnya hanya untuk menikmati waktu berdua tapi sepertinya kondisi istrinya tak memungkinkan untuk berjalan-jalan malam ini.“Sayangg, tunggu nanti akan ada yang membawa tasmu taruh saja dulu,” ujar Dante mencegah Serena yang hendak membawa sendiri tasnya keluar dari private jet milik Dante itu.Tepat sebelum Serena menerima uluran tangan Dante yang hendak membantunya berjalan karena dia merasa sangat lelah dan lemas karena seluruh makanan yang dia makan keluar dan sekarang tenaganya sudah kosong, dia benar-benar lemas.“Mmhh uek
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-04
Baca selengkapnya

Serena Labil

“Kau yakin sayang tak mau menggunakan helikopter? Itu akan lebih cepat!” ujar Dante dengan tatapan yang cukup kesal karena tadi Serena yang mual mual di pesawat dan ingin cepat cepat sampai di Korea tapi kini malah dia yang menolak menggunakan helikopter padahal kan menggunakan mobil bisa terjebak macet.Serena menatap ke arah Dante sambil melipat kedua lengannya di dada. “Aku sangat bosan naik helikopter,” ucap Serena membuat suaminya itu menghembuskan napasnya kasar.Keduanya kini masih ada di bandara dengan pilot yang sudah menunggu daritadi karena Dante memang menyuruhnya standby di sana.“Oke! Oke jika kau tidak mau naik helikopter kita naik mobil saja,” ucapnya karene memang mobilpun sudah stand by disana untuk membawa koper kedua orang itu tapi jika kini Serena ingin naik mobil maka Dante harus mengusir supirnya karena jika ada istrinya harus dia yang menyetir mobilnya.“Ayo sayang…” ajak Dante sambil merangkul tubuh mungil Serena dengan tangan kirinya tapi wanita itu malah berh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-07
Baca selengkapnya

Malam Terindah

Seoul, kota yang hidup dan penuh warna, menjadi saksi dari petualangan Serena dan Dante yang penuh cinta. Mereka berjalan di sepanjang jalan yang sibuk di dekat Myeongdong, di mana bau makanan khas Korea menggoda hidung mereka. Dante, yang biasanya tegas dan berhati-hati, merasa sedikit canggung di tengah keramaian yang memenuhi trotoar.Serena tertawa melihat ekspresi Dante yang sedikit kaku. "Tenanglah, sayang. Semuanya baik-baik saja. Aku hanya ingin mencoba beberapa makanan lezat di sekitar sini," ujar Serena tampak sangat bersemangat. Wajahnya berbinar bahagia saat melihat ada banyak sekali makanan di jalanan itu yang tidak pernah dia coba sebelumnya.Melihat itu Dante langsung mengacak-acak rambut Serena gemas. “Serena, kau tidak pura pura sakit kan saat di pesawat agar kau bisa lolos dariku?” Pertanyaan Dante membuat Serena berhenti berjalan. Dia langsung menatap Dante dengan senyum penuh arti karena memang di pesawat tadi Dante ingin melanjutkan aktivitas mereka yang tertunda d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-08
Baca selengkapnya

Kekesalan Serena

Dante duduk tegang di sofa hotel, matanya terus-menerus memeriksa pintu masuk, karena dia sedang menunggu dokter yang sudah dia pesan untuk datang dan memeriksa istrinya ke hotel ini, namun karena waktu belum menunjukkan pukul 9 pagi mungkin Dante harus lebih bersabar lagi karena seorang dokter pasti datang tepat waktu.Sementara itu pagi ini Serena kembali mual mual membuat Dante sangat khawatir oleh karena itulah dia menyuruh dokternya untuk datang pagi ini dengan bayaran yang sangat fantastis tentunya karena Dante memesan dokter paling terkenal dan terbaik di Korea Selatan yang jam sibuknya hampir melebihi Dante tapi dokter itu dengan senang hati mau menolong Dante hanya karena dia kenal dengan Dominic.Ya, Dominic sialan itu, dia memang punya banyak teman dokter dan Dante sudah membujuk dokter ini berkali kali tapi dia menolak karena dia tidak bisa dibeli dengan barapa banyakpun uang yang dia bayar tapi dokter itu langsung mau saat Dominic yang meminta tolong.Ajaib memang.Hal ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status