All Chapters of Ayah Anakku Adalah Seorang Pewaris Kaya Raya : Chapter 21 - Chapter 30

63 Chapters

CHAPTER 21

“Latifa, minggu depan aku akan pergi berlibur ke Korea karena diajak oleh Tuan Erlando, bersama dengan timnya, persiapkan perlengkapanku yah, dan jaga rumah ini baik-baik” pesan Candra kepada Latifa. ‘Kenapa tiba-tiba dia mengajak Candra untuk pergi berlibur? Apa ini masalah pekerjaan?’Ucap Latifa dalam hati karena merasa penasaran. “Apa ini menyangkut pekerjaan?” tanya Latifa kepada Candra. “Tidak, kami hanya sekedar berlibur saja” ucap Candra membuat Latifa menganggukkan kepalanya. “Apa kamu mau ikut?” tanya Candra tiba-tiba. “Aku-”“Mana mungkin kamu mau ikut? Kamu tidak suka dengan bepergian bukan? Apalagi kamu tidak tau caranya berpenampilan itu seperti apa” sela Candra yang terkesan merendahkan Latifa. Latifa sendiri hanya diam dan terlihat tidak menghiraukan apa yang Candra katakan. Karena baginya itu sudah hal biasa. “Sebelumnya Tuan Erlando menyuruhku untuk mengajakmu, tapi kamu tidak memungkinkan untuk aku ajak berlibur, kalau begitu aku akan mengajak Linda saja, ka
Read more

CHAPTER 22

Latifa terkejut mendengar pernyataan dari Candra. ‘Apa ini? kenapa dia bisa berpikiran untuk menyuruhku menggantikannya untuk ikut berlibur ke korea?’Ucap Latifa dalam hati. “Maksudnya Mas? Kenapa… Kamu menyuruhku untuk menggantikanmu pergi ke Korea?” tanya Latifa kepada Candra. “Linda menolak untuk aku ajak ke Korea bersama denganku, dia ingin pergi ke jepang, mangkanya aku langsung beli tiket untuk ke jepang, dan berpikir untuk menyuruhmu menggantikan ku nanti” Latifa tidak habis pikir ketika mendengar penjelasan dari Candra. ‘Apa dia tidak waras? Apa dia tidak berpikir mengenai resikonya karena telah menyuruh orang lain untuk menggantikannya pergi, bukannya ini tindakan yang tidak sopan?’‘Astagfirullah! Latifa, entah sejauh mana Suamimu itu berpikir, apakah hal itu akan tetap berlaku hingga dia menua?”Ucap Latifa dalam hati, seraya menggelengkan kepalanya karena merasa tidak percaya dengan tingkah laku Candra. “Apa tidak beresiko? Jika tiba-tiba aku menggantikan mu untuk i
Read more

CHAPTER 23

“E-erlando? Bagaimana bisa kamu disini?” tanya Latifa dengan raut wajah yang setengah terkejut. “Naik pesawatlah, apa lagi?” jawab Erlando seadanya. “Naik pesawat dong Ma, kan kita ikut Om Erlando buat ke Korea” celetu Tiara yang seakan mendukung Erlando. Erlando tersenyum lalu mengajak High Five kepada Tiara yang dibalas oleh Tiara dengan semangat. “Bukan…maksudku, kenapa kamu bisa bersebelahan denganku?” tany Latifa karena merasa tidak terima dengan kejutan yang Erlando berikan. “Kalau kamu tidak mau bersebelahan denganku, biar Tiara yang ada di tengah… Gimana Tiara? Mau? Duduk di sebelahnya Om?” “Mau Om!” seru Tiara yang langsung berdiri. Latifa menghela nafasnya, ia segera berduri juga dna bertukar tempat dengan Tiara. Setelah itu Latifa diam membiarkan Tiara dan Erlando saling berinteraksi tanpa henti hingga pesawat lepas landas. Setelah beberapa menit akhirnya Tiara tertidur dengan mengenakan selimut yang Erlando minta dari pramugari. “Kenapa… Kenapa kamu tidak memilih
Read more

CHAPTER 24

“M-mereka sedang beristirahat Latifa, apa kamu tidak ingat? Waktu perjalanan yang kita tempuh lumayan lama” dusta Erlando, yang berusaha mati-matian untuk menunjukkan raut wajah biasa saja. “Begitu yah, kalau dipikir-pikir betul juga sih, tapi… Seingatku, kita waktu ke hotel ini, tidak ada tanda-tanda keberadaan anggota tim mu Erlando”‘Kali ini alasan apa lagi Erlando! Cepat pikirkan sesuatu!’ Runtuk Erlando dalam hati, sembari tersenyum menunjukkan giginya dengan terpaksa. “M-mereka menaiki taxi dan juga transportasi umum lainnya karena mengingat kita memutuskan liburan dadakan, jadi minim sekali persiapan” kilah Erlando membuat Latifa menganggukkan kepalanya. “Begitu rupanya, kenapa kamu memutuskan untuk mengadakan liburan ke Korea secara mendadak? Kan kasian anggota tim mu yang ikut” “Karena kita melihat jika untuk sementara ini kondisi perusahaan sudah stabil, fase-fase menegangkan telah terlewatkan dengan jumlah sahamku yang naik dengan drastis dibandingkan tahun lalu, buka
Read more

CHAPTER 25

Latifa saling pandang dengan Erlando sejenak, buru-buru Erlando berbicara untuk meluruskan kesalahpahaman yang telah terjadi. “Maaf Pak, tapi.. Kami tidak Suami dan Istri” ucap Erlando. Sedangkan Bi Ina menutup mulutnya karena ingin tertawa. “Begitukah? Aku kira kalian Suami dan Istri karena Anak itu juga mirip dengan kalian berdua” ucap Ahjussi tersebut membuat Erlando salah tingkah. Sedangkan Latifa merasa agak sedikit takut, karena ia khawatir jika Erlando curiga terkait Tiara yang merupakan Anak kandungnya. “Bu-bukan Pak, Apa anda bisa menyarankan pose lainya?” ucap Erlando untuk mengalihkan topik pembicaraan. “Baiklah, Biarkan Anak kecil itu di tengah, diantara kalian berdua” ucap Ahjussi yang memandu Latifa dan Erlando. Setelah beberapa menit akhirnya sesi foto berakhir, walaupun begitu, rasa canggung antara Latifa dan Erlando masih terlihat jelas. “Kalau saumpamanya Om Erlando menggantikan Ayah untuk jadi Ayahku, seperti itu ide yang bagus!” celetuk Tiara ketika mereka
Read more

CHAPTER 26

“Kenapa tidak bisa?” tanya Latifa dengan heran, karena melihat Erlando yang terlihat ragu untuk memasuki Masjid. “Aku… Sudah lama tidak menunaikan ibadah, aku terlampau fokus ke dunia, hingga tidak mampu mengingat kewajiban ku dalam agama, maka dari itu, aku merasa tidak pantas jika harus memasuki tempat suci ini” jelas Erlando yang membuat Latifa terdiam. “Tapi… Kamu masih mengakui jika Tuhanmu adalah Allah kan?” tanya Latifa. “Tentu saja masih Latifa, hanya saja aku tidak ada rasa percaya diri saja untuk memasuki rumah suci-Nya” ucap Erlando dengan raut wajah yang murung. “Masuklah, Allah tidak akan melaknat orang yang berniat untuk memperbaiki diri, justru Allah akan senang karena hambanya masih mampu mengingat diriNya, itu tandanya waktunya kamu untuk bertobat, Erlando” jelas Latifa membuat Erlando berpikir. “Apa tandanya aku masih diterima untuk memasuki Masjid?” tanya Erlando untuk memastikan. “Tentu saja Erlando! Sekarang pergilah” pintah Latifa namun masih membuat Erlan
Read more

CHAPTER 27

Latifa melihat kearah seseorang yang tengah mencegahnya saat ini. Seseorang tersebut adalah Romlah, Ibu mertua Latifa sendiri yang kini sedang berkacak pinggang, seraya menatap Latifa dengan tajam. “Maaf Bu, maksudnya gimana yah?” tanya Latifa karena Rumlah tiba-tiba menegur Latifa seenaknya. “Jangan pura-pura bodoh yah Latifa! Kamu gak lihat apa? Suamimu mati-matian cari uang demi Anakmu sama kamu sendiri, kamu malah seenaknya pergi jalan-jalan ke korea, apa kamu tidak sadar diri?” ucap Romlah. ‘Apa Mas Candra tidak memberitahukan yang sebenarnya kepada Bu Romlah? Kenapa tiba-tiba dia menegurku seenaknya seperti itu’Ucap Latifa dalam hati. “Apa Ibu tidak mendengarkan cerita yang sebenarnya dari Mas Candra?” tanya Latifa kepada Romlah. “Yang sebenarnya apa lagi? Kamu memaksa Anakku untuk tidak ikut liburannya kan? Sebaliknya kau sendiri yang ingin pergi bersama Anakmu itu, sungguh menggelikan!” tuding Romlah membuat Latifa menghela nafasnya. “Kemarin, Candra menyuruhku untuk m
Read more

CHAPTER 28

“Mama, kenapa Nenek menginap di sini sih? Kan gak seru, pasti Mama kena omel terus, begitu juga Tiara” celetuk Tiara ketika berada di dalam kamar. “Hush! Gak boleh gitu Tiara, meskipun begitu, tetap saja itu Nenek Tiara, Tiara harus menghormatinya yah” tutur Latifa kepada Tiara. “Tapi kalau yang lebih Tua gak bisa berperan menjadi yang lebih tua, tetap saja, tidak pantas buat di hormati Ma” “Kata siapa Tiara?” tanya Latifa karena penasaran dari mana Tiara menemukan pengetahuan tersebut. “Dari Bu Guru, kalau yang tua tidak menghormati kita, kita tidak perlu untuk menghormati dia, kan segala sesuatu pasti ada timbal baliknya” jelas Tiara. “Bukan begitu Tiara” ucap Latifa sembari duduk di samping Tiara. “Maksud dari Bu Guru itu, yang lebih tua, tapi kasar sama Tiara, kasar dalam artian suka memaki Tiara tanpa sebab atau suka memukuli Tiara tanpa sebab, begitu” jelas Latifa. “Tapi yang aku lihat, Nenek sering memaki Mama tanpa sebab kok, bahkan ketika Mama sudah selesai melakukan t
Read more

POV CANDRA

Aku melihat betapa cantik wajah calon Istriku pada saat pertama kali bertemu.Ia terlihat kebingungan saat masuk ke dalam rumah dan menemukan aku dan kedua orang tuaku yang berniat untuk melamarnya. Obrolan kita juga berlangsung dengan lancar ketika kedua orang tuaku dan orang tuanya menyuruh kita berdua untuk pergi berdua dan saling berbincang-bincang.Awalnya semua berjalan dengan lancar, namun ketika pernikahan telah selesai dan posisiku sedang mabuk berat. Aku dengan bengis memaksa Latifa untuk melayaniku, wajar saja dia menolaknya, namun karena aku tidak sabaran karena pengaruh obat, akhirnya aku menyelakainya dengan membenturkan kepala Latifa ke sudut ranjang. Membuat kepala Latifa berdarah dan kehilangan kesadarannya. “La-latifa? Apa kamu baik-baik saja?” tanyaku dengan gemetar serta khawatir karena disitu juga kesabaranku mulai kembali. Akupun segera membawanya ke rumah sakit bersama dengan supir pribadiku. Namun hal yang mengejutkan adalah, aku mengetahui sebuah kenyat
Read more

CHAPTER 29

Latifa mengerjapkan kedua matanya, ia menoleh ke arah samping namun tidak menemukan siapapun. “Loh? Dimana Tiara sama Mas Candra?” gumam Latifa lalu mendudukkan dirinya dan bersandar di kepala ranjang. Latifa berusaha untuk mengumpulkan kesadarannya sembari mengusap wajahnya dengan lembut. Namun tiba-tiba ia tersadar jika mata hari sudah terik dan menyinarinya melewati kaca jendela. “Astagfirullah! Jam berapa ini?” seru Latifa ketika sudah sepenuhnya sadar. Ia buru-buru bangkit dari ranjang lalu mencari keberadaan Tiara. “Eh Bi Ina, apa Bi Ina tau, dimana Tiara?” tanya Latifa kebetulan Bi Ina melewati kamar Candra ketika Latifa keluar dari kamar tersebut. “Sudah ke sekolah Nyonya, tadi… Diantar sama Tuan Candra” ucap Bi Ina membuat Latifa terkejut. “Di antar Candra?” tanya Latifa untuk memastikan. “Iya Nyonya, tadi Tuan menyuruh saya agar memandikan Nona Tiara, karena kata Tuan, Nyonya lagi kelelahan” jelas Bi Ina kepada Latifa. “Begitu yah, baiklah Bi, makasih yah” ucap Lat
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status