All Chapters of My Possessive Bodyguard Matteo: Chapter 31 - Chapter 40

57 Chapters

31. Menanam benih calon pewaris

Luna terkesiap saat Matteo tiba-tiba membopong tubuhnya. Tidak ada pilihan lain bagi Luna selain mengalungkan lengannya pada leher Matteo. Pria itu menunjukan raut wajah serius yang membuat Luna merasa terintimidasi. Matteo langsung membawa Luna ke kamar mandi hotel. Pria itu menyiapkan air hangat untuk memenuhi bathtub. "Maaf, aku langsung membawamu ke sini. Mungkin aku terlalu egois telah membatasi keinginanmu untuk bersenang-senang dengan air pantai. Tetapi aku tidak bisa menahannya lebih lama," ucap Matteo sembari melepas kancing kemeja Luna. "Aku sudah berkata padamu, kau bisa melakukannya kapan pun kau mau," jawab Luna yang saat itu pasrah dengan perbuatan Matteo yang melucuti pakaiannya. Dalam hitungan menit semua pakaian Luna telah tanggal di atas lantai, memperlihatkan tubuh polosnya yang membuat jantung Matteo berdetak kencang. Gadis itu bahkan tidak malu menunjukan ketertarikannya pada Matteo. Luna mengalungkan tangan pada leher Matteo dan sedikit berjinjit, sebelu
Read more

32. Cemburu

Luna dan Matteo berjalan beriringan menyusuri pantai. Beberapa orang yang mereka lalui melihat ke arah mereka dengan tatapan kagum yang membuat Luna merasa canggung dengan keadaan sekitar. "Apakah kau merasa semua orang yang kita lalui melihat kita, Matteo?" Luna bertanya dengan suara lirih, sesekali mencuri lihat ke arah para pengunjung yang sedang berjemur. Tanpa sengaja tatapan Luna bertabrakan dengan segrombolan pemuda yang menatapnya dengan tatapan seductive. Seketika Luna mengalihkan pandang ke arah Matteo. Beberapa wanita berbikini yang sedang berjemur bahkan tak segan melepas kacamata hitam mereka dan melihat Matteo dengan tatapan kagum. Hal itu membuat Luna mengkrucutkan bibir."Dan aku rasa, para wanita tertarik padamu." Luna tersenyum samar sembari menilai penampilan Matteo dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kemeja putih yang Matteo pakai terlihat serasi dengan celana jeans selutut yang pria itu kenakan. Matteo tampak berkharisma. Luna bisa memaklumi jika banyak wanita
Read more

33. Calon ibu untuk anak-anakku

Matteo menarik tangan Luna dan melangkah cepat, membuat Luna kesulitan mengimbangi langkah Matteo. Gadis itu sama sekali tidak tahu apa yang ada dalam pikiran Matteo. Melihat dari sikap Matteo saat ini, terlihat bahwa pria itu marah. Matteo memperlakukannya seperti seseorang yang telah berbuat suatu tindak kejahatan dan akan segera dieksekusi setelah ini. "Bisakah kau membelankan langkahmu?" pinta Luna yang tidak mendapat respon dari Matteo. Pria itu hanya menoleh ke arah Luna sekilas dengan mata tajamnya, wajah Matteo terlihat begitu menyeramkan, sehingga Luna memilih untuk menyimpan kalimat protesnya yang hendak ia keluarkan berikutnya. Luna mengabaikan kakinya yang tersandung beberapa kali. Keduanya tiba di kamar hotel dan Matteo langsung membanting pintu hotel dengan sangat keras. Membuat Luna terkesiap dan memeluk tubuhnya dengan kedua lengan karena merasa takut. Kedua tangan Matteo bertolak pada pinggangnya. Pria itu menatap Luna dengan amarah yang ketara. Matteo berjalan
Read more

34. Obsesi menguasai harta Alexander

Keheningan menyelimuti meja makan keluarga Winterbourne pagi itu. Semua hidangan yang siap memanjakan lidah terhidang di meja, namun tidak satu pun dari makanan yang ada di di hadapan mengundang minat Alex untuk menjamah makanan-makanan itu. "Mengapa kau tidak mengisi piringmu, Sayang?" Rosaline baru bertanya saat menyadari Alex sedari tadi hanya berpangku tangan dan melihat hidangan di meja tanpa minat. "Tidak apa-apa. Beberapa hari ini aku tidak begitu berselera untuk makan." jawab Alex berbohong. Ia enggan mengakui bahwa nafsu makannya akhir-akhir ini berkurang setelah melihat anak gadis kesayangannya memperlihatkan hubungan yang terjadin antara dirinya dengan Matteo, pria yang pernah menjadi bodyguard kebanggan Alex untuk menjaga Luna. Alex semakin yakin bahwa kejadian memalukan di malam pertunangan putrinya malam itu memang unsur kesengajaan yang dilakukan Matteo dan Luna. "Greta," panggil Alex kepada pelayan yang saat itu melintas. "Ya, Tuan?" pelayan perempuan itu
Read more

35. Provokasi para wanita licik

Suara pintu yang dibuka mengundang perhatian Emily dan Rosaline. Mereka tidak sabar mendengar kemungkinan buruk atas kondisi kesehatan Alex. Keduanya pun berhambur ke arah pria berpakaian medis yang baru saja muncul dari balik pintu. "Bagaimana keadaan suami saya, Dokter?" Rosaline memasang wajah panik yang berbanding terbalik dengan raut wajahnya saat membicarakan kekayaan Alexander. Emily yang saat itu mencuri lihat raut wajah sang ibu yang tengah berbicara dengan dokter pun mengangguk samar, nampaknya sikap bermuka dua yang dia miliki diwariskan oleh sang ibu. "Suami Anda mengalami penyakit yang cukup serius, Nyonya. Tuan Alexander Winterbourne mengalami penyakit jantung koroner." Seketika mata Rosaline membuka lebar. Menurutnya, Alex yang terserang penyakit jantung koroner membuka peluang besar untuk menguasai harta pria tersebut. "Ya ampun, aku tidak menyangka suamiku akan menderita penyakit serius. Oh suamiku yang malang," tangan Rosaline mengatup di depan mulut.
Read more

36. Sebaiknya kita pergi dari sini, Honey

Luna terpaku setelah mendengar kalimat pengusiran Alex atas dirinya. Air mata yang menggenang luruh melintasi kedua pipinya. Ulu hatinya terasa perih. Dia datang untuk menyampaikan kekhawatirannya, tetapi malah kalimat pengusiran yang dia terima. Luna baru saja hendak berlutut di atas lantai untuk merendahkan diri, berharap Alex akan merasa iba dan membiarkan dia berada di sana lebih lama. Luna sangat merindukan dan mengkhawatirkan pria yang menjadi cinta pertamanya tersebut. Namun saat gadis itu hendak berlutut, Matteo dengan sigap menahan kedua bahunya. Luna menoleh dengan alis bertaut. Tatapan bertanya yang Luna lemparkan terhadap Matteo sudah cukup untuk membuat pria itu paham untuk menjawab pertanyaan sebelum Luna mengucapkannya. "Kau tidak perlu sampai berlutut agar dia menerimamu, Luna." ucap Matteo dengan suara yang menenangkan. Matteo menarik tangan Luna dan memposisikan gadis itu di sampingnya. "Apakah kau yakin, Tuan, akan mengusir putri kandungmu yang datang hanya
Read more

37. Menyingkirkan Luna dari daftar pewaris bisnis

"Ayah, kemana Ibu?" tanya Emily begitu memasukki kamar dan tidak mendapati keberadaan Rosaline di sana. Pria paruh baya itu hanya tersenyum tipis, dia enggan untuk mengatakan apa yang mengakibatkan ibunya tersinggung dan keluar dari sana. "Dia berkata akan segera kembali." jawab Alex enggan berterus terang. Emily mengangguk dan bibirnya membentuk huruf O. Berusaha setenang mungkin seolah tidak mengetahui apa-apa. Saat bertemu dengan ibunya di koridor kamar pasien, Rosaline sudah memberitahukan kepada putrinya tentang sandiwaranya untuk membuat Alex merasa bersalah karena menginginkan Luna kembali. Rosaline kembali ke kamar perawatan Alex setelah dua jam pergi dari sana. Dia berharap tangisan palsunya berhasil membuat Alex merasa bersalah, sehingga niatnya untuk membujuk pria itu agar menjadikan Emily menjadi CEO Golden Horizon bisa tercapai dengan mudah. "Kau sudah kembali?" Alex menyambut istrinya dengan pertanyaan begitu melihat entitas Rosaline muncul dari balik pint
Read more

38. Jangan sebut dia mainanku, Ibu!

Stefano mendengus saat Matteo memasuki ruang kerjanya dengan wajah tanpa dosa. Pria itu sedang memainkan kunci mobilnya. Melempar benda itu ke atas, lalu menangkapnya, hal tersebut dia lakukan berkali-kali sambil bersandar pada meja Stefano. "Jangan terlalu serius dengan pekerjaanmu. Wajah cemberut membuatmu terlihat lebih tua dari usiamu, Stef," tegur Matteo setelah sesaat mengerling dan mendapati sahabatnya memberungut membaca tumpukan dokumen di atas meja. Berbanding terbalik dengan dirinya yang terlihat ceria beberapa hari ini. Matteo bahkan bersiul, membuat Stefano merasa terganggu. "Bisakah kau berhenti bersiul? Kalau saja kau tahu, beberapa anggota devisi pemasaran sedang mengeluhkan kinerja gadismu yang akhir-akhir ini kacau," protes Stefano tanpa mengalihkan pandang pada tumpukan kertas di meja. Sebenarnya dia sungkan untuk menyampaikan keluhan para staf yang bekerja satu tim dengan Luna, tetapi menurutnya, keterlambatan Luna dan ketidak hadiran gadis itu pada rapat-
Read more

39. Dengarkan dulu penjelasanku!

"Bagaimana bisa kau mengencani gadis yang mau menerima perlakuan melecehkan seperti itu? Bahkan itu sudah terjadi berkali-kali, Matteo! Dia terlihat menikmati saat tanganmu bergerak masuk ke dalam baju yang dia pakai! Dan kau terlihat sangat menikmatinya! Huh, yang benar saja," Alessia berdecak jijik mengingat rekaman CCTV yang dilaporkan mata-matanya di Magnolia spring Resort. "Bu, tolong dengarkan dulu penjelasanku," Matteo mengatakan kalimat itu dengan raut memohon, berharap ibunya memberi pria itu kesempatan untuk menjelaskan maksud perbuatan gilanya yang lebih layak dilakukan sepasang suami istri di dalam kamar pribadi, bukan di sembarang tempat. Setelah Alessia sudah lebih tenang, Matteo pun berusaha menjelaskan. "Akulah yang sedari awal mengajaknya melakukan hal memalukan itu, Bu. Dan coba perhatikan kembali, aku dan Luna hanya melakukan hal yang menurutmu memalukan jika sedang berhadapan dengan orang-orang tertentu, bukan?" Alessia tempak mengingat, dan membenarkan bahwa M
Read more

40. Orang ketiga

Di salah satu kamar hotel Luxe Avenue, suara erangan dan desahan terus bersahutan memenuhi ruangan. Emily menatap penuh hasrat pada tubuh pria yang menindihnya. Dia begitu menikmati hujaman kejantanan Adrian yang terasa memenuhi liang kenikmatannya. "Teruskan, Adrian, jangan berhenti," jerit wanita itu tertahan sembari meremas seprei di kanan kiri tubuhnya. Dia begitu menikmati setiap perlakuan Adrian, sehingga bibirnya enggan berhenti untuk melenguh, kendati tenggorokannya terasa kering karena terus bersuara. Emily merasa berada di puncak kebahagiaan hidupnya saat ini. Dia tidak menyangka, apa yang dia impikan benar-benar ia miliki sekarang. Adrian, pria dengan tubuh atletis yang sedang menindihnya adalah sosok yang sangat Emily inginkan, sehingga ia dengan mudah berpaling dari Nico, kekasihnya. Dia pikir, pria itu hanya akan menjadikannya selingkuhan, tetapi siapa sangka, pria itu lebih memilihnya dan meninggalkan Luna, saudara tiri yang selalu membuatnya iri karena memiliki s
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status