“Kak Duta di mana?” tanya Cita sembari mendongak, menatap gedung Antasena yang menjulang tinggi di hadapan. Setelah usai mengikuti rapat redaksi dan sebelum pergi liputan, ia menyempatkan diri menelepon Duta guna menyampaikan sesuatu.“Di jalan, Cit,” jawab Duta. “Otewe Ambasador. Kenapa?”Cita menghela panjang, lalu berbalik. Kembali melangkah menuju Antariksa dan segera pergi menuju warehouse.“Pak Restu nelpon pemredku, Kak,” terang Cita kemudian menyampaikan obrolannya dengan Hanan pagi tadi pada Duta.Bagi Cita, Duta termasuk pria yang cukup bijak dan sangat baik. Karena itulah, Cita tidak ragu menceritakan permasalahan yang dihadapinya. Terlebih lagi, Restu masih ada hubungan keluarga dengan pria itu.“Kalau gitu, aku ke Antasena sekarang,” ujar Duta mengambil keputusan dengan cepat. “Kamu di mana?”“Aku di Antariksa, tapi ini mau pergi liputan,” jawab Cita lalu duduk pada kursi kayu panjang di depan warehouse. “Barusan juga sempat nelpon resepsionis Antasena, Kak, tapi pak Restu
Read more