“Aku nggak nyangka, konsep nikahanmu mewah begini, Mas?”Duta tertawa ringan mendengar ocehan Arya. Pagi ini, ia kembali berangkat ke Surabaya untuk memastikan semua hal terkait pernikahannya secara langsung. Meskipun semua sudah ditangani oleh Wedding Organizer, tetapi Duta ingin melihat kembali venue yang akan ia gunakan dan segala tetek bengeknya.“Nikah begini, ternyata bikin kepala pusing, Ar.”“Pusing mikirin biaya?” ceplos Arya tanpa berpikir.“Aku bahkan nggak ngeluarin biaya sepeser pun,” sanggah Duta. “Kecuali transportku sendiri. Di luar itu, semuanya dari “sponsor”.”“Sponsor?” Arya masih berlagak bodoh.“Papaku, ayah, papamu. Terus ada juga dari om Lex sama tante El yang kaget, karena aku tahu-tahu mau nikah sama Leoni tanpa dengar kabar apa-apa kalau kita lagi deket.”“Bersyukur, Mas,” sahut Arya masih berdiri di samping Duta yang tengah mengurus reservasi kamar hotel di resepsionis.“Aku bersyukur, Ar.” Duta menjeda obrolannya karena harus bicara sejenak pada resepsioni
Baca selengkapnya