All Chapters of Pria yang Kucumbu Malam Itu Ternyata Bosku: Chapter 51 - Chapter 60

151 Chapters

Bertemu Dengan Hendra

"K-kak ..." Tenggorokannya tercekat karena gugupnya. Matanya berputar-putar menyapu sosok pria yang tidak asing lagi berdiri di depannya kini."Selena! Kamu datang kemari?" Kagetnya lagi, Selena tidak menyangka dirinya mudah dikenali, padahal penampilannya sangat jauh berbeda sekarang."A-aku, ak-aku ..." Selena semakin gugup saja. Tak pernah menyangka akan bertemu dengan Hendra di sana."Kenapa kamu memotong rambutmu, Selena?" tanya Hendra terheran, mengikis jarak mereka."Ahh, uhm ... aku ..."Seolah paham kegugupannya, Hendra menuntunnya duduk di sofa dalam ruangan."Maafkan aku, Selena. Kamu sangat berbeda, makin cantik hampir saja aku tidak mengenalimu."Selena semakin kewalahan menguasai dirinya, sanjungan Hendra barusan membuatnya bertambah gugup dan kaku.Cepat-cepat ia mengabaikannya, fokus dengan tujuannya ke sana."Kak Hendra, aku ... aku kemari untuk bertemu pimpinan perusahaan Bramasta. Ak-aku mewakili---""Stt, lupakan masalah itu, Selena. Mari kita nikmati pertemuan y
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Berduaan Dengan Hendra

"Selena, berikan padaku!" ulang Hendra.Selena yang bengong gegas mengeluarkan ponselnya dari dalam tas kecilnya. Sesaat mencari-cari nomor Aditya sebelum memberikannya ke Hendra."Lalu, nomor kamu ganti ya, Selena?" tanya Hendra menolehnya."Iya, Kak. Kakak bisa simpan nomor baruku, ya. Nomor yang lama sudah terblok, Kak," katanya berbohong. "Maaf, belum sempat mengabari kak Hendra," tambahnya."Hmm, pasti. Nanti kalau ganti wajib kabari aku, ya!" oceh Hendra sedikit masam langsung diiyakan oleh Selena."Aku menelepon Tuan Muda Aditya dulu, ya."Selena tersentak, pikirannya bercabang-cabang. Banyak hal yang tengah ia rahasiakan dari Aditya diketahui Hendra. "Tunggu, Kak," katanya menahan tangan Hendra. Sempat kaget, tapi Hendra malah senang Selena merangkul lengan tangannya."Aku mohon jangan pernah bilang ke pak Aditya, aku pernah bekerja di perusahaan Wiguna, Kak. Kebetulan perusahaan Wiguna itu milik pak Aditya juga, Kak. Sekarang aku bekerja sebagai sekretaris di perusahaan Adi
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Pagutan Beringas

"P-pak Aditya!" pekik Selena langsung berdiri.Pulpen di tangannya ikut terjatuh di samping sepatunya."Halo, Tuan Muda Aditya. Senang bertemu Anda, " sambut Hendra langsung mengenali Aditya, tangannya terulur hendak berjabat tangan.Namun, Aditya yang sudah dikuasai rasa cemburu menepis tangan Hendra, kemudian menarik kasar tangan Selena. Setengah menyeretnya keluar dari sana hendak menuju mobil."Lepaskan saya, pak Aditya," pinta Selena menahan tangannya, masih kaget dan bingung dengan kedatangan Aditya yang tiba-tiba Lebih bingungnya, melihat Aditya datang langsung bersikap kasar padanya. Padahal Selena ke perusahaan Bramasta juga atas persetujuan Aditya sebelumnya."Tuan Muda Aditya!" seru Hendra cepat mengejarnya. "Lepaskan Selena!"Alih-alih menyahuti, Aditya malah tak memperdulikannya. Sampai Hendra menghentikannya di pintu keluar ruangan. Apa yang Anda lakukan ini, Tuan Muda Aditya? Saya dan Selena tengah membahas---""Minggirlah, Tuan Muda Hendra! Ada hal yang sangat priv
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

Celana Short Selena

Selena menggeleng-geleng kecil, menajamkan penciumannya mengendus diam-diam aroma tubuh Aditya. Memang aromanya agak beda, tapi semua perlakuan Aditya saat ini tidak ada bedanya dengan pria misterius di malam panas itu.'Dia bukan Aditya, tapi kenapa aku merasa dia Aditya? Arghh! Otakku mulai tidak waras lagi!' Selena membatin.Melihatnya terdiam, Aditya semakin beringas melucuti pakaian Selena, hingga tersisa bra dan celana dalam yang berwarna senada menutupi tubuh indahnya."A-apa yang Anda lakukan ini, Pak!" teriak Selena tersadar dirinya hampir bertelanjang bulat. Cepat-cepat mendorong Aditya dari atas tubuhnya, tangannya cekatan meraih apapun yang ada di dekatnya guna menutupi tubuhnya yang hampir bertelanjang bulat. Kemudian turun dari ranjang, berjalan cepat ke arah Aditya.PLAK PLAK PLAK Tiga tamparan bertubi-tubi dari tangan Selena, harusnya tamparan kerasnya terasa pedas dan sakit di wajah Aditya.Tapi, pria itu tampak tidak merasakan apapun di wajahnya. Meski Selena te
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

Bos Menyebalkan Yang Cengeng

Sekarang wajah Aditya mengeras."Oh begitu? Ternyata pikiranku tidak salah lagi!” Aditya melemparkan celana short di tangannya ke atas ranjang. Sejurus kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang juga.Selena gegas menyambarnya celana shortnya dari samping Aditya, berlari cepat ke kamar mandi guna mengenakan pakaiannya.“Sial! Dia sudah gila!" gumamnya cepat-cepat mengenakan pakaiannya."Argh! Ponselku tertinggal di ruang meeting pula!” geram Selena menepuk dahinya kesal. Sejenak menatap wajahnya yang sembab di depan kaca wastafel dalam kamar mandi. Bibirnya masih terlihat bengkak, di lehernya tampak memerah bekas jari tangan Aditya. Pikirnya tadi, akan menelepon dan menyuruh Hendra menjemputnya ke sana. Tidak peduli Aditya marah dan memecatnya, ia tidak memikirkannya lagi. Ia pun bisa bekerja dengan Hendra di perusahaan Bramasta kalau mau.“Selena!” panggil Aditya, terdengar juga ketukannya di pintu kamar mandi. Menyentakkannya yang melamun.Selena cepat-cepat merapikan rambut d
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

Adegan 21+ Kamar Mandi

Selena menarik selimut sebelum mendorong Aditya dari atas tubuhnya. Gegas memunguti pakaiannya yang berserakan, membawanya ke kamar mandi."Apa yang sudah kulakukan ini?" gumamnya mengunci pintu kamar mandi. Buru-buru membersihkan tubuhnya sebelum mengenakan pakaiannya kembali."Selena, buka pintunya." Suara Aditya."Sebentar, Pak," sahutnya merapikan pakaian dan rambutnya yang acak-acakan. Oh, shit! Wajahku tampak sembab, pikir Selena mengeringkan wajahnya menggunakan tisu kering."Selena ..."'Sial! Dia sangat menyebalkan,' batinnya menggeram kesal. Sekarang, mana mungkin ia keluar tanpa menggunakan krim wajah. Mendengar ketukan di pintu kamar mandi, alhasil ia cuma bisa mengabaikan wajah sembabnya. "Maaf, saya---" "Kamu pikir dengan maaf gairahku yang membuncah tertuntaskan?" potong Aditya hanya membiarkan Selena berlalu dari hadapannya.Selena menjauhkan pandangannya, berdiri memunggungi Aditya yang berdiri di depan pintu kamar mandi. "Lupakan saja, tolong kutip pakaianku
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more

Sekamar Dengan Bos

"M-maafkan saya, saya cuma meracau," ujar Selena membawa kosmetiknya gegas ke dalam kamar mandi.Setelah cukup sempurna merias wajahnya, iapun keluar. Tampak juga Aditya telah selesai mengenakan pakaiannya, dan duduk di sofa. "Pak Aditya, saya harus kembali sekarang ke perusahaan Bramasta."Sekilas pria yang duduk di sofa, menoleh ke jam di pergelangan tangannya, kemudian bergeser ke Selena yang berdiri di sampingnya."Untuk apa kamu ke sana?" tanya Aditya datar dan dingin.Moodnya langsung berubah setiap kali Selena membahas perusahaan Bramasta, pikirannya langsung ke Hendra. Yang ada hatinya cemburu, marah dan kesal. "Saya harus meminta maaf kepada pak Hendra atas kejadian tadi. Lalu, saya ke sana untuk mengambil tas saya yang masih tertinggal di sana, Pak.""Hmm." Dahi Aditya mengkerut, mulai berpikir-pikir kalau sikapnya ke Hendra tadi itu sangat tidak sopan. Harusnya memang dia sendiri lah yang meminta maaf pada Hendra, tapi dia terlalu benci bertemu dengannya."Yah, tapi tid
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

Hanya Bisa Menuruti Bos

"Bukan, Kak. Sebelumnya aku tidak tahu bakal bertemu dengan Riana dan kak Hendra di sini. Lagi perusahaan sudah menyediakan penginapan untukku malam ini, Kak."Hendra cuma bisa membeo. Niatnya ingin membawa Selena jalan-jalan pun jadi gagal. Setelah tanpa sengaja bertemu dengan Selena, perasaannya yang mengendap beberapa lama ini kembali berkibar. Namun, sepertinya kali ini juga dia belum bisa menaklukkan hati Selena "Kalau begitu kita makan malam dulu nanti baru ku antar pulang, bagaimana?" Hendra tidak berhenti memikirkan cara agar bisa berduaan, dan coba kembali mengungkapkan perasaannya kepada Selena. "Sekali lagi aku meminta maaf, Kak. Malam ini aku harus menemani Aditya bertemu klien bisnisnya yang mengundangnya makan malam."Hendra menganga, bisa-bisa kebetulan begitu atau itu hanya alasan Selena."Bisa kebetulan ya, Selena." Hendra tertawa kecil sembari menggaruk-garuk kepalanya.Selena terdiam, otak cerdasnya memutar cepat agar Hendra tidak curiga kebohongannya."Iya, Ka
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

Mencari-cari Be-Ha-nya

"Saya sudah lapar, Pak," ucap Selena refleks.Mungkin dengan seperti ini Aditya berhenti menyuruhnya hal yang macam-macam.Benar saja Aditya langsung melirik jam tangannya."Ayo, aku juga sudah lapar," ajaknya menyambar ponselnya dari atas meja.Mendahuluinya keluar kamar.***Pagi sekali Selena terbangun, kaget mendapati dirinya yang bertelanjang bulat berada di pelukan Aditya. Sesaat memutar ingatannya ke semalam yang membuat dirinya tertidur bertelanjang bulat. "Ahhk!" pekiknya, cepat-cepat menutup mulut berlari ke kamar mandi. "Ya Tuhan! Apa yang sudah kulakukan ini? Mengapa aku mau-mau saja di perlakukan Aditya seperti ini? Dia pria beristri dan punya anak," desisnya memperhatikan seluruh kulit tubuhnya penuh tanda kepemilikan Aditya. Selena mengerang frustasi. Sampai kapan ia berada dalam jeratan hasrat Aditya? Sekali ia memenuhi hasratnya, Aditya semakin tidak tahu diri bakal mengulanginya."Selena ..."Terdengar suara berat dan samar Aditya dari dalam kamar. Cepat-cepat i
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

Aku Tidak Pe-Ra-Wan Lagi

Aditya yang kadung berang karena cemburu menjotos pipi kanan Hendra. Akibat tinjunya yang keras, membuat Hendra yang tidak memiliki persiapan gelagapan. Hanya bisa menerimanya mentah-mentah.Disusul pekikan dari Selena yang kaget melihat kedatangan Aditya, juga Hendra yang sempat terhuyung ke belakang. "Apa yang Anda lakukan ini, pak Aditya?" geram Selena turun dari pangkuan Hendra, langsung memeriksa wajah Hendra."Kakak tidak kenapa-kenapa?" tanya Selena sangat mengkhawatirkannya. Ia memberikan perhatian tulus ke Hendra. Melihat Selena malah memperhatikan Hendra, Aditya menggeram menahan-nahan amarahnya."Selena! Setelah menyelesaikan tugasmu di sini, segera temui aku!" geram Aditya menaikkan dagunya sangat angkuh.Aditya menatap Hendra penuh amarah, dia tahu Hendra hanya mencari-cari kesempatan agar bisa menyentuh Selena."Iya, Pak," sahut Selena terdengar ketus sekedar menghormatinya saja. Bukannya meminta maaf kepada Hendra, Aditya melengos kasar. Disusul segera melajukan mo
last updateLast Updated : 2024-04-15
Read more
PREV
1
...
45678
...
16
DMCA.com Protection Status