Entah bagaimana Biru tahu alamatku di Surabaya. Selembar undangan dengan nama Biruni Abimahya dan Arnila Pradipta mampir di atas meja ruang tamu."Itu tadi tetangga yang beri. Katanya ada tuan muda yang datang kemari dan menanyakan apa kamu tinggal di sini," celetuk Yenan sembari menggosok giginya di kamar mandi."Apa undangan itu dari orang yang dikenal Nara?" Seya ikut bertanya.Aku mengangguk. Tidak ada gunanya juga menutupi diri dari mereka.Seya mengambil alih undangan yang dari tadi berada di tanganku, tapi tak kubaca apalagi kubuka."Ow, akhir bulan ini," seru Seya setelah membuka undangan berwarna merah muda itu. "Hah, di Bandung? Wow, kamu mau datang ke sana, Nara? Kalau iya, sekalian aku pulang ke rumah di Bandung.""Memangnya kamu mau ikut?" Yenan mewakilkan hal yang berada di kepalaku."Ikut dong. Nara pasti butuh teman untuk ke undangan. Aku bakal dandan cantik, kok. Jadi Nara gak usah malu bawa aku," katanya men
Read more