All Chapters of Kunikahkan Suamiku Dengan Selingkuhannya: Chapter 11 - Chapter 20

45 Chapters

Bab 11

"Yusuf, apakah kamu baik-baik saja, Nak?" tanya ibunya dengan cemas."Mas, mengapa kamu malah pergi dan mengejar dia? Bukankah akan lebih baik jika dia meminta cerai darimu, sehingga kamu bisa menikahi aku secara sah, baik agama maupun negara, Mas," ucap Syifa. Wajah Yusuf terlihat begitu lesu, ia duduk tanpa menjawab pertanyaan mereka semua. Apalagi wajah ibu Syifa yang mulai terlihat tidak nyaman. ***Audy menatap seluruh ruangan yang penuh dengan kenangan antara dirinya dan Yusuf. Sungguh sangat sakit untuk tetap tinggal di rumah yang penuh dengan kenangan indah, namun nyatanya malah membuat hatinya hancur.Tiba-tiba, dering ponselnya membuat Audy sadar dan segera menghapus air matanya yang tanpa ia sadari sudah mengalir deras.Audy terkejut melihat nama yang tertera di panggilan itu."Kakak..." seru Audy, dengan segera ia langsung mengangkat panggilan itu. "Assalamu'alaikum, kak. " "Waalaikumsalam, Audy. Turunlah! Kakak ada di bawah sekarang, " ucap sosok yang Audy panggil kak
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more

Bab 12

Yusuf tampak enggan menjawab pertanyaan yang diajukan Syifa dan ibunya, bahkan Yusuf tampak merenung memikirkan apakah apa yang adiknya katakan itu benar."Yusuf, kenapa kau hanya diam?! Jangan bilang apa yang mereka katakan itu benar, Yusuf?!" tanya ibunya mendesak."Bisakah kalian diam, tidak! Apakah kalian tidak berpikir, saat ini bukanlah itu yang harus kalian pertanyakan?" ujar Yusuf dengan lantang, membuat Syifa dan yang lainnya terperanjat kaget.Yusuf kemudian mendesis, "Apa kalian tidak memikirkan bagaimana kita bisa menghadapi situasi ini, bukan hanya fokus pada apakah apa yang dikatakan benar atau tidak? Kita perlu mencari solusi, bukan sibuk menyalahkan atau mencari siapa yang benar dan siapa yang salah." Ucapannya tersebut membuat ruangan terdiam, semua orang tampak merenung mencerna apa yang baru saja Yusuf katakan. "Audy saat ini benar-benar marah, dan semuanya tidak akan baik-baik saja," ucap Yusuf dengan berusaha tetap tenang."Yusuf, mungkin Ayah dan Ibu akan menemu
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

Bab 13 Yusuf Menyesal

"Syifa, bisakah kau tidak berbicara terus? Aku sedang mengalami kesulitan tapi kau malah berkata-kata tanpa henti layaknya burung beo. Sebagai wanita yang sholehah, seharusnya kau bisa memahami keadaan suamimu," ujar Yusuf dengan rasa kesal, terdengar bagai letupan emosi dalam suaranya, kepada istri keduanya, Syifa.Syifa merasa tersinggung oleh kata-kata Yusuf yang menuduhnya tidak mengerti atau menghargai keadaannya. "Bukan begitu, Mas. Aku merasa terluka ketika adikmu mengatakan bahwa semua biaya keluargamu ditanggung oleh Audy. Terdengar seolah-olah kau tidak memiliki tanggung jawab terhadap keluarga kita," seru Syifa sambil duduk di samping Yusuf, yang kini memijat pelipisnya mencoba menghilangkan rasa sakit akibat begitu banyak beban yang ia pikirkan. Keduanya merasa tegang dan emosi meluap-luap dalam pergulatan perasaan yang saling bertentangan. "Setelah kau pergi, aku merasa sangat hancur. Audy datang dan memberikan aku harapan baru. Dia begitu baik, bahkan pada keluargaku j
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more

Bab 14 Pura-pura Bahagia

Suasana kota saat ini terasa begitu panas, sepanas hati Audy. Dia sudah mendekatkan diri untuk minta maaf pada kedua orang tuanya. Mungkin semua masalah ini karena dia sudah menjadi anak durhaka pada kedua orang tuanya. Menikah tampa restu orang tua, dan pergi meninggalkan rumah. Bahkan menghilang tanpa jejak. Namun sang orang tua masih baik hati dengan memberikan perusahaan untuk mereka kelola. "Maafkan Audy, Ma, Pa. Maafkan Audy karena sudah keras kepala, bahkan Audy yigak pernah datang menemui papa dan mama, maafkan Audy, Ma. Audy kangen kalian, " gumam Audy menatap foto kedua orang tuanya. Audy menghapus air matanya dan langsung mengambil kunci mobilnya. Keluar dari kamarnya untuk segera menuju ke rumah orang tuanya. Namun baru saja Audy keluar dari pintu rumahnya, Yusuf sydah berdiri di sana. "Audy," seru Yusuf setaha mendekati Audy. "Ada apa lagi, Mas. Kita sudah tidak punya urusan lagi, " ucap Audy. "Sayang, kita belum bercerai dan mas tidak mau cerai denganmu. Dengarka
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 15 Pertemuan Audy dengan Kedua Orang Tuanya

Beberapa jam melakukan perjalanan, akhirnya Audy sampai di depan pagar rumah yang dulu di tempatinya. Namun semenjak menikah dengan Yusuf, ia bahkan belum pernah menginjakkan kakinya lagi di rumah itu. Apalagi Audy mendengar jika orang tuanya pindah ke luar negeri karena kecewa dengan Audy. "Bismillah, Audy. Kau bersalah, minta maaflah dan akui semua kesalahanmu. Karena bagaimana pun mereka adalah orang tuamu, mereka pasti akan menerima maafmu, " gumam Audy. Audy pun keluar dari mobilnya dan berusaha mencapai pak Satpam untuk membuka pagar kediaman orang tuanya itu. Terlintas bayangan Audy ketika bermain dengan orang tuanya di halaman yang lumayan luas, serta candaan dan tawa orang tuanya. Tanpa tetasa air mata Audy menetes. Dengan secara Audy mengusap air mata itu karena melihat pak satpam yang kini menuju ke arahnya. Tentu Pak Satpam yang bernama Umar itu terkejut ketika melihat Audy. Meskipun kini Audy sudah berhijab, tapi Pak Umar masih sangat ingat dengan wajahnya nona mudanya.
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 16

"Bagaimana?" tanya Ibunya Syifa, Bu Sari, dengan raut wajah yang penuh kecemasan."Sesuai prediksi, Bu. Aku dikeluarkan dari kampus," seru Syifa seraya mendaratkan tubuhnya di sofa. Terlihat Bu Sari lemas di samping Syifa, matanya berkaca-kaca."Lalu kau, Yus?" tanya Bu Sari dengan suara yang sedikit bergetar."Aku belum ke kantor, Bu. Tadi aku masih ke rumah Audy, berharap Audy masih memberikan maafnya untukku dan membiarkan aku berada di kantor," ucap Yusuf dengan nada putus asa."Bagaimana tanggapan wanita itu?" tanya Bu Sari, harapannya masih terbersit di balik pertanyaan itu."Audy bilang kalau sudah tidak ada hubungan lagi denganku. Dia pergi begitu saja," ucap Yusuf, suaranya terdengar lirih."Baiklah, aku istirahat sejenak, lalu akan ke kantor setelah ini," ucap Yusuf seraya bangkit dari duduknya dan menuju ke kamarnya untuk beristirahat.Orang tua Yusuf dan Bu Sari hanya menghela napas, sepertinya tidak ada harapan bagi Yusuf. Audy telah memutuskan segalanya, dan Yusuf harus
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 17 Turun Jabatan

Waktu terus berlalu, Yusuf memberanikan diri untuk pergi ke kantor. Walaupun kini dia bukan lagi CEO, statusnya sebagai karyawan tetap membuatnya harus kembali ke tempat itu."Bagaimana kalau kau menjadi perbincangan, Mas?" tanya Syifa dengan nada khawatir."Itu sudah menjadi konsekuensi, Syif. Yang aku takutkan adalah Audy melaporkan aku ke polisi atas penggelapan uang," ucap Yusuf dengan nada lemas seraya memakai dasinya.Syifa terlihat lemas mendengarnya. "Bagaimana kalau kita pura-pura berpisah, Mas? Siapa tahu Audy mau memaafkan mas dan kita bisa berhubungan sembunyi-sembunyi lagi, Mas.""Gak semudah itu, Syifa. Audy bukan orang bodoh. Buktinya dia memiliki semua bukti perselingkuhan kita, dan aku yakin surat panggilan itu akan segera tiba," ucap Yusuf."Baiklah, aku berangkat dulu," ucap Yusuf. Syifa hanya menganggukkan kepalanya. Setelah kepergian Yusuf, Syifa juga keluar dari rumahnya. Ia sudah membuat janji dengan seseorang.Semua mata menatap Audy dengan tatapan kagum. Audy
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 18 Rey Menyimpan Rasa

Audy mencoba menguatkan dirinya, ia harus bangkit dari keterpurukan ini. Ia masih memiliki perusahaan yang harus ia pimpin, ia masih memiliki mimpi yang harus ia raih. "Aku bisa, aku harus bisa," gumam Audy dalam hati. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu melangkah tegap menuju meja kerjanya. "Semua tentang Mas Yusuf sudah selesai, " ucapnya seraya duduk di kursi kebesarannya. Ia harus fokus pada pekerjaannya, ia harus membuktikan bahwa ia bisa memimpin perusahaan ini dengan baik, bahkan ia akan membuat perusahaan ini terbebas dari berat hutang yang sudah Yusuf lakukan diam-diam. Tanpa sepengetahuan Audy. Ia harus menunjukkan kepada Yusuf bahwa ia bukanlah wanita lemah yang mudah ditaklukkan. Audy membuka berkas-berkas yang tergeletak di mejanya. Ia mulai meneliti laporan keuangan, meninjau strategi pemasaran, dan merancang program pengembangan perusahaan. Ia bekerja dengan tekun, penuh semangat, dan dedikasi. Ia tak lagi memikirkan Yusuf, tak lagi terpuruk dalam kesedihan. Ia fok
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 19 Rencana Ibunya Yusuf

Malam ini Audy kembali pulang ke rumahnya, rumah yang ia tinggali dengan Yusuf dulu. "Mas, awalnya aku pikir, menikahkan kamu dengan wanita itu akan menjadi jalan terbaik, sempat aku berfikir untuk menerima di poligami, tapi ternyata aku gak bisa melakukan hal besar itu. Hatiku belum seluas itu untuk menerima wanita lain di antara kita. Kau baik, kau telah membawaku ke jalan yang lebih baik, dan aku ucapkan terimakasih untuk semua itu, aku berharap kalian bahagia, terlepas dari semua kasus kita. Hatiku yang tak bisa menerima. Ya Allah.. Maafkan jika aku belum bisa menjadi seorang istri dan seorang hamba yang baik, " ucap Audy seraya menatap langit yang begitu gelap. Audy menutup kaca jendela kamarnya lalu mengistirahatkan tubuhnya yang terasa begitu lelah. Waktu kian berganti, dan seperti biasa, Audy selalu menghindari pertemuan dengan Yusuf di kantor. "Audy, apakah besok kau akan datang? " tanya Yusuf membuat langkah Audy terhenti. "Tentu, Mas. Aku ingin semua ini cepat selesai,
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 20 Tamparan

Yusuf menghela napas berat, tangannya menggenggam erat setir mobil. "Apakah aku harus melakukan apa yang ibu katakan? Tapi memang gak ada jalan lain selain itu. Bismillah saja, aku hanya ingin memperbaiki hubunganku dengan Audy, bukankah Allah tidak suka dengan perceraian, dan aku tidak ingin bercerai dengan Audy," gumamnya dalam hati. Rasa sesak di dadanya semakin terasa, beban berat yang harus dipikulnya seakan menghancurkan jiwanya.Akhirnya, mobil Yusuf berhenti di depan kediaman istri keduanya, Syifa. Ia turun dari mobil dan melangkah masuk, wajahnya dipenuhi kekhawatiran. Seperti biasa, Ibu Ami, ibu Syifa, menatap tajam ke arahnya, tatapan yang dulu penuh kekaguman kini berubah menjadi dingin dan menusuk. Rasa kagum Ibu Ami pada Yusuf seolah lenyap ditelan bumi, mungkin karena Yusuf sudah jarang memberikan uang bulanan yang besar seperti dulu. Ibu Ami juga jarang keluar rumah, karena sudah tidak ada yang bisa ia pamerkan pada tetangganya."Syifa kemana, Bu?" tanya Yusuf, suarany
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status