Pagi itu, cahaya matahari mulai mengintip dari balik jendela apartemen, menerobos tirai yang sedikit terbuka. Di tengah sunyi yang melingkupi, Alya terbangun dengan tubuh yang terasa lelah dan kepala yang berdenyut nyeri. Ia merasakan betapa semalaman dirinya nyaris tak diberi kesempatan untuk beristirahat. Evan, suaminya, menuntutnya untuk selalu siap setiap kali ia menginginkannya, dan Alya, meski lelah, berusaha memenuhi perannya sebagai seorang istri untuk Evan.Saat membuka mata, Alya tersentak kaget. Dia melihat jam di meja kecil di samping tempat tidur. Sudah jauh lewat waktu biasanya dia bangun. Napasnya terempas seketika. Biasanya, dia yang bangun lebih dulu untuk menyiapkan kebutuhan suaminya, Evan. Namun, kali ini, apartemen terasa sepi, dan Evan sudah tak ada di sampingnya. Alya bangkit terburu-buru, walaupun tubuhnya masih terasa lemas dan kepalanya terasa berputar."Apa Evan sudah pergi…," batinnya, diiringi rasa bersalah yang menggerogoti hatinya. Belum sempat ia mempe
Last Updated : 2024-11-06 Read more