Semua Bab Pesona Pembantu Tuan David: Bab 81 - Bab 90

190 Bab

81. Masalah Erik

Di tempat lain, Erik sudah ditahan di dalam jeruji besi bersama para narapidana yang lain. Pria itu tak menyangka bahwa dirinya akan berhasil ditangkap dan semua rencananya di masa lalu untuk menghancurkan Lila bersama perusahaan Mentari akan segera terungkap secepat ini."Aku mau bercerai," ucap Sandra saat bertemu dengan Erik di jam berkunjung. Wanita itu menatap angkuh pada suaminya sendiri yang kini mengenakan pakaian berwarna oranye.Erik menahan getir, kedua matanya terbelalak kaget saat mendengar gugatan perceraian yang terucap dari mulut sang istri."Apa? Bercerai?" tanya Erik tak percaya."Ya. Ber - ce - rai," tekan Sandra dengan tatapan tajamnya."Iya. Tapi mengapa, Sandra?" tanya Erik lagi dengan hati yang pilu.Sandra yang selama ini menjadi alasannya untuk menceraikan Lilara, tiba-tiba memintanya bercerai tepat di saat dirinya sedang ditahan. Erik merasa seperti terhantam badai dari berbagai arah. Padahal, dia dengan yakin telah memutuskan Lilara demi mantan sekretarisnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-09
Baca selengkapnya

82. Salah Lihat

Kabar perceraian Erik dan Sandra kini terdengar sampai ke telinga David dan Lila. Mereka baru saja membaca berita soal retaknya hubungan keluarga Erik. Sungguh disayangkan jika kepopuleran sang CEO yang terkenal akan prestasinya seolah omong kosong."Sudah jelas mereka berdua sebenarnya cocok. Sama-sama serakah dan tidak tahu diri," ucap David dingin.Ucapan David membuat Lila tersenyum pahit. Lila menimpali, "Memang mereka serakah sejak dulu, tapi aku tak pernah menyangka akan berakhir seperti ini."David menatap Lila yang masih duduk bekerja di meja kerjanya, dan berkata, "Dan kau sangat bodoh karena pernah menerima Erik Raharja dan ma menikah dengannya."Lila pun terdiam. Dia malas jika harus membahas perihal pernikahan pertamanya yang gagal.Sejenak, Lila merenung, "'Kenapa aku malah teringat masa lalu indah saat aku belum menikah dengan Erik? Aku sudah bercerai darinya dan mendapatkan asetku kembali. Bukankah itu yang paling penting?' batinnya."Sudahlah. Kembali bekerja!" titah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-09
Baca selengkapnya

83. Tiara Membuat Rencana

Lila dan Helena baru saja melangkahkan kaki keluar dari rumah sakit. Tanpa mereka sadari, sepasang mata tajam diam-diam mengawasi setiap gerak-gerik mereka. Pemilik mata itu adalah Tiara, yang bersembunyi sambil memperhatikan kedua orang itu dengan perasaan penuh amarah dan dendam. 'Aku nggak menyangka Lila berkeliaran di sini. Apa dia tahu aku juga di sini?' batin Tiara mulai cemas.Tiara saat ini sedang menemani pacarnya yang usianya jauh di atasnya. Wanita itu datang hanya untuk mendapatkan perhatian saja. Namun tak dia sangka bahwa di rumah sakit itu juga ada Lilara bersama Helena.'Tunggu ... Dia baru saja keluar dari ruangan dokter kandungan, kan? Itu berarti dia sedang mengandung ....' batin wanita itu lagi dengan kedua alis terangkat.'Ini tidak boleh terjadi! Dia dan Kak David tidak boleh bahagia! Berani-beraninya pembantu sialan itu mengandung anak dari seorang direktur! Ah ... Dia pasti hamil dari pria lain seperti gosip yang pernah muncul itu ....' pikir Tiara sembari ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-10
Baca selengkapnya

84. Pujian untuk Lilara

Usia kandungan Lila kini telah mencapai dua bulan, dia diajak oleh Helena untuk bergaul dengan beberapa orang kalangan menengah ke atas untuk pertama kalinya. Dengan bangga, Helena memperkenalkan Lila sebagai menantunya yang cantik dan pintar.Tak hanya itu, Lila juga diakui karena memiliki perusahaan sendiri dan bergerak secara independen di luar perusahaan DR milik suaminya. Di dalam hati, Lila merasa senang atas pujian yang dia terima. Namun, ada rasa tidak pantas yang mengganjal di hatinya."Mah, bukankah pujian itu terdengar berlebihan?" tanya Lila berbisik pada sang ibu mertua."Sama sekali tidak berlebihan, Lila. Kamu pantas mendapatkan pujian itu sebagai penghargaan atas kerja keras dirimu selama ini dalam memperjuangkan hak kamu," sahut Helena dengan senyuman lembut yang penuh dengan kasih sayang."Ya ampun ... Anda beruntung sekali, Nyonya Helena. Putra Anda punya perusahaan sendiri, dia juga terkenal karena kecerdasannya sejak kecil. Lalu menantu Anda juga mempunyai perus
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-10
Baca selengkapnya

85. Jangan Terlalu Dekat dengan Ibuku

"Mas. Siang ini aku diajak Mamah makan siang bareng lagi," ucap Lila di sela-sela bekerja.David mendongak untuk menatap wajah sang istri. "Kau nampaknya terlalu nyaman dengan Mamah, ya? Apa yang kau rencanakan?" tanya pria itu seolah memberikan tuduhan."Ya ampun, Mas. Aku tidak punya rencana apa- apa. Aku hanya diajak makan siang, nggak ada niat buruk di balik itu," sahut Lila membela diri sambil melanjutkan pekerjaannya, berusaha meredam kekesalannya atas tuduhan yang dibuat oleh David.Wanita cantik itu tentu saja tak terima dituduh macam- macam oleh suaminya. Padahal nyatanya yang mendekati lebih dulu adalah Helena. Sang ibu mertua yang kini berbalik membela dan membanggakan dirinya.'Apa aku seharusnya menolak? Lagian nggak ada yang aneh dengan makan siang bersama ibu mertua. Kenapa Mas begitu mencurigai ku?' gumam Lila dalam hati, berusaha mencari alasan di balik sikap suaminya yang sedikit aneh dan seolah mengekang dirinya.'Apakah Mas David salah paham? Atau ada hal lain yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-11
Baca selengkapnya

86. Lila Merasa Bersalah

Saat itu, David, Lila, dan Helena sedang menikmati makan siang bersama dengan penuh kehangatan. Namun hanya David yang diam dan memilih menyimak pembicaraan antara istri dan sang ibu.Suasana yang damai dan akrab membuat Helena dan Lila saling asyik mengobrol dan bercanda satu sama lain. Mereka bahkan lupa akan lingkungan di sekitar mereka.Namun, di balik pemandangan harmonis itu, ada sepasang mata cantik yang diam-diam mengawasi. Tersembunyi di sudut restoran, Tiara dengan kedua matanya terus melihat keluarga kecil David tanpa disadari oleh mereka.Tatapan matanya menyorot tajam antara iri dan tidak suka. 'Mengapa mereka bisa begitu bahagia? Mengapa kebahagiaan itu tidak bisa aku rasakan juga? Lilara ... Ini semua gara-gara pembantu seperti mu,' batin Tiara. Tanpa sadar, bibirnya melengkungkan senyuman sinis saat dia membayangkan bagaimana kalau hubungan keluarga itu hancur.'Silakan nikmati kebahagiaan kalian. Gara-gara kamu, David, aku jadi tidak bebas berherak. Aku tidak akan dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-12
Baca selengkapnya

87. Suasana Damai

Saat ini, Lila duduk dengan tenang di kursi kerjanya, merasakan aroma lembut dari pengharum ruangan otomatis yang menenangkan perasaannya. Dengan lembut dia memegang perutnya yang masih hamil muda, wanita itu pun merenung sejenak.Baru saja Lila menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh David, sang suamid, ia mulai menyadari ada yang ganjil. Dia menatap kembali tumpukan dokumen yang tak setebal sebelum dia hamil.'Entah perasaanku atau memang pekerjaanku tidak banyak setelah aku kembali dari izin sakit waktu itu?' Dia bertanya-tanya dalam hati. Tidak biasanya pekerjaan Lila tak ada setengah dari pekerjaan biasanya seperti sekarang. Sebagai seorang istri, Lila tentu merasa bersyukur jika David benar- benar peduli pada dirinya dan janin yang dikandungnya. Namun, Lila tak mau terlalu senang akan hal ini. Dia tahu bahwa David sengaja mengurangi pekerjaannya karena kehamilannya saja. Pria itu hanya ingin anak di dalam rahimnya baik-baik saja, tanpa peduli dengan wanita yang sedang menga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-12
Baca selengkapnya

88. Rencana Balas Dendam

Lila pergi makan siang bersama ibu mertuanya, Helena. Dia merasa sedikit lega meninggalkan suaminya. Pria itu tak dapat ikut karena harus segera menghadiri rapat penting ditemani oleh Farhan, asisten kepercayaannya."Setidaknya kamu harus istirahat, Lil. David kan menyayangimu," ucap Helena dengan senyuman.Kedua wanita berbeda usia itu duduk saling berhadapan di sebuah meja restoran langganan mereka. Keduanya sangat suka menikmati suasana hangat dan menyenangkan. Seiring suasana damai yang tenang, mereka menyantap hidangan lezat sambil terlibat dalam percakapan yang akrab dan hangat antara ibu dan anak."Mah ... Sungguh, aku bersyukur memiliki ibu mertua seperti Mamah. Aku jadi berasa memiliki ibu lagi ...." gumam Lila memandang Helena dengan penuh penghormatan."Mamah juga bersyukur David menikahimu dari pada wanita lain yang hanya mengincar harta saja," sahut Helena.Saat pasangan ibu dan menantu itu sedang berbincang hangat sembari makan siang. Sementara itu, tepatnya di sebuah ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-13
Baca selengkapnya

89. Kecelakaan

Mobil yang dipinjam Tiara segera tiba di depan restoran tempat Helena dan Lila berada. Wanita cantik itu bisa saja turun dari mobil dan menemui keduanya, namun Tiara memilih untuk menunggu mereka dari jarak yang aman. Rasa benci bercampur gugup makin membuncah dalam dadanya, tetapi keinginannya untuk melihat nasib sial Helena dan Lila lebih kuat. Tiara pun mengirim pesan pada salah satu pelayan restoran agar memberikan informasi mengenai keberadaan Helena dan Lila. Setidaknya dia tidak terlambat. [Tiara: Apakah mereka masih di sana?] [Xxx: Ya. Nyonya Helena dan menantunya masih di sini.] [Tiara: Kalau begitu kabari aku jika mereka sudah mau keluar.] [Xxx: Baik, Nona Tiara.] Kini setelah mendapatkan informasi bahwa keduanya masih berada di dalam restoran, Tiara memutuskan untuk bersabar menunggu di tempat parkir restoran dan tak jauh mobilnya berada di dekat pintu masuk. Wanita itu membetulkan topinya agar wajahnya tersembunyi. Dia bergumam sembari terus mengawasi pintu ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-14
Baca selengkapnya

90. David Panik

"Ya Tuhan ... Tolong selamatkan putri dan cucuku ...." gumam Helena dengan penuh harap. Wanita itu sedang menahan tangisannya karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan pada Lila dan bayi yang dikandungnya. 'Demi Tuhan, aku sangat menyesal, Lila,' bisik Helena dalam hatinya, 'Jika bukan karena menyelamatkan aku, kamu tidak akan terluka seperti ini ....' Mata Helena berkaca-kaca menahan air mata yang hendak jatuh. Dia tidak mampu membendung rasa bersalah yang sangat dalam. Sang menantu telah mengorbankan diri demi menyelamatkannya. "Seandainya saja aku lebih berhati-hati tadi, hal seperti ini tidak akan terjadi ...." cicit Helena lirih sembari masih terus memeluk menantunya. Mobil segera memasuki halaman rumah sakit. Sopir pribadi keluarga Alexander mengantarkan sampai di depan ruang IGD. Lila pun segera ditangani oleh tenaga medis yang sedang bertugas. Gegas tubuh wanita itu dibawa masuk ke dalam ruangan dan Helena hanya bisa menunggu sembari menahan tangisannya agar tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
19
DMCA.com Protection Status