Firman dan istrinya melakukan ziarah kubur di makam bapak dan ibu Firman. Mereka memang rutin melakukan ziarah kubur pada kedua orangtua Firman itu. Ini adalah bagian dari salah satu syarat yang memang harus di penuhi oleh Firman dalam ritual pesugihan yang di lakukan oleh dirinya.Tak hanya sering melakukan ziarah kubur pada makam kedua orangtuanya, Firman juga sering melakukan ziarah kubur ke makam kedua mertuanya. Hingga pesugihan yang di lakukan oleh Firman tidak akan di ketahui oleh siapa pun.Firman memang sengaja menonjolkan sisi religiusitas dari dirinya. Dia tak pernah melepaskan sebuah peci berwarna putih yang dia kenakan. Begitu juga baju Koko dan celana cingkrang. Kerap menjadi keseharian dari seorang Firman. Dia tidak seperti orang yang melakukan pesugihan dengan makhluk ghaib. Sehingga tidak ada orang yang curiga dengan pesugihan yang di lakukannya.Begitu juga dengan istri Firman yang tampil dengan pakaian yang begitu syar'i. Gamis panjang kerap di kenakan oleh istri Fi
Fitnah yang di lontarkan oleh seorang Tini pada Lukas, telah membuat Tini menjadi bahan perbincangan warga di kampung. Bagaimana juga Tini adalah bibi dari Lukas sendiri, sehingga tidak etis bagi seorang Tini melakukan fitnah terhadap keponakannya tersebut. Tapi Tini melakukan itu untuk membuat nama baik Lukas jatuh. Sehingga orang-orang akan membenci Lukas.Apa yang Tini lakukan pada seorang Lukas menjadi sebuah boomerang bagi Tini saat ini. Tini pun akhirnya di cap oleh warga di kampung sebagai seorang yang suka memfitnah. Tak heran banyak orang yang memandang sinis seorang Tini. Memandang rendah Tini yang di anggap sebagai orang yang suka memfitnah orang lainnya.Tini tidak peduli dengan pandangan orang-orang di kampungnya. Bagi dia apa yang dia lihat adalah sebuah kebenaran. Lukas dan Nur telah melakukan perbuatan zina. Sehingga apa yang Tini sebarkan adalah sebuah fakta, bukanlah fitnah seperti yang dia kira.Tini berjalan ke warung langganannya dengan penuh percaya diri. Beberap
Pakaian rapi yang di kenakan oleh istri Firman, seketika di buat acak-acakan oleh Tini. Pakaian rapi itu seketika berubah dengan apa yang di lakukan oleh Tini. Tini benar-benar menunjukkan pada istri Firman akan kekuatan yang di milikinya. Hingga pakaian rapi nan bersih itu secara tiba-tiba berubah menjadi kotor di buat oleh Tini.Hijab yang terpasang dengan begitu rapi di kepala istri Firman tersebut. Berubah tak beraturan di acak-acak oleh Tini. Wajah istri Firman juga penuh cakaran tangan Tini. Dia begitu dendam dengan apa yang di lakukan oleh Tini. Sehingga hal buruk siap di lakukan oleh istri Firman pada Tini.Istri Firman itu langsung melaporkan apa yang telah di lakukan oleh Tini pada dirinya dengan sebuah pelaporan yang berlebihan. Istri Firman itu menceritakan seolah-olah dirinya di serang oleh Tini secara tiba-tiba. Sebab Tini merasa iri dengan perhiasan yang di miliki olehnya.Firman yang tak terima dengan perlakuan Tini pada istrinya. Lantas langsung terpancing emosi. Dia
Firman menendang pintu rumah ibunya dengan begitu kerasnya. Itu cara Firman dalam melampiaskan semua kekesalannya pada seorang Tini dan juga Lutfhi pastinya. Dia begitu kesal dengan sikap arogan yang di tunjukkan oleh Tini dan Lutfhi. Sehingga Firman begitu sangat marah pada pasangan suami-istri tersebut.Istri Firman yang telah kembali tampil cantik, menghampiri Firman yang duduk di teras rumah mertuanya. Firman terus mengumpat dengan kata-kata kasar. Mungkin kata umpatan itu untuk melampiaskan kekesalan dari seorang Firman pada Lutfhi dan Tini yang di anggap olehnya telah begitu bersalah. Hingga Firman layak untuk mengumpat pada seorang Tini dan Lutfhi.Istri Firman itu duduk di samping Firman. Dia menawarkan segelas minuman pada seorang Firman. Tapi langsung di tolak Firman dengan mentah-mentah. Dia sama sekali tidak haus, tapi dia hanya perlu meluapkan kekesalannya. Namun Firman tidak tahu cara terbaik untuk meluapkan kekesalannya pada Lutfhi dan Tini. Hingga Firman begitu bingung
Imam adalah seorang mandor berpengalaman yang di kenal memiliki kinerja yang cukup bagus. Imam juga seorang yang cukup amanah dalam menjalankan tugasnya. Sehingga Imam kemungkinan akan di pilih oleh Lutfhi untuk menjadi mandor dalam proyek pembangunan perumahan miliknya. Ini akan menjadi kabar yang cukup baik bagi Imam, tapi dia juga harus memikirkan apakah dia akan bergabung dengan Lutfhi yang di sudah mendapatkan cap buruk dari para warga, akan pesugihan yang di jalani.Imam awalnya menerima dengan begitu baik permintaan dari Lutfhi untuk menjadi mandor di perumahan yang akan di bangun oleh Lutfhi. Tapi Imam tidak mampu menolak permintaan dari istrinya yang meminta Imam untuk tidak menjadi mandor di perumahan Lutfhi. Dia khawatir Imam akan menjadi tumbal Lutfhi berikutnya.Lutfhi sedikit kecewa dengan keputusan dari Imam. Dia berharap Imam akan memikirkan ulang keputusan dari dirinya tersebut. Lutfhi meminta Imam untuk bisa lebih berpikir logis lagi. Sehingga dia tidak langsung perc
Izin sudah di dapat Lukas dari pak RT, sehingga Lukas bisa bebas menarik sumbangan dari setiap warga yang rela menyisihkan uang mereka pada sekolah yang akan di bangun oleh Lukas. Dengan sebuah wadah yang terbuat dari kardus. Lukas sudah siap berkeliling kampung untuk meminta sumbangan pada setiap warga.Baru beberapa langkah keluar dari halaman rumahnya. Lukas langsung di kejutkan dengan kedatangan dari salah satu bidadari yang ada di kampungnya. Rosmitha, salah satu bidadari yang tertarik pada Lukas itu datang ke rumah Lukas. Kedatangan dari Rosmitha bukan tanpa tujuan, di datang untuk membantu Lukas dalam menarik sumbangan yang akan di berikan oleh setiap warga.Lukas sempat salah tingkah, saat Darwis mulai menggodanya. Lukas yang belum pernah merasakan memiliki seorang pasangan, tidak bisa menyembunyikan perasaan malu-malu kucing dari dirinya saat Darwis mencoba menggoda Lukas. Hingga wajah Lukas mulai memerah saat di goda oleh seorang Darwis."Kapan nih mau di halalin, Bapak siap
Hasutan dari istrinya benar-benar di jalankan oleh Firman dengan begitu baiknya. Hasutan itu pun akhirnya menjadi keputusan dari seorang Firman untuk melakukan santet pada Tini. Mungkin ini akan jadi pelajaran bagi seorang Tini yang telah berani untuk membuat Firman marah. Tidak ada lagi sifat kekeluargaan yang ada di hati seorang Firman. Dia kini hanya perlu melakukan balas dendam yang setimpal dengan apa yang di lakukan oleh Tini dan Lutfhi pada keluarganya.Mengendarai sebuah mobil mewah yang di beli dengan uang pesugihan. Firman terlihat begitu antusias untuk mendatangi dukun yang menjadi gurunya. Berbekal photo Tini, Firman yakin. Dukun itu bisa membuat adiknya itu merasakan santet yang akan di kirimkan oleh Firman pada Tini.Baru tiba di halaman rumah dukun tersebut. Firman langsung di sambut oleh suara burung gagak yang mengerikan. Sebenarnya Firman takut dengan suara burung tersebut. Tapi demi membuat dirinya terlihat baik-baik saja. Dia pun tetap berjalan masuk ke dalam rumah
Perjalanan yang cukup jauh, telah membawa santet dari seorang Firman pada Tini menemui targetnya. Santet pedih yang di kirim oleh seorang Firman pada Tini pun tiba di rumah Tini. Santet itu langsung bersarang pada tubuh Tini dengan begitu cepatnya.Tini yang sedang mewarnai kukunya di balkon rumahnya, tiba-tiba langsung merasakan nyeri pada bagian kepala. Dia mengerang kesakitan di hampir seluruh bagian kepalanya. Hingga Tini tak bisa mengendalikan dirinya, dia pun terjatuh dari atas kursi dengan spontannya.Mendengar jatuhnya Tini dari atas kursi, Lutfhi langsung segera mendatangi Tini yang juga mengerang kesakitan. Lutfhi langsung panik saat melihat Tini yang begitu kesakitan di bagian kepalanya.Tak berselang lama, Tini juga langsung mengeluarkan darah dan paku dari dalam mulutnya. Tini muntah darah dan paku, hingga Lutfhi sudah menduga ada seseorang yang telah menyantet seorang Tini.Lutfhi langsung mengambil keris yang di kenal mampu menangkal santet tersebut. Keris yang bisa mem
Sehari sebelum Sandi kembali ke sekolah. Lukas sudah menyempatkan diri untuk datang ke sekolah. Kedatangan dari Lukas tak lain adalah untuk membuat semua teman-teman Sandi tidak memojokkan seorang Sandi. Lukas mengatakan jika Sandi sangat berusaha untuk bisa keluar dari tekanan yang di hadapi olehnya saat ini.Lukas begitu berharap para guru serta seluruh siswa bisa menerima seorang Sandi sebagai teman mereka. Tidak mengingatkan Sandi akan ayahnya. Sehingga Sandi bisa sekolah dengan baiknya. Tidak akan ada tekanan yang besar untuk Sandi.Seluruh guru tentunya setuju dengan apa yang di minta oleh seorang Lukas. Begitu juga para murid yang siap menerima seorang Lukas apa adanya. Tidak ada yang akan mengingatkan seorang Sandi akan apa kesalahan dari ayahnya. Semuanya akan melupakan kesalahan yang telah di lakukan oleh ayahnya. Tidak akan ada orang yang menghina Sandi dengan apa yang di lakukan oleh Firman.Sandi yang awalnya ragu saat berada di depan gerbang sekolah. Langsung merasa sena
Baim mendatangi rumah adiknya, kedatangan dari seorang Baim tentunya untuk mengajak sang adik berdiskusi. Mungkin dengan berdiskusi dengan adiknya, tidak akan ada lagi kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi antara Baim dengan adiknya tersebut. Ini menjadi hal yang harus di lakukan oleh Baim. Dia tak bisa memutuskan semuanya sendiri, perlu pertimbangan dari adiknya dalam memutuskan apa yang akan dia ambil.Baim duduk di teras rumah adiknya. Salah seorang keponakan Baim yang bernama Mira mulai datang menghampiri Baim dengan wajah sumringah. Dia senang dengan kedatangan dari seorang Baim ke rumahnya. Mengingat Baim yang kerap memberikan seorang Mira hadiah.Baim pun menyempatkan diri untuk bermain bersama dengan Mira terlebih dahulu. Sebelum dia meminta Mira untuk memanggil ibunya menemui Baim. Mira pun langsung melaksanakan tugas yang di berikan oleh Baim pada dirinya. Dia segera masuk kedalam rumah, untuk memanggil ibunya yang sebenarnya sedang masak makan siang.Mira menarik tangan
Sandi menatap wajahnya dengan penuh rasa gembira. Dia terlihat begitu bahagia akan datang ke sekolah. Mungkin sudah cukup lama Sandi tidak datang ke sekolah. Hingga Sandi pun harus mengulang kembali pelajaran yang pernah dia pelajari.Sandi berharap keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah akan menjadi keputusan yang baik. Sehingga Sandi tidak akan menyesali apa yang telah di ambil oleh dirinya. Dia akan menyukai keputusan untuk kembali ke sekolah. Tidak akan ada masalah atau apapun yang akan membuat dirinya merasa kurang nyaman dengan semuanya.Lukas menghampiri Sandi yang masih terus menatap wajahnya di depan cermin. Dia kembali meyakinkan Sandi untuk tetap yakin pada keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah. Lukas meminta Sandi untuk menebalkan telinganya. Tidak ada yang harus Sandi takutkan, semuanya akan baik-baik saja untuk Sandi. Dia tidak harus khawatir dengan semua yang mungkin akan terjadi pada dirinya. Semua itu akan baik-baik saja seperti biasanya.Sandi sema
Lutfhi masih begitu merasakan rasa sesak yang teramat di lehernya. Cekikan Genderuwo itu benar-benar membuat dia kesulitan bernapas. Hingga Lutfhi berusaha untuk menetralisir kesulitan dari dirinya itu dengan menarik napas sepanjang mungkin. Sebelum membuangnya secara perlahan.Lutfhi benar-benar kesal dengan Genderuwo miliknya sendiri. Genderuwo yang haus akan tumbal itu, tak pernah bisa bersabar. Padahal Lutfhi sedang berusaha mencari cara agar bisa menumbalkan seorang Baim untuk Genderuwo tersebut. Namun Genderuwo itu terlalu tidak sabar. Sehingga dia terus meminta Lutfhi untuk segera melakukan apa yang dia minta.Lutfhi yang terus berusaha menjadikan Baim sebagai tumbal berikutnya. Tak pernah diam, dia terus berusaha. Namun Lutfhi belum menemukan momen yang tepat untuk membuat Baim menjadi salah satu tumbal yang akan Lutfhi persembahkan pada Genderuwo miliknya. Lutfhi masih cukup berusaha untuk membuat semuanya menjadi lebih baik lagi.Tini yang melihat Lutfhi kesal, menghampiri L
Mendengar ibu dari Baim masuk rumah sakit, Darwis pun langsung mengajak seluruh anggota keluarganya untuk datang menjenguk ibu Baim. Tentu kedatangan dari Darwis dan keluarganya adalah untuk memberikan dukungan penuh pada ibu Baim yang masih terbaring lemas di atas ranjang.Baim menyambut baik kedatangan dari keluarga Darwis itu. Dia sangat senang, akhirnya ada dari pihak keluarga Kinasih yang akhirnya datang menjenguk ibunya. Mengingat istrinya sendiri yang hingga kini belum datang untuk menemui ibu mertuanya tersebut."Senang rasanya bisa melihat Kak Darwis, Kak Ima serta Lukas datang menjenguk Ibu saya. Ini benar-benar luar biasa buat Saya." ujar Baim."Kami juga senang bisa datang menjenguk ke sini. Maafkan kami baru bisa datang menjenguk hari ini." balas Darwis.Darwis pun melihat kondisi dari ibu Baim yang masih begitu lemas. Dia terlihat begitu merasakan kesakitan yang teramat besar. Hingga Darwis pun merasa iba dengan apa yang di lihatnya. Darwis benar-benar merasakan kesediha
Satu koper uang hasil dari usaha bakso yang di miliki oleh Lutfhi, di setorkan pada sebuah bank ternama. Itu hanya satu dari keuntungan yang di hasilkan oleh Lutfhi. Dia masih banyak memiliki usaha lainnya yang memiliki omzet penjualan yang begitu tinggi. Sehingga mimpi Lutfhi menjadi salah seorang terkaya di desanya pun dengan begitu cepatnya tercapai.Beberapa orang pun melihat Lutfhi dengan tatapan yang penuh kekaguman. Mereka menganggap Lutfhi adalah seorang pengusaha yang benar-benar hebat. Dia memiliki banyak uang hasil dari usahanya tersebut. Tanpa mereka tahu, jika Lutfhi selama ini di bantu oleh sosok Genderuwo berbadan besar.Lutfhi semakin sesumbar saat banyak orang yang mulai mengajak ngobrol. Di luar bank, Anton yang merupakan seorang pensiunan karyawan pabrik gula. Meminta tips pada seorang Lutfhi dalam membuka usaha. Dia ingin uang pensiun yang di miliki oleh dirinya, di gunakan untuk membuat sebuah usaha. Mungkin Lutfhi bisa memberikan sedikit saran pada seorang Anton
Adik dari Baim terlihat terkejut saat menerima biaya tagihan rumah sakit yang harus di bayar oleh Baim. Ini terlihat seperti sebuah perampokan yang cukup besar. Biaya yang mahal harus di bayarkan oleh dirinya dalam pengobatan dari ibunya tersebut.Adik Baim itu memberikan kartu ATM dari suaminya untuk membayar sebagian biaya rumah sakit ibunya. Namun uang yang ada di kartu ATM suaminya hanya mampu membayar biaya perawatan itu 5 persen saja. Itu di bantu dengan sedikit tabungan yang di miliki oleh suaminya. Ini benar-benar jadi hari yang buruk bagi keluarga besar Baim.Adik Baim pun membawa kertas berupa biaya tagihan untuk ibundanya. Mungkin saja Baim memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit yang semakin hari, semakin membludak tersebut.Adik Baim berjalan menuju Baim yang tengah menyuapi ibunya dengan bubur. Dia terlihat begitu antusias saat menyuapi ibunya tersebut. Namun melihat ibunya yang sudah mulai kembali bersemangat. Adik Baim itu tidak langsung memberikan kertas tagiha
Itu menjadi sebuah hal mungkin berat bagi seorang Sandi. Bagaimana dia di hina dengan begitu buruknya oleh seorang Tini. Padahal Tini sendiri adalah bibi dari Sandi. Namun rasa benci seorang Tini terhadap Firman, telah membutakan rasa ibanya pada seorang Sandi. Hingga Tini dengan begitu kerasnya menghina Sandi.Sandi cukup tertekan dengan apa yang di lakukan oleh seorang Tini pada dirinya. Dia merasa Tini sangat buruk dalam memperlakukan dirinya. Padahal Sandi adalah keponakan dari Tini. Namun Tini justru malah membuat Sandi patah semangat lagi untuk sekolah.Sandi sedikit kesal pada seorang Tini. Bagaimana juga apa yang di katakan oleh Tini adalah sebuah antitesis dari apa yang selama ini Lukas lakukan. Tini membuat semangat seorang Sandi benar-benar turun. Padahal Lukas terus memompa semangat Lukas untuk terus mengebu-gebu dengan apa yang di lakukannya. Semua upaya yang di lakukan oleh Lukas adalah bagian dari apa yang Lukas sebut sebagai sebuah motivasi maju untuk Sandi."Aku pikir
Firman begitu tenang saat perawat mulai menyuapkan satu sendok makanan ke dalam mulutnya. Firman pun terlihat makin bisa di kendalikan oleh perawat itu saat dia mulai berinteraksi dengan perawat itu. Apalagi perawat pria itu melayani seorang Firman dengan penuh ketulusan. Itu yang membuat seorang Firman terlihat begitu bahagia berada di dalam perawatan sang perawat.Angin entah dari mana tiba-tiba datang menghantam kaca jendela ruang perawatan Firman. Seketika angin itu mulai menerbangkan gorden yang ada di kamar perawatan seorang Firman. Hingga perawat itu sempat panik dengan gemuruh angin yang tiba-tiba datang begitu saja.Angin yang tiba-tiba datang menghantam seluruh ruangan perawatan dari Firman itu. Membawa juga sebuah bayangan hitam yang ketika di lihat dari dekat adalah sosok kuntilanak yang acap kali meneror seorang Firman. Kuntilanak dengan perawatan yang seram itu tersenyum pada seorang Firman. Memperlihatkan bagaimana giginya yang di penuhi dengan darah serta sedikit kotor