“Oia, jangan juga kasih tahu Duta kalau aku bedrest.”Permintaan Kasih tersebut, membuat Cita yang masih betah berada di tempat tidur mengangguk-angguk. Ia sedang melakukan panggilan video dengan Kasih, karena wanita itu tengah dilanda kebosanan yang teramat sangat. Hari masih pagi, tetapi obrolan mereka hampir tidak pernah terputus.“Tapi, tante Kiya sama om Gilang, emang nggak tahu kalau kamu bedrest, Kak?”Kasih menggeleng. “Mama nggak ngomong ke siapa-siapa, biar nggak rame yang jenguk. Nanti aku capek katanya.”“Semalam sudah ngasih tahu Arya juga nggak?” Karena Arya sedang mengerjakan proyek dengan Duta, pastilah kedua pria itu akan sering berkomunikasi.“Nah! Itu dia!” Kasih lagi-lagi menggeleng. “Kamu yang telpon Arya, ya! Eh, udah dulu, ya, Cit. Mama udah bawain makanan. Nanti kita ghibah lagi. Jangan lupa telpon Arya! Babay!”Cita menahan napas, ketika wajah Kasih hilang dalam sekejap dari pandangannya. Wanita itu, memang selalu mengakhiri panggilan, tanpa menunggu jawaban l
Baca selengkapnya