Mendengar perkataan Yuaris, hati Yuna terketuk.Dia memeluk Yuaris dengan erat, kemudian berkata dengan suara serak. "Ibu berharap kamu hadir di kehidupan kami."Sama seperti anak yang tiba-tiba muncul di kehidupannya.Meski hal itu di luar dugaan, tapi Yuna tetap merasa senang.Saat melihat Yuna yang kembali mengingat masa lalunya, Yuaris memeluk leher dan mencium wajah Yuna dengan penuh pengertian. Anak itu lantas mengedipkan mata besarnya dan berkata, "Aku anak Ibu, apa Ibu belum tahu?"Yuna mengira Yuaris hanya ingin menghiburnya, dia mengelus kepala Yuaris sambil tersenyum dan berkata, "Iya, Ibu tahu. Ibu buatkan sarapan dulu, ya! Kamu mau makan apa?"Yuaris memiringkan kepalanya, kemudian berpikir sejenak dan berkata, "Aku mau makan pangsit buatan Ibu!""Oke, Ibu akan buatkan pangsit untukmu. Setelah sarapan, kita pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tante Zanny."Yuaris segera menghibur Yuna dan berkata, "Ibu jangan khawatir, Tante Zanny pasti segera sadar, perkataan anak kecil
Read more