All Chapters of Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Chapter 101 - Chapter 110

372 Chapters

100. Bukan Rahasia Lagi

Asher puas oleh sikap Lyra. “Katakan pada istriku, minggu depan, aku dan John akan pergi ke suatu tempat dalam rangka perjalanan bisnis. Setelah itu, aku akan memberi tahu rahasia besar suamimu. Mudah, bukan?”Wajah Lyra langsung mengernyit tak suka. Bukan hanya karena tak mau menipu Laura, dia juga enggan terseret masalah keluarga Smith jika Asher ternyata melakukan sesuatu dengan membawa-bawa nama John.“Maaf. Aku tidak suka berbohong dan tidak mau melakukannya demi apa pun,” tolak Lyra tegas.“Sungguh? Baiklah. Lagi pula, kau sendiri yang ingin mengetahui rahasia John. Tidak masalah jika kau tidak bisa melakukan tugas sepele itu.” Asher tersenyum licik seraya berbalik. “Aku akan kembali ke tempat istriku.”Otak Lyra berputar cepat sehingga terasa memanas. Dia sangat ingin tahu rahasia itu. Tetapi, dia sungguh tak mau membohongi Laura.Namun, ketika melihat Asher yang melangkah lambat kian menjauh, Lyra spontan menarik kain lengan bawah pria itu. “Tunggu!” Dia langsung melepas tanga
last updateLast Updated : 2024-07-21
Read more

101. Harapan yang Diabaikan

Suara detak jantung John Foster layaknya deru lokomotif kereta yang tak berjeda. Reaksi Lyra sangat berbeda dari sebelumnya tatkala membicarakan tentang Lydia.John teringat akan pembicaraan Lyra dan Asher yang mengatasnamakan urusan bisnis di pesta. Setelah mereka bicara, Asher hanya mengatakan dua patah kata yang membuat John berpikir keras dan jadi menerka-nerka, apakah pembicaraan mereka ada hubungan dengan perubahan sikap Lyra?‘Maaf, John.’John seharusnya sadar tatkala Asher mengucap kata sakral itu. Asher Smith tak pernah sekali pun mengucap kata maaf. Setidaknya, John belum pernah mendengar kata itu keluar dari mulut Asher.Mungkinkah Asher mengatakan sesuatu tentang Lydia sehingga nama itu kembali disebut sang istri?“John, kenapa kau tidak menjawabku? Aku hanya ingin tahu saja ….” Lyra menyelipkan anak rambut di belakang daun telinga seperti gadis muda yang malu-malu karena sedang merayu. “Sejak kapan kau mengenal dan mulai menyukai Lydia?”“Untuk apa kau ingin tahu?” panci
last updateLast Updated : 2024-07-22
Read more

102. Tidak Bisa Ditunda Lagi

Kata-kata itu meluncur tanpa John Foster sadari. Dirinya sendiri terkejut dengan kejujuran hatinya, apalagi Lyra yang tak menyangka akan mendengar hal yang berbeda dari pembicaraan semula.“K-kau … melakukan ini karena ingin mengalihkan perhatianku, bukan?” Lyra mendorong dada John tanpa niat.Sementara itu, John yang terlanjur mengungkap rahasia hatinya, justru kembali berusaha mencium Lyra untuk menutup mulutnya. Namun, Lyra mengelak dan berpaling ke arah lain.‘Tidak! Aku harus mendengar jawaban John lebih dulu!’Deru napas sang suami terasa di telinganya. Lyra merasakan sensasi aneh yang kian menggetarkan jiwa.“Aku menciummu karena memang sedang ingin. Tidak ada alasan lainnya.” Kepalang basah, John akhirnya menyemburkan semua kata hatinya.John menangkup pelan pipi Lyra agar pandangan mereka bertemu. Dalam beberapa detik, mereka saling bertatapan seolah sedang menggali pikiran masing-masing.Entah siapa yang memulai lebih dulu, bibir mereka kembali menyatu. Kali ini, Lyra pun me
last updateLast Updated : 2024-07-22
Read more

103. Wanita Pertama

Sungguhkah Lyra hanya berpikir tentang perjanjian? Agaknya, kata hatinya pun menipu diri sendiri. Nyatanya, dia juga tak bisa sabar menanti rayuan sang suami.Lyra mengangkat wajah, kemudian mencium bibir John secara singkat selagi masih memberikan tatapan mendamba. John yang mendapatkan lampu hijau itu langsung melumat bibir Lyra dengan cepat.Tak ada penolakan dari sang istri, John mulai menyentuh tubuh Lyra penuh kelembutan. Suara lenguhan kecil dari sang istri yang terdengar di sela ciuman mengobarkan semangat John.John menjeda ciuman mereka sejenak untuk menatap Lyra. Napas yang memburu terdengar dari keduanya. “Jangan melihatku seperti itu, John ….” Lyra berpaling untuk menghindari tatapan John selagi menutup mulut dengan lengan. John menyingkirkan lengan Lyra, lalu membalik wajahnya sehingga mereka kembali bertatapan.“Engh ….”Suara lenguhan lolos dari mulut Lyra tatkala John menyelipkan tangan ke dalam gaun yang masih dia kenakan hingga masuk ke pusat sensitifnya. Wajah Ly
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

104. Kehilangan Kendali

‘Kenapa harus bertanya? Lakukan saja, John!’ batin Lyra canggung mendengar pertanyaan yang membuat dirinya malu.“Aku belum siap ….” Lyra pun menjawab dengan kalimat yang tidak sesuai dengan isi hati selagi menyilangkan tangan di dada. Mustahil dirinya akan menjawab ‘siap’ dengan lantang setelah penolakannya tadi.Rupanya, John dapat melihat wajah malu-malu sang istri. Dia menarik kedua tangan Lyra, lalu menyelipkan tangan di bawah punggungnya.John tersenyum samar tatkala Lyra mengangkat sedikit punggungnya agar John bisa melepas kain terakhir di tubuhnya. Dia terpaku sejenak melihat keindahan sang istri yang begitu menakjubkan.“J-jangan dilihat!” Lyra tak menolak, tetapi hanya memalingkan muka karena malu. Dia menahan napas tatkala merasakan bibir John mulai mengecup ringan pundak hingga dadanya.“John ….” Lyra merintih geli tatkala John menyapu area perutnya.Selama beberapa menit, John masih asyik bermain-main menyusuri setiap jengkal tubuh sang istri. Lyra sampai kehilangan aka
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more

105. Melupakan Satu Hal Penting

Lyra sangat kecewa karena John Foster menyingkirkan kedua kakinya dari pinggang, lalu melepaskan penyatuan mereka sambil menatap ke arah pintu. Rupanya, meski dirinya adalah sosok Lydia yang disukai sang suami, Asher Smith masih menjadi pemenangnya.Pemikiran untuk menyingkirkan Asher Smith dari hidup John kembali terlintas di benaknya. Lyra kehilangan sedikit gairah tatkala berpikir selagi merasa tak nyaman dan kecewa.“Ah!!” pekik Lyra.John ternyata tak melepaskan dirinya. Dia hanya membalik tubuh Lyra untuk melakukan variasi lain dalam bercinta.Suara Asher tak lagi terdengar karena terkalahkan oleh erangan Lyra dan geraman tertahan John yang semakin liar mengentakkan pinggulnya. Atau mungkin, mereka terlalu terhanyut mencari puncak kepuasan sehingga mengabaikan orang di luar sana.John menarik Lyra hingga berlutut setegah menunduk. Dia mendekap Lyra dengan erat sambil mengecup liar pundak hingga ceruk lehernya.“Lyra … bagaimana ini? Aku jadi semakin menyukaimu …,” bisik serak J
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more

106. Tak Mau Ditinggalkan

“Kembalilah ke kamarmu,” titah Asher.John menjadi serba salah. Sudah membuat seorang Asher Smith menunggu di depan kamar selagi dirinya bersenang-senang dengan Lyra, sekarang Asher justru tak jadi mengatakan apa pun karena mungkin tak mau mengganggu.Akan tetapi, John juga ingin segera masuk kamar untuk membicarakan tentang Lydia kepada sang istri. Kendati demikian, John tak bisa mengabaikan Asher yang rela menunggu dirinya selesai bercinta dengan Lyra.“Tidak apa-apa. Aku masih punya waktu untuk bicara denganmu. Ada perlu apa mencariku malam-malam begini? Apa Nyonya Laura sudah tidur?” John sengaja bicara panjang lebar untuk menunjukkan bahwa dirinya tidak keberatan bicara dengan Asher.“Sejak kapan kau ingin tahu kegiatan istriku? Kau sudah punya Lyra. Jangan coba-coba merayu istriku!” tuduh Asher sembarangan.“Aku hanya … basa-basi …. Maksudku hanya ingin mengatakan kalau aku punya waktu jika kau ingin aku melakukan sesuatu untukmu,” balas John jujur.Asher tiba-tiba mengusap kasa
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

107. Harus Pergi

Untuk pertama kali, Lyra Bell memohon padanya. Wajah cantik yang dulu selalu diimpikannya itu, kini sedang menatap dirinya dengan manja.Kapan lagi John bisa menyaksikan dan merasakan sesuatu yang begitu menyenangkan? Mungkin saja, Lyra tak mau dia sentuh di hari berikutnya karena kecewa dan kurang puas dengan pelayanannya.Dari yang pernah John dengar, wanita memilih berselingkuh dengan pria yang lebih memuaskan di ranjang, selain pria yang memiliki banyak materi. Lyra Bell memiliki kekayaan yang cukup untuk menghidupi sendiri. John tak ingin sang istri mencari pria tampan lain yang lebih memuaskannya di ranjang.John Foster sangat bimbang. Dia masih sanggup melayani sang istri sampai pagi. Akan tetapi, bagaimana dengan Asher Smith? Dia sudah berjanji akan menemuinya.“Apa kau tidak suka menyentuhku, John?” Lyra pun tak ingin posisinya kalah dari Asher Smith. Dia merayu John dengan membimbing tangan John ke area tubuh yang akan membuat John tak mungkin bisa menolak.John meneguk lud
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

108. Bukan Masalah Penting

“Masalah besar apa maksudmu?” John tak paham arah pembicaraan Lyra, sebab dirinya tak merasa punya masalah apa pun.Lyra melirik ke bawah, lalu memejamkan mata dengan cepat. Dia mencemaskan John yang masih belum mendapatkan kepuasan darinya. Setiap kali memejamkan mata, dia terbayang milik John yang masih ingin menantang dirinya bercinta. Siapa tahu, John tidak bisa menahan diri dan mencari wanita lain ketika pergi dengan Asher.“Tidak. Lupakan saja.” Lyra segera berbalik untuk keluar kamar mandi.John mendadak menaikkan kedua alis begitu tersadar dengan kata-kata Lyra. Dia tersenyum samar sambil membalik badan sang istri.“Bisakah kau membantuku?” pinta John lembut. “Aku tidak akan memaksamu ….”Kali ini, John sungguh bertanya. Jika Lyra menolak, maka dirinya sungguh tak akan memaksa.Memang benar jika John mengatakan tidak akan memaksa. Namun, Lyra tak tega melihat John seperti anak kucing tanpa rumah yang kedinginan di jalan dan butuh kehangatan darinya.Lyra lantas menjawab denga
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

109. Igauan Suami

Namun, sebelum tanda kirim itu ditekan, orang itu tiba-tiba berpikir keras. “Untuk apa aku memberi tahu Max? Tidak akan ada yang bisa dia lakukan walaupun tahu John & Smith milik adiknya.”Bayangan orang yang bergumam itu keluar ke arah koridor sehingga cahaya menerpa dirinya. Seorang pelayan mendorong troli makanan dan minuman melewati wanita tersebut sambil tersenyum ramah.“Tunggu,” segah wanita itu, “Apa pemilik kamar itu yang memesan makanan?” Dia menunjuk ke arah kamar John Foster.“Benar, Nona Parker. Ada yang bisa saya bantu?”Wanita yang dipanggil Nona Parker itu menggeleng pelan. “Tidak ada. Aku hanya bertanya. Mereka pasti sangat lapar setelah bersenang-senang.” Dia kemudian menyeringai setelah pelayan itu pamit untuk melanjutkan tugasnya. ‘Aku tidak perlu repot-repot menyuruh Max untuk memperkuat kekuasaannya. Lagi pula, aku tidak yakin dia bisa melakukan itu. Aku hanya perlu memancing ikan yang lebih besar, yaitu adikmu, Max …,’ batin Nona Parker.***Lyra mengerang pela
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more
PREV
1
...
910111213
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status