All Chapters of Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya: Chapter 21 - Chapter 30

45 Chapters

Bab 21 Gatot

"Audy, ini aku Rey, kamu baik-baik saja kan di dalam?" Suara Rey, yang ternyata adalah Rey, menggema di lorong, membuat Yusuf terkejut. Yusuf menoleh ke arah Audy, yang terus mencubit sebagian lengan dan tangannya. Bibirnya yang terluka membuat Audy semakin tersiksa, wajahnya pucat pasi. "Pergi!" teriak Audy, suaranya bergetar, penuh kepanikan, membuat rasa ketakutan semakin mencengkeram Yusuf.Mendengar teriakan Audy, Rey semakin cemas. Ia sudah mendengar dari satpam bahwa Yusuf berada di dalam. Berbagai pikiran buruk menghantuinya, membuat hatinya berdesir tak menentu.Dengan perasaan cemas yang menggerogoti hatinya, Rey berusaha mendobrak pintu kamar Audy. Namun, sebelum Rey berhasil, pintu itu sudah terbuka. Yusuf muncul dari balik pintu, wajahnya tegang dan matanya tajam. Yusuf hendak berlalu pergi, namun Rey dengan cepat menarik lengannya. "Apa yang kau lakukan pada Audy?" tanya Rey, suaranya dingin, tatapannya penuh ancaman."Itu tidak urusannya denganmu. Saat ini aku dan Audy
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 22 Sidang

"Dia sudah sangat keterlaluan, Mbok. Dia sudah menggunakan cara kotor untuk mengelabui Audy!" ujar Rey, suaranya bergetar menahan amarah, setelah Mbok Darmi keluar dari kamar Audy."Aden, jangan berbuat sesuatu yang malah akan merugikan Nona Audy. Besok adalah sidang pertama Nona, sebaiknya Aden jaga Nona dengan baik. Meskipun Mbok tahu, Aden gak bisa hanya berdua dengan Nona Audy," ujar Mbok Darmi, suaranya lembut, penuh nasihat."Itu yang juga aku pikirkan, Mbok. Kalau aku tidak ingat kalau besok adalah sidang pertama Audy, maka aku sudah hancurkan wajahnya Yusuf!" ucap Rey geram, rahangnya mengeras, tangannya mengepal kuat."Apakah Tuan Andre sudah tahu, Den?" tanya Mbok Darmi, raut wajahnya penuh kekhawatiran."Iya, dia sudah ada dalam perjalanan menuju kemari. Sekarang Mbok istirahat saja, aku yang akan menunggu Andre di sini," ucap Rey, suaranya tenang, namun matanya memancarkan api amarah.Selang beberapa saat kemudian, Andre datang dengan wajah menahan amarah. "Audy kemana sek
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 23 Kembali Viral

"Kenapa kau malah milih bertahan kalau kau tahu dia kere, tinggalkan dia dan bersatulah denganku," ucap seseorang yang kini duduk di hadapan Syifa. "Tidak semudah itu, Mas. Kalau aku tahu mas Yusuf kere dan sudah punya istri, aku juga gak mau nikah sama dia, tapi mau bagaimana lagi, aku sudah menikah siri dengannya, dan jika dia tidak menjatuhkan talaknya padaku, tetap saja aku akan menjadi istrinya. Benar sih, nyesel itu belakangan," ucap Syifa. " Sekarang, sidang pertamanya dengan Audi. Entahlah, aku bahagia apa tidak dengan hal ini, tapi... " "Mbak Syifa? " Seru seseorang yang langsung membuat Syifa melepaskan tangannya dari laki-laki yang ada di hadapannya. "Waw, keren sekali, Mbak iparku ini ya. Wanita yang di anggap sholehah oleh kakakku, wanita yang di sanjung-sanjung oleh kakakku, wanita yang sudah berhasil menjadi pelakor dalam rumah tangga kakakku, sekarang duduk berdua, berpegangan tangan dengan laki-laki bukan mahramnya. Wah... Hebat-hebat, " seru sosok itu yang ternya
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 24 Kembali Viral

"Bagaimana keadaan putri kami, Dok?" tanya ibu Audy."Putri Anda hanya kelelahan, mungkin karena banyak pikiran yang turut mempengaruhi kesehatannya. Sekarang dia sudah sadar, dan kalian boleh masuk," jawab dokter yang menangani Audy."Terima kasih, Dok," ucap ibu Audy. Ibu dan ayah Audy kemudian masuk, diikuti oleh kakaknya, Andre. Sementara itu, Rey tidak bisa menyusul ke rumah sakit karena tiba-tiba ada panggilan mendadak dari perusahaan.Di dalam kamar rumah sakit, Audy terlihat berbaring dengan wajah yang sedikit pucat, namun matanya sudah terbuka. Ibu Audy langsung mendekat dan menggenggam tangan putrinya dengan penuh kasih sayang."Audy, bagaimana perasaanmu sekarang, Nak?" tanya ibunya dengan lembut, suaranya dipenuhi kekhawatiran.Audy tersenyum tipis. "Aku sudah lebih baik, Ma. Hanya sedikit lelah," jawabnya pelan.Ayah Audy yang berdiri di samping tempat tidur, menepuk bahu putrinya dengan lembut. "Kamu harus lebih menjaga kesehatanmu, Audy. Jangan terlalu memaksakan diri."
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 25 Perasaan yang Tak Menentu

Rey menatap Audy yang perlahan mulai terlelap di ranjang rumah sakit. Wajahnya terlihat begitu damai dalam tidur, tapi Rey tahu, di balik kedamaian itu, Audy menyimpan luka yang dalam. Hatinya terasa perih. Bagaimana ia bisa mengungkapkan perasaannya pada Audy, perasaan yang jauh lebih besar dari sekadar kasih sayang seorang kakak kepada adiknya? Ini pertama kalinya dalam hidup Rey merasa ketakutan. Bukan takut akan kegagalan, bukan takut akan karier atau tanggung jawab, melainkan takut kehilangan Audy—takut tidak pernah bisa mengutarakan perasaan yang selama ini ia pendam rapat-rapat.Rey teringat pada tembok besar yang memisahkan mereka: perbedaan keyakinan. Sesuatu yang selama ini menjadi penghalang tak terhindarkan, meskipun hatinya terus berkata lain.'Andaikan aku lebih cepat mengungkapkan perasaanku padamu, Audy. Mungkin aku bisa melindungimu. Mungkin aku tidak akan membiarkan Yusuf menyakitimu seperti ini. Aku tidak akan membiarkan setiap air matamu jatuh tanpa perlindungan. T
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 26 Mengingat Masa Lalu

Syifa mondar-mandir di kamarnya dengan gelisah. Ia tahu malam ini Yusuf pasti tidak akan pulang. Pikirannya kacau, mencari-cari cara agar bisa membujuk suaminya untuk mendengarkan penjelasannya. Rasa takut kehilangan Yusuf semakin menghantuinya, apalagi setelah kejadian di restoran tadi."Aku harus bisa membujuk Mas Yusuf. Enak saja... aku belum mendapatkan apapun dari laki-laki itu, dan sekarang malah terancam kehilangan Mas Yusuf. Tidak, aku tidak boleh kehilangan sesuatu sebelum aku mendapatkan penggantinya!" gumam Syifa dengan nada egois, matanya melirik ke ponselnya yang tergeletak di atas kasur.Syifa segera meraih ponselnya dan mulai mengetik pesan, berharap Yusuf akan merespons. Ia tahu bahwa jika Yusuf benar-benar kecewa, semuanya bisa berakhir lebih cepat daripada yang ia bayangkan.(Mas, apakah Mas di rumah Ibu?) tulis Syifa dalam pesan pertamanya. Namun, lima menit berlalu dan tidak ada balasan, bahkan pesan itu belum dibaca oleh Yusuf.Kegelisahan mulai merayapi tubuhnya.
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 27 Menyesal Di Akhir Kejadian

Setelah berwudhu, Yusuf menggelar sajadah dan bersiap untuk sholat. Sujudnya kali ini terasa lebih berat, seolah setiap dosa dan kesalahan yang ia perbuat selama ini menggantung di pundaknya. Di setiap sujud, ia memohon ampunan, namun ia sadar, tak semua kesalahan bisa diperbaiki dengan mudah. Sesuatu yang telah ia hancurkan begitu dalam mungkin tidak bisa dibangun kembali."Audy..." lirihnya di tengah doanya, nama itu terucap begitu saja, keluar dari lubuk hatinya yang terdalam. Air mata yang ia tahan sejak tadi malam, akhirnya jatuh juga. Tidak ada yang bisa ia sembunyikan dari dirinya sendiri atau dari Tuhan. Ia merasa kosong, kehilangan segalanya.Setelah selesai sholat, Yusuf terduduk lama di atas sajadahnya. Pikirannya berkelana, terjebak antara masa lalu yang penuh kenangan dan masa kini yang penuh penyesalan. Betapa dulu ia memilih jalan yang ia pikir benar, tetapi kini menyadari bahwa keputusan itu membawa lebih banyak kehancuran daripada kebahagiaan."Ibu sudah buatkan sarap
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 28 Penolakan Yusuf

Waktu seolah berlari begitu cepat. Audy kini telah dinyatakan sehat dan diizinkan pulang dari rumah sakit. Namun, alih-alih langsung pulang ke rumah, ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bisnis ke Jepang guna menuntaskan kontrak kerja sama dengan Master J. Kali ini, tentu saja ia ditemani oleh sang kakak, Andre, yang selalu mendampinginya.Di sisi lain, Rey, yang tak bisa mengabaikan perasaan yang semakin kuat terhadap Audy, diam-diam memutuskan untuk mengejar mereka hingga ke Jepang. Ia sudah mencari tahu di mana keberadaan Audy dan Andre, berharap bisa bertemu dengan mereka. Dan akhirnya, di sebuah restoran terkenal di Jepang, pertemuan yang tampak seperti kebetulan itu pun terjadi.“Hai, kalian ada di sini juga?” ucap Rey, dengan nada ramah saat melihat Audy dan Andre tengah duduk menikmati makan siang mereka.Andre terkejut mendengar suara itu. Ia menoleh dan mendapati Rey berdiri tak jauh dari meja mereka. “Rey? Kamu di sini?” Andre tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 29 Tidak Sesuai Harapan

terlam, Yusuf bangun dengan semangat yang jarang ia rasakan belakangan ini. Ia sudah mendengar kabar bahwa Audy telah kembali ke Indonesia, dan pagi ini ia akan ke kantor dengan harapan bisa melihat wajahnya lagi—wajah wanita yang sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya, namun masih menguasai sebagian besar hatinya.Yusuf berdiri di depan cermin, merapikan dasi dan tersenyum tipis. Pikirannya melayang pada Audy, wanita yang selama ini telah ia sia-siakan. Perasaannya campur aduk, antara bahagia bisa melihatnya lagi, tapi juga penuh penyesalan atas semua yang sudah terjadi.Syifa memperhatikan dari balik pintu kamar. "Kenapa kau senyum-senyum sendiri, Mas? Ada kabar baik?" tanyanya dengan nada ingin tahu, sambil menghampiri Yusuf dan merapikan kerah bajunya.Yusuf terdiam sejenak. Hampir saja ia mengatakan yang sebenarnya—bahwa ia sangat bersemangat karena akan bertemu Audy lagi. Namun, kesadarannya cepat kembali. Syifa pasti akan meledak jika tahu bahwa kebahagiaan Yusuf pagi ini a
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 30 Pertemuan Tak Sengaja

Sementara itu, Yusuf yang baru saja keluar dari ruangan Audy masih merasakan bayangan kata-kata terakhir Audy menggantung di pikirannya. Tekanan untuk mengembalikan uang yang besar itu membuat kepalanya serasa mau meledak. Ia tahu bahwa menjual villa saja mungkin tidak cukup untuk menutupi utang sebesar itu. Namun, ini adalah satu-satunya cara yang ia lihat sekarang. Dia sudah tenggelam terlalu dalam, dan jalan keluarnya semakin sempit."Kenapa hidupku jadi begini?" gumam Yusuf, berjalan keluar dari kantor dengan langkah berat. Kepalanya penuh dengan pikiran tentang hutang, pernikahan yang bermasalah dengan Syifa, dan kini, ancaman penjara yang semakin nyata. Semuanya terasa seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja. Sementara itu, di lubuk hatinya yang terdalam, masih ada perasaan yang ia pendam untuk Audy—perasaan yang tak kunjung hilang meskipun semuanya telah berakhir di antara mereka.Saat ia keluar dari gedung, telepon dari orang yang dia tugaskan untuk menjual villa berbun
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status