“Masa lalu mana yang kamu maksud?” tanya Hanzel dengan tatapan bingung. “Milea,” jawab Jill, “kamu masih mengharapkannya, Hanz.” “Aku dan dia sudah berakhir,” balas Hanzel meyakinkan. “Tidak, tatapan matamu cukup menunjukkan jika masih ada cinta untuknya, Hanz. Jangan mengelak dari hal itu, jangan menyakiti dirimu, diriku, atau dia dengan keputusan spontanmu. Meski aku menyukaimu, tapi bukan berarti aku bisa mengesampingkan perasaan orang lain. Aku tidak begitu. Sejak melihat tatapanmu kepadanya, aku tahu kalau dia masih memiliki tempat di hatimu.” Jill menatap Hanzel penuh keseriusan. Dia mencintai pria itu sejak pertama kali bertemu, tapi Jill memiliki alasan lain untuk tak egois dengan perasaannya. “Itu hanya pemikiranmu saja. Berhenti membahasnya, aku hanya berusaha untuk mengakhiri perasaanku kepadanya, apa salah jika aku ingin membuka hati untuk orang lain?” Hanzel menatap Jill untuk terus meyakinkan. “Tidak ada yang salah dengan itu, Hanz. Hanya saja, akan ada yang dikorb
Last Updated : 2024-05-07 Read more