Home / Romansa / Kekasih Rahasia Sang CEO / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Kekasih Rahasia Sang CEO : Chapter 61 - Chapter 70

156 Chapters

Bab 61 Tak Bisa Berhenti

Anna merasa tidak nyaman saat memakai lingerie yang di berikan oleh atasannya, tapi dia tidak punya pilihan lain lagi selain memenuhi semua perintah. "Tu-tuan menurut anda bagaimana?" tanya Anna berjalan dengan langkah yang pelan menghampiri sang bos yang tengah duduk serius menatap layar laptopnya. Kedua bola mata Daren terbeliak saat melihat penampilan Anna yang terlihat sangat cantik dan seksi yang seolah mampu menggoda hasrat dan gairahnya. "Tidak di sangka, kau sangat seksi Anna, tubuhmu indah sekali," sanjung Daren lalu memeluk Anna dari belakang dan mencium bahu mulus sang sekertaris dengan gelora hasrat yang menggebu-gebu. Jantung Anna berdegup sangat kencang, saat merasakan nafas hangat atasannya yang terasa hangat di leher jenjangnya sampai membuat seluruh bulu di tubuhnya merinding, bahkan Anna sampai memejamkan kedua pelupuk matanya saat Daren mengigit kecil daun telinga dan mengecup leher jenjangnya sampai membuat tanda merah sebagai kepemilikannya. "Kau sangat canti
last updateLast Updated : 2024-04-28
Read more

Bab 62 Seperti Seorang Istri

"Tu-tuan, aku harus segera bersiap untuk menyiapkan sarapan dan beberapa berkas materi meeting hari ini," Anna sengaja menghindar dari pertanyaan atasannya itu. Dengan langkah yang pelan dan pinggang yang terasa leleh Anna bergegas ke kamar mandi, melihat punggung Anna yang semakin menjauh dari pandangannya membuat Daren menggelengkan kepala. "Ck, kenapa dia tidak mau menjawab pertanyaan ku? kadang wanita begitu sengaja menghindar," gumam Daren yang terasa sangat bahagia, setelah melalui lama panjang bersama dengan sekertaris yang selalu membuatnya nyaman. Anna berdiri di bawah guyuran air shower, ia membersihkan seluruh tubuh polosnya yang telah di jamah oleh pria yang seharunya dia jauhi. "Sampai kapan aku harus seperti ini? aku takut istrinya tuan Daren tahu dengan semua ini," keluh Anna dengan perasaannya yang sangat dilema. Beberapa jam kemudian, setelah Anna dan berpakaian rapih memakai kemeja putih dan rok span yang di senadakan dengan blazernya. Dengan cepatnya ia menyiapk
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more

Bab 63 Memberi Sebuah Kejutan

Suara tepuk tangan menggema di ruangan meeting, setelah Anna mempresentasikan semua proyek yang akan di lauchingkan oleh perusahaan. Semua para pria berdasi itu terlihat kagum pada Anna yang begitu jelas dan logis, dan menyampaikan beberapa hal tentang meeting proyek yang akan di laksanakan. Dirga yang kebetulan ikut dalam meeting itu. Lelaki itu terus lagi-lagi kembali memperhatikan kedekatan antara Anna yang tidak pernah jauh dari Kaka sepupunya. "Dia sangat cerdas dan juga sangat rajin, aku jadi semakin tertarik padanya," sanjung Dirga dalam hati seraya menatap Anna lebih dekat dan dalam lagi. Ketika Daren tengah menyiapkan beberapa file untuk menyiapkan kontrak kerja sama dengan para rivalnya. Membuat Dirga memberanikan diri untuk menghampiri Anna yang duduk tepat di sampingnya. "Anda terlalu memuji tuan Dirga, aku hanya menyampaikan apa yang sudah aku pelajari dan pahami saja," balas Anna dengan nada sikap cueknya. "Nona Anna terlalu merendah, sudah jelas-jelas anda Sangat h
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 64 Hanya Sebuah Mainan

Anna berjalan dengan langkah yang tergesa-gesa, saat Renata yang baru datang menghampiri bosnya. Entah kenapa melihat mereka berdua membuat hatinya merasa tidak nyaman. "Ck, Anna apa yang sedang kamu pikirkan? sudah jelas-jelas wanita tadi adalah istri tuan Daren, lalu kenapa kamu harus sedih?" Anna merutuki diri sendiri. Saat mengingat dirinya yang tadi berada di antara mereka berdua.Meskipun hanya seorang sekretaris dan seorang partner di atas ranjang, entah kenapa ia tidak bisa memungkiri jika hatinya merasa cemburu saat melihat atasannya yang sedang bersama dengan wanita lain. Meskipun wanita itu istrinya. Daren yang masih mematung, dia berusaha untuk tetap tenang dan melontarkan beberapa pertanyaan pada Renata. "Datang ke sini kenapa tidak memberitahu aku?" Daren bertanya dengan nada datar dan sikap dinginnya. Melihat ekspresi wajah sang suami yang terlihat tidak senang membuat Renata sedikit kesal, tapi dia berusaha memperlihatkan kesabarannya. "Kenapa mas, aku ini istrimu
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

Bab 65 Kau Meragukan Aku?

Anna meneteskan air mata, saat mengingat perkataan Renata yang sengaja menegur tentang kedekatannya dengan Daren. "Kenapa nona Renata bicara seperti itu? jangan bilang dia sudah tahu tentang aku dan tuan Daren," gumam Anna yang merasa gelisah. Baru saja wanita cantik itu berjalan menunggu taksi, tiba-tiba saja Rudi datang menghampirinya. "Tuan Rudi," Anna terkejut saat melihat asisten bosnya yang tiba-tiba saja ada di depannya. "Mari saya antar pulang nona," ucap Rudi menawarkan diri. Anna yang berdiri mematung pun terheran dan bertanya-tanya kenapa tiba-tiba saja orang kepercayaan bosnya menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobil. Anna awalnya berusaha menolak, karena ia tidak mau jika sampai merepotkan orang lain. Tapi Rudi berusaha meyakinkan jika dirinya hanya di perintah oleh bosnya. "Nona saya mohon, ikutlah denganku. Jika tidak nanti yang ada tuan yang akan menekan saya," jelas Rudi dengan penuh harap. Mengingat Daren yang memiliki sikap pemarah dan keras kepala, membuat Anna
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

Bab 66 Dinner Pertama

"Aku tidak tahu, ada orang yang mengirimkan padaku tanpa nama," Jelas Renata berbohong, karena dia tidak ingin jika suaminya sampai tahu Hera yang memberitahu. Yang ada Daren akan terus mengelak pikirnya. "Terserah kamu, jika kamu memang percaya dengan orang itu ya silahkan saja. Aku tidak peduli," Daren kesal dan melajukan mobilnya lebih cepat lagi. Melihat kemarahan sang suami, yang membuat hubungan mereka lebih jauh lagi membuat Renata merasa tidak rela. Apa lagi jika sampai merugikan dirinya sendiri. "Sial, sepertinya aku tidak boleh gegabah dulu. Jika aku menekan yang ada Daren semakin jauh. Satu-satunya cara adalah aku harus menyingkirkan wanita sialan itu," geram Renata dalam hati yang tak terima. Seketika wajah Renata berubah dalam sekejap, dan kembali bersikap manja pada Daren karena dia tidak ingin jika Anna sampai memenangkan hati suaminya. "Mas Daren, jika kamu tidak merasa mengkhianati aku, tidak perlu marah. Aku hanya bertanya saja. Aku sangat mencintai kamu mas, jan
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

Bab 67 Berusaha Mengambil Hati

Setibanya di restoran, kedatangan Daren dan Renata di sambut hangat oleh manager dan para pelayan di sana dengan penuh hormat. Bahkan mereka berdua di antarkan secara khusus ke ruangan VIP di sana. Renata terlihat sangat bahagia, saat pertama kalinya di ajak Dinner oleh suami yang sudah lama dia idamkan dan nantikan. "Silahkan, tuan dan nyonya. Apakah ada yang ingin di pesan?" tanya sang pelayan sembari membungkukan badan. "Buatkan saja menu makanan dan minumannya yang terbaik untuk kami," Perintah Daren dengan nada ketus dan sikap dinginnya. "Baiklah tuan, nyonya. Mohon di tunggu sebentar kami akan menyiapkannya lebih dulu," ucap0 sang pelayan lalu segera bergegas ke belakang. Daren hanya berdehem, Renata yang masih menatap ruangan resto itu membuat jantungnya berdegup sangat kencang. Karena baginya ini adalah kali pertama Daren mengajak dirinya makan bersama. Daren yang sebenarnya tidak ingin mengajak Renata Dinner, ia terpaksa berusaha keras untuk membuat hati Renata Senang da
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

Bab 68 Dilema

Setelah Dinner bersama Daren dan Renata akhirnya pulang, dan di sambut hangat oleh kedua orang tuanya yang sengaja menunggu mereka berdua. "Kalian akhirnya sudah pulang, Daren ibu sangat senang karena akhirnya kamu sudah mau mengajak istrimu jalan-jalan dengan begitu Kalian mengenal lebih dekat satu sama lain terlebih lagi nanti kalian pasti akan lebih cepat memberikan kamu cucu.""Ibu mu benar Daren, lagian rumah ini sangat sepi tanpa kehadiran seorang bayi," sambung tuan Wijaya yang begitu berharap. Seketika wajah Renata memerah merona, begitu juga dengan Daren yang terlihat salah tingkah. Karena baginya mereka terlalu menekan dan berharap padanya. "Aku sangat lelah mau istirahat dulu," ketus Daren yang berjalan menaiki tangga. Dengan sikap acuh tak acuhnya. "Ayah, ibu. Doakan saja supaya Renata cepat mengabulkan keinginan kalian berdua," Renata berusaha memperlihatkan kesabarannya di depan kedua mertuanya. Tanpa membuang waktu lagi, Renata menyusul Daren ke kamar dengan penuh
last updateLast Updated : 2024-05-05
Read more

Bab 69 Sebuah Kode

Ketika Daren sedang membersihkan diri di kamar mandi, Renata yang tidak melewatkan kesempatan untuk mencari tahu tentang Anna. Dengan cepatnya ia meraih dan melihat ponselnya dengan penuh rasa penasaran. "Ini dia nomor ponselnya," Renata menatap nyalang saat melihat nama sang sekertaris yang ada di ponsel pria yang sangat dia cintai. Tanpa sepengetahuan Daren ia sengaja menyimpan nomor Anna, untuk mengetahui sebenarnya sejauh mana kecurigaan dia selama ini. Klek Mendengar suara pintu yang terbuka, dengan cepatnya Renata kembali menaruh ponsel Daren ke tempat semula agar tidak curiga padanya. "Mas kamu sudah selesai mandinya?" tanya Renata yang berusaha memecah keheningan di dalam kamar. Daren hanya berdehem, melihat sikap Renata yang sedikit aneh membuat lelaki tampan berperawakan tinggi itu pun menyergitkan dahi. "Kamu kenapa? kenapa terlihat gugup seperti itu?" Daren bertanya dengan tatapan yang penuh selidik. Renata yang terlihat sangat gugup, dia berusaha keras untuk tetap
last updateLast Updated : 2024-05-06
Read more

Bab 70 Pesan Misterius

Keesokan harinya, Anna bersiap untuk pergi ke kantor lebih awal mengingat banyak beberapa pekerjaan yang harus ia lakukan pagi ini. "Jangan sampai aku terlambat, nanti yang ada tuan Daren menegurku," gumam Anna meraih tas selempang dan beberapa map yang berisi dokumen penting perusahaan. Bu Ratih yang sudah membaik, wanita paruh baya itu pun sengaja membuat sarapan pagi untuk putri yang sangat dia sayangi. "Putri ibu ternyata sudah bangun, Baru saja ibu ingin membangunkan mu," sapa Bu Ratih yang terlihat begitu senang. Anna terkejut saat melihat ibunya yang perlahan sudah bisa beraktifitas seperti biasanya lagi, bahkan ia merasa apa yang sedang di lihat seperti mimpi. "Ya ampun ibu, kenapa ibu repot menyiapkan makanan padahal kan ibu belum sembuh benar?" tanya Anna yang memeluk tubuh Bu Ratih. "Anna, ibu sudah sehat. Jadi tidak usah khawatir nak. Lagi pula ibu tidak tega jika kamu melakukan banyak hal sementara ibu hanya berdiam saja," Kata Bu Ratih yang menyemangati putri kesaya
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more
PREV
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status