Home / CEO / Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan: Chapter 51 - Chapter 60

188 Chapters

51. Hukuman Berupa Cumbuan

“Apa lagi kesalahanmu?” tanya Sean membuka mata dan kembali menjalankan mobil setelah merasa keadaannya lebih baik.Valerie yang ditanya langsung dilanda gugup, ia tidak tahu kesalahan apa lagi yang sudah ia perbuat. Selain itu, fokusnya tiba-tiba teralih. Arah yang diambil Sean bukan menuju arah apartemen mereka, justru jalanan yang mereka lewati sedikit sepi dan jarang kendaraan yang lewat.Valerie seketika merasa was-was, segala pikiran buruk memenuhi kepalanya. Sean bukan psikopat, bukan?Wanita itu menoleh ke arah Sean yang tampak serius dengan jalanan di depanya, dengan berani ia bertanya, “Ini bukan arah ke apartemen. Sebenarnya kita akan ke mana?”Tetapi Sean tidak ada niatan sedikit pun untuk menjawab, ia masih fokus dengan kemudi dan jalanan di depannya. Pria itu mengabaikan Valerie sepenuhnya, hal itulah yang membuat Valerie tidak sabaran.“Tuan—“Sean kembali menghentikan mobil secara mendadak, untungnya Valerie tidak terlalu kaget sama seperti kejadian pertama tadi.Vale
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

52. Pria Manipulatif

Valerie benar-benar tidak menyangka Sean akan segila ini. Bagaimana mungkin dia diminta keluar dalam keadaan bugil, belum lagi ini sudah malam hari dan di tempat sesunyi ini.“A—apa maksudmu?” tanya Valerie meminta penjelasan.“Aku bilang keluar! Kau tidak mau melakukannya di sini, jadi keluar saja dan cari tumpangan pulang.”Sial! Sean benar-benar gila, bagaimana mungkin di setega itu.Valerie bergerak meraih rok span yang dilepaskan oleh Sean tadi, namun kalah cepat oleh pria itu. Sean meraih rok tersebut dan menyembunyikan pun dengan kemeja yang sebelumnya Valerie kenakan.Alhasil, Valerie benar-benar tidak ada harapan untuk tidak bertelanjang saat ini. Sean seakan memaksanya memilih untuk keluar dari mobil dalam keadaan bugil, atau menyerah dan tetap berada di mobil tetapi dia harus bercinta dengan pria itu.Sungguh! Itu bukan sebuah pilihan.“Apa sebenarnya maumu, Sean?” pekik Valerie tidak terima diperlakukan serendah ini.Bahkan matanya kini berubah berkaca-kaca dan siap menump
last updateLast Updated : 2024-04-08
Read more

53. Sebuah Kenikmatan

Sean mengangkat pinggang Valerie, membuatnya duduk di pangkuannya dengan kaki melebar di sisi tubuhnya. Tidak membuang waktu lama, Sean langsung menangkup wajah Valerie dan mulai mencium bibir yang setengah terbuka itu. Bahkan lidahnya memaksa menerobos masuk, menggoda lidah Valerie dan menautkannya dengan penuh nafsu.Valerie mendesah saat Sean dengan kuat menghisap bibir bawahnya. Saat tangan Sean mulai bergerak menelusuri bokongnya, Valerie mencengkeram kuat bahu pria itu.Valerie mendesah tak karuan. Kali ini ciuman Sean terasa berbeda, Valerie berulang kali tersedak akibat cumbuan yang terkesan brutal. Wanita itu berusaha keras mengikuti tempo ciuman Sean yang tak sabaran, tetapi dia hanya akan berakhir mendesah jika Sean dengan sesuka hati menghisap, menggigit dan menjilati seluruh isi mulutnya. Valerie benar-benar kewalahan mengikuti nafsu Sean yang begitu besar.“Akh ... Sean ....”Saat Sean menarik wajahnya sedikit menjauh, barula
last updateLast Updated : 2024-04-09
Read more

54. Pagi yang Indah

Mentari mulai muncul perlahan, mengintip di ufuk timur dengan semburat berwarna jingga. Denting jam berdetak seirama mengisi ruangan, gorden yang terbuka mengizinkan cahaya dan semilir angin masuk.Valerie mengerjap perlahan, berkedip-kedip untuk menyesuaikan cahaya yang mulai mengganggunya. Harum wangi yang begitu asing sukses membangunkan semua indranya.Perlahan-lahan Valerie mulai mengingat semuanya, dia yang hampir saja mati kelelahan semalam di mobil Sean. Bahkan rasa pegal di seluruh tubuhnya kini semakin mendominasi, bahkan ia meringis kesakitan saat bergerak sedikit saja.Sepertinya hukuman yang dijanjikan oleh Sean bukan omong kosong belaka. Sean dengan segala ucapannya yang tidak pernah diingkari. Sepertinya mulai sekarang, akan lebih baik tidak memancing amarah pria itu lagi. “Oh astaga, jam berapa ini?” tanya Valerie pada dirinya sendiri, setelah sadar kalau kemungkinan besar ini sudah menjelang siang.Valerie berg
last updateLast Updated : 2024-04-10
Read more

55. Perang Batin

Mengetahui bahwa kemarahan Sean berangsur-angsur menghilang dan kini fokusnya kembali padanya setelah membahas tentang sarapan bersama.“Kamu memasak sarapan untukku?” tanya pria itu dengan antusias.Valerie sedikit terkejut dengan tanggapan Sean yang antusias, sebelumnya ia berpikir bahwa pria itu akan kembali menolak mentah-mentah hasil masakannya seperti sebelumnya.Kalai begini, Valerie merasa bahagia karena untuk pertama kalinya hasil masakannya tidak dihina habis-habisan.“Hum ... aku membuat sarapan untukmu. Aku tidak tahu apa yang biasanya kamu makan saat sarapan. Jadi, aku membuat menu umum roti panggang, dengan telur dan daging bacon.”Mata Sean langsung beralih ke arah meja makan yang di atasnya sudah ada dua piring yang berisi makanan dan terlihat lezat. Tanpa sadar Sean meneguk air liurnya dan rasa lapar seketika menyerang.“Ayo, duduk!” perintah Valerie yang membuat Sean sedikit kikuk, sebelum mengambil
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

56. Terciptanya Kebahagiaan

Sebenarnya ini bukan permasalahan bahwa Amora tak penting lagi, sesungguhnya istrinya itu masih sangat penting di dalam hidupnya karena itu ia hampir saja berdiri dan pergi untuk menemui Amora segera.Akan tetapi Sean sadar betul, ia tidak pernah diperlakukan dengan begitu tulus sebelumnya. Ditanyai apa yang disuka dan tidak disuka, hingga mendapatkan perhatian yang begitu hangat. Pertanyaan kecil seperti makanan apa yang disukai sudah mampu membuat debaran jantungnya meronta hebat. Pertanyaan simple, tetapi sangat layak untuk dihargai.Sean melirik sekilas ponselnya, sebelum kembali mengabaikannya. Kemudian ia beralih meraih pisau dan garpu untuk mulai menikmati sarapan buatan Valerie.“Aku tidak pemilih kalau soal makanan dan aku menyukai semua olahan daging,” ucapnya sembari mulai mengiris roti panggang tersebut.Valerie yang sejak tadi menyugesti dirinya sendiri untuk lebih kuat jika Sean benar-benar memilih pergi, sontak m
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

57. Hadiah Pertama

“Apa yang kamu pikirkan?”Spontan Valerie menoleh dengan ekspresi kaget. “Ka—kau masih di sini?” Bukannya pria ini sudah pergi sejak tadi? Tetapi kenapa masih di sini? Apa ia tidak merindukan istri tercintanya?Karena ekspresi kaget Valerie, membuat gerakannya terlalu cepat sehingga tidak memperdulikan apa yang ia lakukan. Alhasil, busa cucian piring itu malah berceceran ke mana-mana.Sean yang menyadari hal itu langsung meraih lengan Valerie, lalu memutarnya kembali ke arah wastafel. “Busanya ke mana-mana, Valerie. Perhatikan pakaianmu,” ucap Sean memperingatkan.Karena perlakuan Sean yang terlalu tiba-tiba, membuat tubuh keduanya menempel tanpa disengaja dan langsung menyalurkan aliran yang membuatnya keduanya berdebar kencang.Tubuh Valerie langsung berubah kaku, terlebih lagi di tambah bisikan Sean di telinganya. “Apa yang kau tunggu? Lanjutkan pekerjaanmu!” bisiknya pelan.Sadar dengan apa yang ia lak
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

58. Hak Kebahagiaan

Amora membanting ponselnya ke lantai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Ekspresi wajahnya menahan amarah, berulang kali ia berusaha mengendalikan emosi namun begitu sulit. Dengan napas memburu, ia menyadari ini pertama kalinya selama tiga tahun pernikahannya, Sean mengabaikan pesannya.Awalnya dia masih berpositif thinking kalau kemungkinan besar Sean belum bangun pagi ini sehingga tidak sempat membalas pesannya, tetapi setelah pesan Lidya masuk yang berupa gambar Valerie dan Sean yang tengah berinteraksi di meja makan langsung menyulut emosinya.Bahkan ada beberapa gambar di mana Sean tersenyum lepas ke arah Valerie, belum lagi tatapan teduh yang selama ini hanya untuknya juga di perlihatkan di hadapan wanita murahan itu.Amarahnya langsung meluap, perasaan tidak suka melihat kedekatan mereka membuatnya ketakutan. Terlebih lagi dia malah diabaikan, pesannya bahkan di read saja. Dan bukannya langsung menemuinya, suaminya itu malah menghabiskan
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

59. Dia Bukan Wanita Murahan

Sean melangkah dengan langkah berat setelah keluar dari ruang rapat, merogoh saku jasnya untuk mengambil ponsel yang tersimpan di sana. Tanpa menunggu lama dia langsung menghubungi Amora detik itu juga. Tadi Ia lupa menghubungi istrinya itu, bahkan pesan Amora belum sempat dia balas. Dia tahu kemungkinan besar Amora pasti marah dan kesal padanya karena pesannya diabaikan, hanya saja Sean lupa betul setelah pulang dari apartemen Valerie dia tidak sempat pulang ke rumah dan langsung menuju perusahaan karena ada rapat penting pagi hari ini. Memasuki ruangan luas yang memberikan oksigen berlebihan itu, membuat Sean sedikit merasa lega. Penatnya dari ruang rapat sedikit berkurang dan detik ketika ia memasuki ruangannya panggilan itu segera terhubung. "Sayang?" panggil Amora dari seberang sana yang masih mampu menimbulkan senyum di wajah Sean. Ponsel itu ditempelkan ke telinga dengan diapit bahunya, Sean lalu bergegas membuka jas luarnya.
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more

60. Amarah Amora

Pagi bergantian siang dan berakhir dengan sore hari, pertanda jika jam kerja sudah usai. Sehingga para karyawan kyler Group akhirnya tergesa-gesa untuk segera pulang ke rumah dan beristirahat dari penatnya pekerjaan seharian ini.Sedangkan Valerie memilih berdiam diri di lobby sendirian, tanpa ada niatan untuk beranjak dari sana seperti yang lainnya. Entah apa yang ia tunggu sehingga membuatnya betah berlama-lama di sana, alih-alih segera pulang ke apartemen dan beristirahat.Sore pun sudah ditutup dengan malam yang gelap, tetapi tidak ada tanda-tanda Sean akan muncul. Valerie terdiam, apa mungkin pria ini tidak akan pulang ke apartemen? Ah, dia lupa pasti Sean tengah menghabiskan waktu dengan Amora, apa lagi?Seketika ia merasa bodoh karena berinisiatif menunggu dengan penuh harap hanya karena mereka berangkat bersama tadi pagi. Padahal Sean juga tidak memintanya untuk menunggu dan pulang bersama. Lalu kenapa dia malah mengharapkan sesuatu yang sia-
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more
PREV
1
...
45678
...
19
DMCA.com Protection Status