Sudah satu tahun lebih, aku bekerja untuk Dubai Corp cabang Singapura. Aku tak mengakses dunia luar. Hanya berita bisnis, itu pun asistenku yang mengakses. Hidup tanpa medsos. Tak perlu lagi memusingkan banyak hal, seperti haters, fans fanatik, juga buzzer dari perusahaan atau artis.“Miss Syaqiella, di tunggu untuk meeting bersama investor baru.”Suara sekertarisku mengagetkanku. Aku benar-benar tak menyangka bisa menjalani kehidupan baru dengan identitas baru meskipun awalnya aku sangat terseok-seok, tertatih-tatih melewatinya. Tapi berkat dukungan Meira, aku bisa melewatinya.“Baiklah, Sania. Lima menit lagi aku akan keruangan meeting.”Laba Dubai Corp dua kuartal setelah ku pimpin meroket tajam. Pak Abdulloh Yousuf sangat bahagia karenanya. Meira sibuk menemaninya. Sahabatku itu pontang-panting demi kesehatan Pak Abdulloh. Berjalan meninggalkan ruangan, aku melenggang ke ruang meeting
Read more