Home / Romansa / Jeratan Hubungan Tanpa Status / Chapter 631 - Chapter 640

All Chapters of Jeratan Hubungan Tanpa Status: Chapter 631 - Chapter 640

655 Chapters

Bab 0631

Yuaris mengelus wajah Wano dengan tangannya yang kecil dan gemuk.Dia lantas berkata dengan suara yang sedikit tersendat."Ayah."Mata Wano memerah karena merasa terharu dan bahagia, sudah lama sekali dia menantikan saat-saat di mana anak kandungnya sendiri memanggilnya dengan sebutan ayah.Dia memeluk Yuaris dan berkata dengan suara serak. "Anakku, panggil ayah sekali lagi.""Ayah.""Sayang, Ayah mencintaimu, sangat mencintaimu."Mereka berdua berpelukan dengan erat, ada rasa bahagia yang tidak terlukiskan di dalam hati mereka.Setelah agak lama, Wano pun melepaskan pelukannya."Ayo mandi sama Ayah," ajak Wano sambil tersenyum.Yuaris mendongakkan wajah mungilnya dan menatap Wano, kemudian berkata, "Aku suka wajah ini, ini baru wajah ayahku!"Wano menunduk dan mencium wajah Yuaris, lalu tersenyum dan berkata, "Untuk selanjutnya, Ayah akan melepas topeng kalau nggak ada orang lain yang melihat, tapi kamu nggak boleh bilang siapa-siapa, nanti ibu dan Ayah bisa celaka. Mengerti?""Menger
Read more

Bab 0632

Mereka bertiga berpelukan dengan hangat dalam waktu yang cukup lama.Setelah itu Wano pergi ke kamar mandi untuk mengambil pengering rambut, kemudian membantu Yuaris mengeringkan rambutnya.Angin panas dari pengering rambut itu meniup rambut dan tubuh telanjang Yuaris sampai kering.Yuaris tertawa cekikikan."Rasanya enak sekali, setelah ini Ayah juga bantu Ibu mengeringkan rambut, ya!"Wano tersenyum dan mengangguk setuju. Dia berkata, "Oke, kamu ikut Ayah ke kamar, biar Ibu mandi dulu."Dia menggendong Yuaris ke kamar, memakaikan pakaian tidur dan membacakan dongeng sebelum tidur untuknya.Wano belum selesai membacakan cerita, tapi Yuaris sudah tertidur lelap.Saat melihat Yuaris yang begitu menggemaskan, Wano pun mencium kening anak itu.Dia dengan tenang berkata, "Ayah mencintaimu."Yuna baru saja selesai mandi, dia berdiri di depan pintu kamar mandi dan melihat adegan itu secara kebetulan.Dia bisa melihat tatapan Wano yang seolah mengungkapkan bahwa laki-laki itu sangat mencintai
Read more

Bab 0633

Mendengar perkataan Yuaris, hati Yuna terketuk.Dia memeluk Yuaris dengan erat, kemudian berkata dengan suara serak. "Ibu berharap kamu hadir di kehidupan kami."Sama seperti anak yang tiba-tiba muncul di kehidupannya.Meski hal itu di luar dugaan, tapi Yuna tetap merasa senang.Saat melihat Yuna yang kembali mengingat masa lalunya, Yuaris memeluk leher dan mencium wajah Yuna dengan penuh pengertian. Anak itu lantas mengedipkan mata besarnya dan berkata, "Aku anak Ibu, apa Ibu belum tahu?"Yuna mengira Yuaris hanya ingin menghiburnya, dia mengelus kepala Yuaris sambil tersenyum dan berkata, "Iya, Ibu tahu. Ibu buatkan sarapan dulu, ya! Kamu mau makan apa?"Yuaris memiringkan kepalanya, kemudian berpikir sejenak dan berkata, "Aku mau makan pangsit buatan Ibu!""Oke, Ibu akan buatkan pangsit untukmu. Setelah sarapan, kita pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Tante Zanny."Yuaris segera menghibur Yuna dan berkata, "Ibu jangan khawatir, Tante Zanny pasti segera sadar, perkataan anak kecil
Read more

Bab 0634

Mendengar hal itu, Yanuar segera berkata, "Obat-obat ini bisa membantu penyerapan gumpalan darah, bagaimana mungkin area pendarahannya meluas?""Tapi menurut hasil laporan, gumpalan darah di bagian otak pasien menjadi semakin besar. Ada obat yang bisa membantu menyebarkan gumpalan darah tersebut. Tapi obat semacam ini hanya bisa digunakan untuk luka di daerah lain kecuali otak. Kalau pasien mengonsumsi obat ini, hal inilah yang akan terjadi."Yanuar dengan tidak percaya berkata, "Tapi aku sendiri yang memeriksa penggunaan obat-obat ini kemarin, aku yakin nggak ada kesalahan."Dokter ahli itu menatap Yanuar dengan curiga, dia berkata, "Kalau begitu ini aneh, sekarang aku akan meresepkan obat baru dan lihat bagaimana reaksinya. Kalau masih belum berhasil, kita harus melakukan operasi kraniotomi."Yanuar adalah seorang dokter, bagaimana mungkin dia tidak tahu bahaya dari operasi tulang tengkorak itu.Dia merasa dunia ini runtuh.Dia lantas mengangguk dengan kuat dan berkata, "Baik, aku ak
Read more

Bab 0635

Yuna tidak terlalu mengenal Luna, dia hanya tahu bahwa Luna adalah adik kelas Yanuar.Mereka lulus dari universitas yang sama, setelah lulus mereka juga ditugaskan di departemen yang sama.Hubungan mereka tidak lebih dari senior dan junior di universitas.Interaksi mereka juga masih dalam batas normal.Tapi sepertinya ini tidak sesederhana yang Yuna duga.Yuna keluar dari ruang CCTV, kemudian mengambil ponselnya dan menelepon seseorang."Bantu aku selidiki wanita bernama Luna Malik," perintah Yuna pada seseorang di seberang telepon.Dia ingin tahu apa rahasia yang disembunyikan oleh Luna.Yuna pergi untuk mengambil hasil laporan tes darah dan kembali ke bangsal ayahnya.Setelah melihat hasil laporan itu, Sofie dengan yakin berkata, "Perkiraan dokter ahli itu nggak salah, temanmu memang menggunakan obat semacam itu. Hal itu sangat berbahaya baginya.""Tapi obat-obat itu sudah diperiksa terlebih dulu, kenapa nggak ada tenaga medis yang menyadarinya?""Kedua obat itu sangat mirip, kalau p
Read more

Bab 0636

Melihat mereka semua pergi, barulah dia memandang ke arah Yuna."Yuna."Yuna segera berjalan ke arah ayahnya dan berkata, "Ayah, beberapa hari ini banyak hal yang terjadi, aku belum sempat bicara dengan Grace. Aku ingin memberinya waktu untuk menenangkan diri dan beradaptasi dengan status barunya.""Baiklah.""Aku sudah menyuruh pengurus rumah untuk mengatur ulang rumah. Sudah dua tahun kamu nggak pulang, aku ingin setelah beberapa hari, ketika kondisimu stabil, kita pulang ke rumah untuk pemulihan. Dengan begitu, Tante Sofie nggak terlalu lelah."Yudha mengangguk dengan mantap, dia sangat ingin kembali ke rumah itu.Yuaris melihatnya seperti itu, dengan tangan kecilnya yang gemuk menyentuh wajahnya dan berkata, "Kakek, apakah kamu pulang untuk menikahi nenek cantik? Bolehkah aku menjadi pengiring pengantinmu?"Setelah mendengarnya, Yudha tersenyum.Kebahagiaan terpancar jelas di matanya.Pada saat itu, ponsel Yuna berdering. Melihat tampilan panggilan masuk, dia segera menekan tombol
Read more

Bab 0637

Shelvi segera mulai akting berpura-pura gila, menangis sambil berlari ke sisi Wilis.Dia memeluk lehernya dan berkata, "Sungguh Kera Sakti, kakak senior, aku pikir aku nggak akan pernah bertemu denganmu lagi. Guru bilang kamu dibakar sampai mati oleh Raja Langit."Dia memeluk Wilis, sambil mencium dan memeluknya.Mengabaikan bom yang ada di bawahnya.Wilis tentu tahu bahwa ini adalah percobaan yang disengaja dari Jordan.Dia melihat keadaan Shelvi yang gila, dengan tatapan penuh kesedihan mengarah kepada Jordan."Apakah kamu yang membuatnya menjadi seperti ini? Bajingan kamu!"Menanggapi hinaannya, Jordan tetap tersenyum lembut dengan ekspresi yang tenang, suaranya juga lembut dan menyenangkan."Ayah, jangan marah. Kalau nggak hati-hati, 'boom', kamu dan dia akan mati bersamaan di sini."Wilis dengan lembut mengelus kepala Shelvi, berkata dengan suara lembut, "Shelvi, aku adalah ayahmu."Shelvi terus-menerus menggelengkan kepala, "Bukan, kamu adalah kakak seniorku. Di mana buah persik
Read more

Bab 0638

Jordan kemudian menerima bidak catur itu.Dia akhirnya menemukan sebuah petunjuk setelah setengah hari menyelidikinya.Dengan sekali tarikan kuat, bidak catur itu terbelah menjadi dua bagian.Sebuah stempel terjatuh dari dalamnya.Itulah adalah stempel tanda kekuasaan Keluarga Pratama yang selama ini dia dambakan.Hanya dengan stempel ini, dia bisa menjadi penguasa sejati.Bagaimana pun juga, dia tak menyangka bahwa Wilis ternyata menyembunyikan barang itu di dalam sini.Dia tertawa bengis seraya berkata, "Sudah kuduga, kamu memang sangat licik. Aku sudah mencari begitu lama, tapi masih saja nggak ketemu, rupanya malah ada di sini. Lalu, di mana barang yang satunya lagi?"Wilis berpura-pura bodoh dan berkata, "Aku nggak tahu apa yang kamu maksud dengan barang yang satunya lagi itu."Jordan kemudian menatapnya dengan sengit dan berkata, "Batu Zamrud yang dibawa ibuku, di mana kamu menyimpannya?""Aku nggak tahu. Lagi pula, barangnya juga nggak berharga. Jangan-jangan, barang itu punya a
Read more

Bab 0639

Sesampainya di rumah, Shelvi buru-buru melepas tusuk rambut peraknya dan menyerahkannya kepada Hans.Hans mengeluarkan alat penyadap kecil dari tusuk rambut perak itu, kemudian meletakkannya di atas sebuah peralatan profesional.Percakapan antara Wilis dan Jordan seketika terdengar dalam ruangan.Saat mendengar kalimat terakhir, Hans langsung menekan tombol jeda."Dia menatap Shelvi seraya berkata, "Kata-kata kakek sepertinya punya makna yang lebih dalam. Menurutku, ada orang yang lebih kuat di balik Jordan."Shelvi segera menjelaskan setelah mendengar ucapannya, "Jordan mendapat panggilan dari luar negeri. Dia sangat menghormati orang itu dan bahkan memanggilnya 'Tuan'. Ini nomor telepon orang itu."Shelvi telah menulis nomor itu di atas selembar kertas, kemudian dia memberikannya kepada Hans."Melihat nomor itu, Hans berkata dengan yakin, "Nomor ini dari Negara Mandapura dan bukan nomor sembarangan. Bisa jadi nomor ini memang orang yang mengendalikan Organisasi Blackgo.""Jadi, kita
Read more

Bab 0640

Yanuar menatap bibir Zanny yang pucat sambil berkata, "Aku akan mencobanya."Setelah itu, dia menunduk dan menyesap sedikit obat itu.Lalu, dia memegang dagu Zanny dan membuka gigi Zanny dengan ujung lidahnya perlahan.Dia memasukkan obat tradisional itu ke dalam mulut Zanny perlahan-lahan.Setelah melakukannya, dia tak langsung melepaskannya.Dia justru terus menutup mulut Zanny dengan bibirnya agar obat itu tak mengalir keluar.Dia baru berpindah posisi ketika telinganya mendengar suara "Gluk".Setelah tak mampu tersenyum selama beberapa hari, kini dia memandang Zanny dengan sudut bibir sedikit terangkat.Yanuar berkata dengan parau, "Zanny, kamu memang licik. Minum obat saja harus kusuapi langsung. Saat bangun nanti, kamu pasti akan meminta pertanggung jawabanku."Selanjutnya, dia kembali menyesap obat itu sedikit demi sedikit ke dalam mulutnya.Pada akhirnya, semua obat tradisional dalam cangkir itu pun berhasil diberikan.Hati keduanya seketika merasa sedikit lega.Tepat pada saat
Read more
PREV
1
...
616263646566
DMCA.com Protection Status