Home / CEO / Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan: Chapter 31 - Chapter 40

188 Chapters

31. Semacam Trauma

“Memangnya ada peraturan di perusahaan ini tidak boleh berbicara berdua dengan istri sendiri?" tanya Sean spontan karena kesal, tetapi saat melihat wajah kaget Valerie ia seketika tersadar sudah menggunakan kata istri di kalimatnya.Sean langsung berubah diam, seketika tersadar dengan apa yang baru saja dia katakan. Oh God, Apa yang sebenarnya ingin dia sampaikan? Apa ia sudah mulai menerima Valerie sebagai istrinya?Sean berdeham, menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. "Maksudku, aku hanya merasa kasihan karena banyak karyawan mengantre untuk lift. Kalian pasti akan berdesak-desakan, dan kau akan kembali terlambat ke divisimu. Walaupun kita menikah karena perjanjian, saya pria yang cukup bertanggung jawab. Aku tidak akan mungkin membiarkan istri sendiri kesulitan di perusahaan saya sendiri,” ucapnya menyentuh lehernya salah tingkah, merasa bodoh dengan jawaban yang ia sampaikan.Tetapi untunglah Valerie tidak menanggapi kalimatnya barusa
last updateLast Updated : 2024-03-24
Read more

32. Takut Dengan Perasaannya

"Sayang, aku butuh kamu!"Mendengar permintaan itu, Valerie hanya bisa tertegun di tempatnya. Kalimat itu tentu saja bukan diperuntukkan untuknya melainkan untuk Amora sang istri tercinta. Mendapati hal itu Valerie semakin merasa khawatir karena napas Sean mulai semakin tak beraturan, oleh karena itu Valerie terpaksa harus memutar otak. Untuk sekarang yang paling penting adalah kondisi Sean saat ini, ia harus menuruti kemauan pria itu."Amora, tolong aku! Aku takut!"Kalimat sarat akan ketakutan itu kembali dilontarkan oleh Sean membuat Valerie harus benar-benar melakukan niatannya, demi kebaikan pria itu.Valerie langsung memegang lengan atas Sean, membidik tepat ke mata pria itu. "Sean, ini aku Amora!” ucapnya dengan suara tercekat bukan main. Tubuhnya bergetar takut ketika harus berpura-pura menjadi orang lain di depan Sean. Terlebih lagi menjadi istri pertama suaminya itu.Sean langsung membuka kedua matanya dan menatap inte
last updateLast Updated : 2024-03-25
Read more

33. Beban Memiliki Dua Istri

Pintu lift dibuka paksa dari luar, dan Valerie bersyukur akan hal ini. Akhirnya ada yang datang menolong mereka, karena dia tidak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan Sean yang semakin melemah.“Tuan Sean?” Andre lebih dulu masuk dan memapah tubuh Sean yang tampak lemah, sedangkan Valerie dengan wajah pias segera berdiri dari tempatnya.“Tampaknya Tuan Sean mengalami gangguan kecemasan. Tadi dia begitu ketakutan dengan deru napas yang putus-putus. Aku takut terjadi apa-apa sama dia,” ucap Valerie mengutarakan kekhawatirannya pada Sean.Andre tidak menanggapi perkataan Valerie, karena dia langsung memapah tubuh itu dibantu dengan security. Tentu saja dia paham dengan apa yang dimaksud oleh Valerie, hal itulah yang membuatnya panik luar biasa saat mendapati lift tersebut berhenti mendadak.Oleh karena itu, dia langsung memanggil tukang service dan mengosongkan tempat itu. Andre tentu saja tidak ingin gosip menyebar luar jika
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

34. Pengalih Perhatian

Sean baru saja turun dari mobilnya, pria itu tampak gagah dalam balutan jas hitam yang didesain khusus untuknya. Perawakannya makin karismatik dengan tampilan wajah dingin dan angkuh miliknya. Seiring kakinya melangkah, tatapan karyawan terus mengikutnya. Entah hanya sedang mengagumi wajah tampannya atau mungkin sedang membahas kejadian di lift kemarin. Sean sama sekali tidak peduli terhadap para karyawan itu, justru ia terus berjalan melangkah lurus. Matanya Bahkan tak berpindah dari arah depan, terus melangkah dengan rasa percaya diri. Hingga kemudian, mata hitam gelapnya tiba-tiba berhenti di satu titik, langkahnya tiba-tiba melambat.Di sana, perempuan yang berusaha dihindarinya. Perempuan yang membuatnya harus menghabiskan malam di hotel semalam. Istri keduanya, Valerie.Sean seketika menghentikan langkahnya dan menatap lekat ke arah Valerie yang berjalan tak jauh darinya, menikmati postur samping wanita itu yang terlihat sangat menarik pagi ini. Matanya tidak berkedip padahal
last updateLast Updated : 2024-03-26
Read more

35. Lelaki Kurang Ajar

Valerie dan teman prianya itu akhirnya sampai di cafetaria dan seperti biasa pria itu berbaik hati berniat untuk mentraktirnya minuman."Ah, tidak perlu! Biar aku yang bayar sendiri saja, Rio,” tolak Valerie dengan nada sopan. Dia hanya tidak ingin bergantung pada orang lain sehingga dia menolak tawaran dari pria itu.Rio tampak tidak setuju dengan perkataan Valerie, dia lalu tersenyum seraya menggeleng pelan. “Tidak apa-apa, Valerie. Ini hanya satu minuman saja, lagi pula aku sudah lama ingin mentraktirmu. Jadi terima saja, ya!" pinta Rio kembali yang langsung membuat Valerie tidak enak hati.“Maaf, tetapi tidak perlu, Rio!” tolak Valerie bersikeras.Hingga kemudian Valerie tiba-tiba teringat akan kejadian beberapa waktu lalu saat dia sakit dan jatuh pingsan. Beberapa temannya memberitahunya bahwa Rio-lah yang membawanya ke klinik dan tampak begitu khawatir padanya waktu itu.Dan karena kejadian itu, Valerie belum juga sempat u
last updateLast Updated : 2024-03-27
Read more

36. Cumbuan Menggairahkan

Sean sama sekali tidak menghiraukan karyawan itu, karena yang ada dalam pikirannya saat ini adalah Valerie. Dengan gelagapan ia segera mencari wajah Valerie dan matanya membulat sempurna saat mendapati wajah wanita itu yang telah berubah pucat pasi.Tiba-tiba rasa khawatir menyelimuti perasaan Sean tentang keadaan Valerie yang jauh dari kata baik-baik saja. Dengan perlahan tangannya menyentuh pergelangan tangan yang sebelumnya di pegang kuat oleh pria itu, bermaksud mencoba mengambil alih perhatian Valerie.“Valerie, kau baik-baik saja?”Sean yang menunduk dan gerakan spontan Valerie yang mendongak membuat mata mereka bertemu. Napas Sean berubah tercekat, bukan hanya karena bola mata jernih itu yang seakan menyihirnya akan tetapi karena bibir kenyal yang menempel tepat di dagunya.Sial! Sean bahkan bisa mencium dengan jelas aroma manis menyegarkan Valerie dari sini. Bersamaan dengan itu tiba-tiba perutnya melilit dengan perasaan aneh. Rasa
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

37. Gairah Tak Tertahankan

Deru napas Valerie terdengar tersengal, jantungnya berdebar kencang dan rasa panas menyelimuti tubuhnya. Cumbuan Sean benar-benar panas dan kasar, membuat Valerie kesulitan untuk mengimbanginya.Karena ciuman panas dari pria itu, Valerie tiba-tiba mengingat saat mereka menghabiskan malam yang tak kalah panasnya waktu itu. Malam pertama saat Sean berhasil memerawaninya.Tentu saja ia ingat bagaimana tubuh kekar itu begitu memuja tubuhnya, menyentuh dan mencumbunya dalam gerakan lembut namun tetap meninggalkan panas yang menghantarkannya dalam titik kenikmatan.Wajah Valerie seketika memerah membayangkan kejadian itu, Sean yang melihat bagaimana perempuan itu melamun dan berakhir dengan wajah memerah seolah dapat membaca pikirannya.“Membayangkan sesuatu yang panas, heh?”Dengan gelagapan Valerie menggeleng, ia seakan tertangkap basah tengah berfantasi liar pada pria itu. Oh God! Kenapa bisa pikirannya menjadi kotor begini?
last updateLast Updated : 2024-03-29
Read more

38. Nikmatnya Siang Hari

Ruang kerja Sean itu sangat luas, dengan dinding kaca penuh yang membuat cahaya terang menyeruak masuk. Di tengah cahaya yang menunjukkan waktu masih siang, di dalam ruangan itu sudah terdengar suara desahan bersahut-sahutan Suara desahan silih berganti diperdengarkan oleh Valerie di kala Sean terus mencumbu tubuhnya dengan gairah yang sama besarnya. Sean seakan tidak bosannya memuja tubuh indah nan menggairahkan itu, dia tidak akan pernah berhenti untuk terus menyentuh dan mencumbunya dengan segenap jiwa dan raga. Seperti sekarang, wajah pria itu sudah tenggelam di tengah lekukan dada Valerie. Kemeja Valerie bahkan sudah basah akibat cumbuan Sean yang gigih menghisap dadanya walaupun terhalang bra sama sekali tidak masalah untuknya. Sean tampak puas merasakan aroma manis dengan benda kenyal yang mengapit wajahnya. “Eughh ...” desah Valerie kembali tidak tahan lagi dengan sentuhan pria itu. Seiring dengan aroma tubuh Valerie yang semakin m
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

39. Pelepasan Pertama

Hap!Mulut Sean terasa panas di kulit Valerie, tubuhnya berubah menegang ketika merasakan lidah kasar pria itu mulai ikut menyapu permukaan dadanya. Menjilat puncak dadanya, dan sengaja berputar-putar di sana memberikan rangsangan yang luar biasa hebatnya. Valerie yang merasakan tubuhnya tidak bisa lagi melawan hanya bisa meremas lengan jas Sean untuk menyalurkan rasa nikmat yang ia rasakan. Suara decapan bibir yang beradu pada kulit dadanya terdengar erotis di ruangan itu. Tubuh Valerie menyentak ketika tangan Sean mulai memainkan dadanya yang lain, meremasnya dan dengan sengaja mengapit puncaknya pada jari telunjuk dan tengahnya. "Ah ....”Ketika merasa puas, Sean melepas puncak dada Valerie, menyisakan saliva dan bercak merah di sana. Mata Sean mulai berkabut gairah, ia segera melepas jas dan membuka kancing kemejanya dengan gerakan terburu-buru. Menundukkan tubuhnya lagi, tangannya segera mengangkat naik rok k
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more

40. Ronde Kedua

“Tetapi aku benar-benar lelah, Sean!” lirih Valerie dengan nada suara yang terdengar begitu lemah.Tetapi tampaknya Sean tidak mempedulikan keluhan Valerie, ia justru semakin merapatkan tubuh itu ke tubuhnya dengan cara memeluk erat.“Tetapi aku belum lelah, Valerie. Dan aku masih menginginkanmu,” balas Sean dengan sudut bibir yang melengkung sempurna.Tubuh keduanya menempel dengan keringat tipis yang menutupi, bahkan dada mereka yang bertemu saling bertukar detak yang berpacu dengan napas pelan. Sean menatap dari atas, melihat lebih detail setiap lekuk tubuh Valerie. Tangannya kemudian bergerak liar menjamah dari bahu hingga lengan ke pinggang, lalu naik kembali ke atas perut dan berakhir bermain lama di atas dadanya. Sean menangkup dada itu, mengusap puncaknya dan meremasnya pelan seolah menunggu setiap reaksi desahan yang akan dikeluarkan oleh Valerie.“Hmm ... Sean! Sudah ...” cicit Valerie kembali, berusaha menahan tangan Sean yang terus bergerak di dadanya yang malah memberika
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more
PREV
123456
...
19
DMCA.com Protection Status