Valerie merentangkan kedua tangannya lebar-lebar, rasa sakit di tubuhnya masih mendominasi. Dia bahkan tidak tahu sampai kapan Sean menginvasinya semalam, bahkan Valerie merasa benar-benar jatuh pingsan seperti kata pria itu.“Hukuman Sean benar-benar menyiksa,” gerutunya kesal, sembari mengucek kedua matanya untuk menyesuaikan dengan keadaan.Mengingat tentang pria itu, Valerie dengan segera menoleh ke samping untuk mencari keberadaannya. Namun, sisi di sampingnya sudah kosong, bahkan sudah dingin pertanda pria itu sudah lama pergi dari sana.Seketika ada perasaan tercubit yang Valerie rasakan, ia merasa seperti pelacur yang sesudah ditiduri langsung ditinggal begitu saja. Ah, bukankah dirinya memang tidak ada ubahnya dengan pelacur di luar sana?Dengan tidak bersemangat, Valerie bangun dari pembaringan. Melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sembilan pagi.“Oh astaga! Aku sudah terlambat,” pekiknya, lalu mema
Last Updated : 2024-04-21 Read more