Home / Romansa / RAHASIA TIGA HATI / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of RAHASIA TIGA HATI: Chapter 11 - Chapter 20

209 Chapters

Bab 11 Rela 2

Alan marah dengan tindakan Agatha yang mengambil foto secara diam-diam. Ingin juga menyuruh Bre menghapus foto itu. Tapi ia sadar, hanya keributan yang akan terjadi. Makin memperpanjang permasalahan saja. Akhirnya Alan memilih diam. Setidaknya urusan Livia bisa segera selesai.Ponsel Bre di saku celana berdering. Telepon dari Fery. Rupanya laki-laki itu tadi meninggalkan meeting untuk menemui mereka. Bre menjawab telepon sebentar kemudian kembali memandang Livia. Terlalu banyak yang ikut campur dalam rumah tangganya, membuat hubungannya dengan Livia carut marut. Tapi dirinya sendiri tidak punya kemampuan untuk meninggalkan keluarganya, terutama sang mama.Jujur saja kalau sebenarnya ia merasakan hatinya patah sepatah-patahnya. Pernikahannya terlanjur porak-poranda saat ini. Livia bahkan sudah kehilangan rasa kepercayaan padanya.Bre lantas menoleh sekilas pada Agatha. "Kita pergi," ujarnya lalu melangkah pergi diikuti oleh gadis itu.Livia menatap mereka yang berjalan menjauh ke arah
Read more

Bab 12 Sidang Terakhir 1

RAHASIA TIGA HATI- Sidang Terakhir "Assalamu'alaikum, Mas Alan.""Wa'alaikumsalam.""Ada kabar apa? Semoga kabar baik." Livia tidak sabar. Terdengar tawa di seberang. "Mas Alan, malah ketawa.""Sabar, Livi. Nanti kalau ada kukabari. Aku cuman mau bilang. Mungkin beberapa menit lagi akan ada kurir nganterin ayam panggang dan ikan bakar ke rumah. Nanti kalian bisa makan malam bersama.""Mas, kok repot sih. Mas Alan, nggak mau sekalian makan malam di sini?""Enggak. Ini aku juga baru sampai rumah. Tadi ngopi bareng sama teman. Siang tadi aku dapat kabar kalau menang dalam kontes desain.""Oh ya? Wah selamat, Mas. Pasti hadiahnya besar.""Sebenarnya waktu itu ikutnya nggak niat banget, Livi. Alhamdulillah dapat juara. Kalau ada waktu luang, nanti kuajak kamu jalan-jalan sekalian sama Om dan Pak Tamin. Cuman dalam minggu ini aku masih banyak kerjaan.""MasyaAllah, Mas baik banget sih. Makasih banyak." Livia jadi terharu. Andai kakaknya masih ada, pasti bahagia memiliki suami seperti Ala
Read more

Bab 13 Sidang Terakhir 2

Livia baru saja masuk kamar saat ponsel di tasnya berdenting. [Livia, bisa kita bertemu sebelum sidang perceraian diputuskan?][Kapan sidangnya?] Ini kesempatan Livia untuk tahu kapan sidang terakhir.[Tanggal 20 bulan ini.]Oh, ternyata masih sekitar semingguan lagi.[Untuk apa bertemu?][Kita bisa membatalkan perceraian ini. Aku nggak ingin kehilanganmu, tapi aku dipaksa, Liv. Aku selalu diawasi supaya tidak bertemu denganmu.]Livia mengirimkan emot tawa berderet-deret pada Bre.[Telat perjuanganmu, Mas. Aku sudah lebih dari siap menyandang status baruku. Nggak sabar menunggu momen itu.][Please, Liv.][Nggak akan pernah ada jalan untuk kita kembali.][Ada, Liv. Please.]Livia melempar ponsel di atas tempat tidur dan bersiap-siap untuk mandi. Dia juga malas membalas lagi pesan dari Bre. Hanya membuat emosi saja. Penyesalan yang terlambat. Livia sudah membunuh perasaannya. Dia tidak akan kembali pada pria yang sama. Lelaki yang tidak tahu bagaimana harus bersikap tegas terhadap rumah
Read more

Part 14 Speechless 1

RAHASIA TIGA HATI - Speechless Ada rahasia apa sebenarnya? Kenapa mereka begitu kejam pada keluarganya."Mas Alan nggak pernah cerita pada saya, Bu." Livia penasaran saat di perjalanan."Karena kamu masih bagian dari keluarga Hutama. Waktu ibu tanya, kenapa berhenti proses untuk penyelidikan. Dia jawab 'Livi sudah menjadi bagian keluarga mereka, Bu. Yang penting dia bahagia.' Alan bicara seperti itu."Speechless. Livia diam kehilangan kata-kata. Alan telah melakukan banyak hal tanpa sepengetahuannya. "Setelah tahu permasalahan kamu dan kamu sendiri memilih keluar dari keluarga Hutama, Alan mulai bertindak lagi. Untuk sekarang ini dia fokus melindungimu dan ayahmu.""Bu Mira sudah kenal lama dengan Mas Alan?""Sudah lama. Saya teman papanya Alan. Saya bekerja di firma hukum yang sama dengan Pak Azhar sebelum beliau meninggal. Jadi saya juga kenal baik dengan Bu Azhar yang sekarang tinggal di desa."Livia mendengar cerita Bu Mira. Bersyukur karena ia diketemukan dengan orang-orang bai
Read more

Part 15 Speechless 2

Sementara di lantai bawah, keluarga masih sibuk mencegah bagaimana agar berita itu tenggelam sebelum muncul ke khalayak umum."Beneran bukan Mbak Kenny yang mengambil foto dan mengirimkan pada Livia?" tanya Agatha penuh selidik, ketika gadis itu mendekati Kenny yang tengah mengambil air minum di ruang makan."Enggak. Lagian untuk apa aku melakukan itu. Nggak ada untungnya dan hanya menambah masalah saja," jawab Kenny tanpa menatap Agatha."Mbak, kan paling dekat dengan Livia?""Wajar kalau kami dekat. Karena dia staf-ku di kantor. Kami nyaris berinteraksi setiap hari menyelesaikan pekerjaan. Tapi untuk urusan ini, aku nggak mau ikut campur. Kamu juga tahu kan, kalau Livia sendiri sebenarnya ingin berpisah dari Bre?"Menantu dan calon menantu itu saling pandang. Saling menilai, meraba, mengukur penuh persaingan. Kalau selama ini Kenny bisa dekat dengan Livia, untuk sekarang bisa dipastikan kalau ia tidak akan pernah bisa akur dengan Agatha.Kenny menganggap Agatha pesaingnya dalam mereb
Read more

Bab 16 Setelah Berpisah 1

RAHASIA TIGA HATI- Setelah Berpisah Nomer siapa ini? "Halo.""Liv, jangan matikan teleponnya." Ternyata suara Bre di seberang. Dia sengaja menggunakan nomer lain agar Livia mau menerima panggilannya. "Ada apa meneleponku?""Bisa kita bertemu?""Nggak bisa.""Bukan sekarang. Esok atau lusa jika kamu ada waktu.""Nggak bisa. Hubungan kita sudah usai. Nggak ada lagi yang perlu kita bicarakan, Mas.""Kamu tinggal di mana sekarang?""Di rumah.""Posisiku sekarang di depan rumahmu. Sepi dan pintu pagar terkunci.""Nggak usah tahu aku ada di mana. Kita sudah jadi mantan sekarang. Kita teruskan hidup masing-masing. Kalau Mas ingin memperjuangkan hubungan kita, sudah terlambat sekarang."Terdengar Bre menghela nafas berat. "Kenapa kau tolak uang mut'ah dan iddah. Kamu juga mengembalikan sisa nafkah. Itu hak kamu untuk menerimanya." Pasti Bu Mira yang diberi amanah oleh Livia sudah mengembalikan sejumlah uang itu pada Bre. "Kasihkan ke mamamu, Mas. Aku nggak butuh uang kalian. Dulu seenakn
Read more

Bab 17 Setelah Berpisah 2

Dua bulan kemudian ...."Mas, dua Minggu lagi masa iddahku habis. Aku dan ayah bisa kembali ke rumah kami. Sepertinya mereka nggak bakalan ngusik kami lagi." Livia berkata pada Alan ketika bertemu di kantin untuk makan siang."Mereka diam karena telah berhasil membuatmu dan Bre bercerai," jawab Alan.Tentu mereka berpikir berkali-kali jika ingin mencari gara-gara lagi. Mereka pasti tidak ingin Alan ikut campur."Kalau kamu dan Om nyaman tinggal di apartemen, tetap tinggal saja di sana.""Nggak usah. Aku nggak mau terlalu banyak ngrepotin Mas Alan. Sewa apartemen itu pasti mahal.""Aku sudah membayarnya untuk setahun. Kan baru beberapa bulan kamu tinggali sama Om.""Jadi Mas Alan nggak nyewa per bulan?""Nggak. Aku bayar untuk setahun.""Ya ampun, Mas. Aku tambah jadi nggak enak, pasti mahal kan?""Berhentilah bilang nggak enak, Livi.""Beneran aku nggak enak selalu ngrepotin kamu, Mas.""Lupakan itu. Minggu depan pembukaan kantor kami. Kalau sudah berjalan stabil, kamu resign dan bisa
Read more

Bab 18 Viral 1

RAHASIA TIGA HATI- ViralLivia kembali mendekati Agatha setelah mengambil pesanan. "Ingat ya, Mbak Agatha. Jangan cari gara-gara denganku apalagi memfitnahku. Ambil Mas Bre, buat dia jatuh hati padamu. Jangan sampai ada aku sedikit pun di hatinya. Jangan lagi mengusikku. Karena tidak susah bagiku untuk membuatmu duduk di kursi roda. Aku nggak pernah takut apapun selagi aku benar. Cam kan ini baik-baik," ancam Livia di telinga Agatha. Membuat gadis itu merinding dibuatnya.Agatha salah menilai Livia selama ini. Perempuan yang selalu diam itu ternyata tidak selemah dugaannya.Bahkan teman-teman Agatha dibuat bengong oleh ucapan Livia dan memandangi wanita yang melangkah pergi menuju eskalator.Suasana mall sangat ramai di akhir pekan. Livia keluar karena tidak ada lagi yang ingin dibeli. Dia melangkah ke halte bus untuk memesan taksi.Ketika tengah menunggu taksi, ponselnya berdering. Alan menelpon."Halo, Mas.""Kamu di mana? Kata Om kamu belum pulang. Di telepon nggak kamu angkat."
Read more

Bab 19 Viral 2

Kolom komentar dipenuhi segala kata-kata yang membuat dada Agatha panas jika gadis itu sampai tahu dan membacanya. Bisa jadi video itu akan sampai juga pada keluarga mereka.Dalam kolom komentar ada juga yang tahu siapa Agatha. Karena gadis itu pernah menjadi finalis Cak dan Ning Surabaya. _Eh, dia kan yang pernah jadi finalis Ning Surabaya?__Nggak nyangka gue, kalau beneran ini Agatha yang anaknya crazy rich itu.__Loh ini kan putri pengusaha Bhakti Persada.__Masa sih dia seperti itu? Kurang apa coba. Dia bisa cari bujangan loh. Kenapa harus suami orang.__Cinta emang buta, guys.__Milik orang emang gurih-gurih sedap.__Bujangan itu sudah biasa. Suami orang baru luar biasa. Kayaknya dia memang suka berkompetisi. Nggak hanya ingin menyabet prestasi akademik, tapi ingin berprestasi menggaet suami orang, hahaha ....__Mana sih, istri sahnya? Penasaran, deh._Jika para netizen itu melakukan pencarian pada sosok Agatha pasti ketemu, tapi mereka tidak akan pernah menemukan Livia di medi
Read more

Bab 20 Ikut denganku, Livia 1

RAHASIA TIGA HATI- Ikut Denganku, LiviaBre keluar dari mobil dan membuat Livia terkejut. Livia tidak mengira kalau kendaraan yang berhenti di depannya ini milik mantan suaminya."Apa kabar, Livia?" tanya Bre menghampiri."Kabar baik," jawab Livia singkat. Sebenarnya dia sangat berharap tidak pernah bertemu Bre lagi. Kenangan bersama lelaki itu terlalu suram dan berusaha untuk dilupakan. Dia ingin tenang dan enjoy menjalani kehidupannya yang sekarang. Livia belum pernah merasakan kerja senyaman ini."Maaf, Mas. Aku pergi dulu." Livia hendak menyeberang tapi Bre menahan tangannya. Livia menarik paksa. "Ada apa?""Aku ingin membawamu pergi dari kota ini," ucap Bre serius sambil menatap lekat wajah Livia. Tawa menyembur dari bibir wanita itu. "Lelucon apa ini, Mas. Ketika ada kesempatan kamu membawaku pergi dan membelaku, nggak pernah kamu manfaatkan. Setelah kita nggak memiliki hubungan apa-apa lagi, malah ingin mengajakku kabur. Ternyata yang nggak waras itu kamu, Mas. Bukan ayahku.
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status