All Chapters of Warisan Jimat Kutukan : Chapter 81 - Chapter 90

Pulang dengan wajah merah, membuat Lutfhi terlihat panik pada kondisi Fajar. Dia terlihat khawatir akan Fajar yang terlihat begitu bersedih. Lutfhi langsung mengintrogasi anak sulungnya tersebut dengan beberapa pertanyaan."Kenapa kamu bersedih?""Siapa yang buat kamu bersedih?""Apa yang telah mereka lakukan pada kamu?"Fajar terlihat ketakutan melihat wajah Lutfhi yang terlihat begitu marah melihat Fajar yang yang bersedih. Dia pun begitu gugup untuk menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Lutfhi pada dirinya. Dia ingin mengatakan, jika dirinya begitu sakit hati dengan apa yang di lakukan oleh Ricky. Tapi Fajar takut Lutfhi akan marah besar pada seorang Ricky, jika tahu orang yang membuat Fajar terlihat bersedih adalah Ricky.Namun Lutfhi yang terus mendesak Fajar berkata jujur, akhirnya membuat Fajar tidak mampu menyembunyikannya lagi. Fajar pun menceritakan apa yang membuat Fajar terlihat bersedih. Dia bersedih oleh ulah seorang Ricky yang meledek Fajar anak seorang pemuja seta

Butuh modal yang lebih banyak lagi untuk membangun sekolah miliknya. Lukas pun berniat minta sumbangan pada setiap warga yang ada di kampungnya. Sebelum Lukas melakukan hal tersebut, dia tetap meminta izin pada pihak ketua RT serta tokoh agama yang ada di kampung tersebut.Pertama-tama Lukas datang ke rumah pak RT. Dia terlihat begitu antusias untuk melakukan pembicaraan mengenai dana sumbangan yang akan Lukas pintai pada setiap warga yang ada di kampungnya. Dana itu mungkin akan sangat membantu bagi Lukas. Dana yang akan Lukas gunakan untuk membuat sekolah miliknya menjadi lebih baik lagi secara pengelolaan.Lukas terlihat begitu antusias saat akan membicarakan hal tersebut dengan pak RT. Dengan penampilan layaknya seorang ustadz, Lukas mendatangi rumah pak RT yang berada di ujung jalan. Lukas berjalan kaki dari rumahnya menuju rumah pak RT. Dia terlihat begitu senang menuju rumah pak RT yang jaraknya begitu jauh dari rumahnya. Sehingga Lukas bisa dengan banyak warga selama di perjal

Gosip di kampung itu sudah seperti angin yang bisa menembus ke segala arah. menyisir ruang sempit untuk menyelinap di antara celah yang ada. Mungkin itulah gambaran gosip di sebuah perkampungan. Seperti sebuah api yang menyambar sebuah gas atau bensin. Proses penyebaran gosip itu sendiri begitu cepat.Kabar akan bisunya seorang Ricky, juga langsung tersebar ke seluruh penjuru kampung. Semua orang di kampung membicarakan Ricky yang tidak dapat berbicara lagi. Mereka pun banyak berspekulasi akan bisunya Ricky merupakan azab bagi Sinta yang seorang lintah darat. Bukannya berbelasungkawa atas bisunya Ricky, orang-orang yang pernah di tagih hutang dengan kasar oleh Sinta. Justru senang mendengar kabar bisunya seorang Ricky. Mereka pun bahagia dengan kesedihan yang di rasakan oleh Sinta atas penderitaan anaknya.Sekumpulan orang yang sedang berbelanja di sebuah warung kelontong. Terus membicarakan Ricky yang mulai bisu. Mereka pun mengulik dosa dari Sinta yang mereka pikir sudah sebesar gun

Ada tiga photo yang Tini bisa gunakan untuk melakukan fitnah pada seorang Lukas. Tiga photo yang akan membuat orang-orang menjadi benci pada seorang Lukas. Sehingga sekolah yang akan di bangun pun akan di gagalkan oleh para warga, mengingat apa yang akan di buat oleh Tini pada Lukas.Tini dengan bantuan tetangga lainnya, menyebarkan photo Lukas yang sedang bersama dengan Nur di beberapa grup chatting warga. Mulai dari grup kampung yang beranggotakan warga seluruh kampung. Hingga grup-grup chat kecil lainnya, Tini dengan mudahnya menyebarkan photo milik Lukas dan Nur tersebut.Dengan menambah keterangan provokatif, Tini berharap akan banyak orang yang menilai tindakan dari Lukas dan Nur adalah tindakan yang cukup salah. Sehingga Lukas dan Nur akan mendapatkan penghakiman dari seluruh warga di kampungnya.Baru beberapa menit photo itu di sebar oleh Tini, semua orang seketika langsung menghujami photo itu dengan kritik pedas. Mereka tidak menyangka Nur yang di kenal alim, bisa bermesraan

Firman dan istrinya melakukan ziarah kubur di makam bapak dan ibu Firman. Mereka memang rutin melakukan ziarah kubur pada kedua orangtua Firman itu. Ini adalah bagian dari salah satu syarat yang memang harus di penuhi oleh Firman dalam ritual pesugihan yang di lakukan oleh dirinya.Tak hanya sering melakukan ziarah kubur pada makam kedua orangtuanya, Firman juga sering melakukan ziarah kubur ke makam kedua mertuanya. Hingga pesugihan yang di lakukan oleh Firman tidak akan di ketahui oleh siapa pun.Firman memang sengaja menonjolkan sisi religiusitas dari dirinya. Dia tak pernah melepaskan sebuah peci berwarna putih yang dia kenakan. Begitu juga baju Koko dan celana cingkrang. Kerap menjadi keseharian dari seorang Firman. Dia tidak seperti orang yang melakukan pesugihan dengan makhluk ghaib. Sehingga tidak ada orang yang curiga dengan pesugihan yang di lakukannya.Begitu juga dengan istri Firman yang tampil dengan pakaian yang begitu syar'i. Gamis panjang kerap di kenakan oleh istri Fi