Malam telah larut, dan jarum pendek jam menunjukkan pukul sebelas. Di dalam kantor yang sepi begitu hening, Tristan masih terperangkap di balik pintu ruang kerjanya yang tertutup. Stella, yang telah lama menanti di luar, mulai diliputi kekhawatiran. Sejak rapat sore tadi, Tristan tak kunjung menampakkan diri. “Pak Mimin, apakah makanan yang saya pesan sudah tiba?” tanya Stella, mencoba menyembunyikan kegelisahannya ketika Pak Mimin mulai menghampirinya dengan membawa beberapa kantong kresek berwarna putih. “Ya, Nona Stella. Ini, makanan Anda,” sahut Pak Mimin, penjaga keamanan kantor, sambil menyerahkan beberapa kantong plastik. “Oh, baik, terima kasih, Pak Mimin,” kata Stella bangkit dari kursinya sambil mengambil kresek tersebut. “Sama-sama Nona Stella,” ujar Pak Mimin yang langsung pergi dari hadapan Stella. Dengan langkah yang berat, Stella mendekati pintu ruang kerja Tristan, tangannya penuh dengan kantong plastik berisi makanan. Begitu pintu terbuka, sosok Stella yang anggu
Last Updated : 2024-05-30 Read more