CEKLEK!Gagang pintu pun berbunyi ketika Aksa menarik benda tersebut ke bawah agar terbuka.Sesaat kemudian, terlihat seorang perempuan dengan baju miliknya sedang menyiapkan hidangan di atas meja makan tak jauh dari kamar.Zeva segera melempar senyuman ramah ketika Aksa muncul tiba-tiba. “Maafkan aku karena memakai kaos dan celana panjangmu,” ucapnya sesekali menengok ke arah lawan bicara.“Bukan masalah. Pakai saja selagi kamu nyaman,” jawab Aksa sembari berjalan mendekati Zeva.Semula menghadap perempuan itu, Aksa memalingkan pandangannya pada sebuah mangkuk besar berisikan sup buntut yang terlihat segar dan mengundang lapar.“Karena hidanganmu, hidungku menjadi lebih peka soal makanan,” guraunya di tepi meja.Zeva tertawa kecil. “Silakan,” ramahnya menawari Aksa untuk segera menyantap makan siang.Sebelum Zeva mengambilkan makanan untuk Aksa, pria tersebut meraih tangan kanan Zeva pelan. “Ze, bisakah kamu bertahan denganku saja?”Mendengar pertanyaan itu membuat Zeva hanya bisa me
Read more