All Chapters of Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat: Chapter 211 - Chapter 220

226 Chapters

Bab 211 Menemaninya Mandi

“Akhirnya kau sadar juga, Tuan Muda Li.”Christian menatap malas pada Jackson yang baru saja memasuki ruangannya bersama dengan Tiffany. “Maaf sekali sudah mengecewakanmu, Tuan Martin.”Nada bicara Christian Li terdengar mengejek, meskipun begitu Jackson tidak terganggu sama sekali dengan hal itu.“Maksudmu dari Tuan Muda Li, apa? Aku tidak mengerti.”“Jangan berpura-pura bodoh. Aku tahu kau pasti kecewa karena ternyata aku tidak mati.”Melihat suasana mulai memanas, Aileen segera angkat bicara untuk menetralkan kembali suasana ruangan itu, “Christian, Jackson ke sini hanya untuk menjengukmu. Dia tidak memiliki maksud lain.”Pandangan Christian seketika beralih pada Aileen, kemudian menarik tangannya hingga terduduk di tepi ranjang. “Sayang, dia ke sini bukan untuk menjengukku, tapi untuk memastikan apakah aku benar-benar masih hidup atau tidak.”Tiffany yang sejak tadi berdiri di samping kanan Jackson, hanya diam dengan pandangan yang terus mengarah pada Christian Li. Entah mengapa,
last updateLast Updated : 2024-09-22
Read more

Bab 212 Perhatian Christian

"Christian, berhenti!" Aileen berusaha untuk menahan rasa geli ketika Christian tidak hentinya mencium daerah perutnya.Sejak mereka menaiki ranjang setelah selesai makan malam, Christian yang sedang tidur di pangkuan Aileen tidak hentinya memberikan kecupan-kecupan ringan di perutnya."Nanti, Sayang. Aku masih ingin bermain-main dengannya."Christian kembali mencium sekitar perut Aileen setelah merubah posisi menjadi tengkurap dan mengangkat kepala hingga posisi wajahnya tepat berada di hadapan perut sang istri."Apa kau tidak lelah?"Sudah hampir 1 jam Christian mencium serta mengelus perutnya dan dia hanya berhenti sebentar.Semenjak kepulangannya 3 hari yang lalu, Christian selalu melakukan itu. Setiap ada kesempatan dia akan selalu memberikan kecupan bertubi-tubi serta mengusap perut Aileen. Terkadang, Aileen sampai tertidur tanpa sadar karena merasa nyaman dengan usapan itu."Tidak sama sekali. Aku justru sangat senang," jawabnya, kemudian kembali berbaring di pangkuan Aileen den
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

Bab 213 Pergi ke Suatu Tempat

"Ken.""Iya, Tuan Muda."Ken melirik sekilas ke kaca spion ketika Christian memanggilnya. Saat ini, kedua sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat setelah pulang dari rumah sakit."Minta anak buahmu untuk membagikan makanan serta uang untuk orang-orang yang dijalanan. Gunakan uang yang ada di kartu yang kuberikan padamu," perintah Christian Li. "Bagikan juga kepada semua anak-anak panti asuhan yang ada di kota ini.""Baik, Tuan Muda.""Christian, kenapa tiba-tiba melakukan itu?" tanya Aileen dengan heran.Yang Aileen tidak tahu, kalau sebenarnya sejak dulu keluarga Li, terutama Christian rutin memberikan bantuan dana ke panti asuhan setiap bulannya."Aku ingin berbagi sedikit kebahagiaan dengan orang lain atas kehamilanmu, Sayang," ucapnya seraya mengusap perut bulat Aileen dengan penuh kasih sayang. "Christian, terima kasih.""Kenapa berterima kasih? Ini juga anakku, Sayang. Justru aku yang harusnya berterima kasih padamu karena sebentar lagi kau akan menjadikanku seorang ayah. Ak
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 214 Gerakan di Perut Aileen

“Kakak Li, Kakak Ipar, kalian sudah datang?”Daniel segera menghampiri Christian Li dan Aileen yang baru saja memasuki ruangan Arthur.“Hmmm,” gumam Christian Li.Semalan, Daniel mengatakan kalau Arthur sudah sadar dari koma. Itu sebabnya siang ini Christian datang ke rumah sakit Daniel bersama dengan Aileen. Sebenarnya, Christian melarang Aileen untuk ikut dengannya. Namun, dia memaksa. Jadi, Christian tidak punya pilihan lain selain mengajaknya juga.“Bagaimana kondisinya?” tanya Christian seraya menatap Arthur yang terbaring di ranjang dengan mata tertutup.Sebelum menjawab pertanyaa Christian, Daniel menggeleng, kemudian menghela napas panjang dengan wajah frustrasi. “Kondisinya cukup memprihatinkan. Sepertinya ini buah dari perbuatan ibunya.”Christian yang mendengar itu, seketika memutar tubuhnya ke kiri menghadap Daniel. “Maksudmu?”“Dia mengalami kelumpuhan. Kakinya tidak bisa digerakkan. Jika dilihat dari hasil pemeriksaan CT scan-nya peluru waktu itu mengenai tulang belakang
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Bab 215 Membuatnya Tergantung

"Pagi, Sayang." Aileen yang baru saja membuka mata seketika menoleh pada suaminya yang sedang berbaring dengan posisi miring menghadapnya. "Pagi," jawab Aileen dengan suara serak. "Apa kau masih mengantuk?" tanyanya lagi saat melihat mata Aileen tampak hanya terbuka setengah. Aileen mengangguk, memiringkan tubuhnya menghadap Christian, kemudian memeluknya. "Mau tidur lagi?" Christian tersenyum tipis ketika Aileen membenamkan wajah di dadanya. "Iya, aku lelah sekali." "Maaf, Sayang. Semalam, aku kesulitan mengontrol diriku." Aileen hanya mengangguk dan mempererat pelukannya dengan mata terpejam. "Sayang, lepaskan aku dulu. Aku mau turun sebentar." "Temani aku tidur," pinta Aileen manja tanpa mengurai pelukannya. "Aku hanya ingin membuatkanmu susu, kau harus minum susu dulu, baru boleh melanjutkan tidurmu." "Minta Bibi Nian saja yang membuatkan." Karena Aileen tidak mau melepasnya, terpaksa dia menghubungi Bibi Nian dan memintanya untuk membuatkan susu untuk Aileen. "Letakka
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 216 Ahli Waris Keluarga Gifford

"Christian, kenapa kau ingin membatalkan kerja sama kita dengan perusahaan HK Group?"Aileen menatap heran pada suami setelah mendengar perbincangannya tadi dengan Lea. Kerja sama dengan HK Group itu Aileen yang menyetujui waktu itu, jadi dia ingin tahu apakah ada yang salah dengan kerja sama itu."Apa isi dari kontraknya bermasalah?"Seingatnya, semua prosedur kerja sama dengan perusahaan itu sudah sesuai standar Li's Corp. Itu sebabnya dia merasa heran, kenapa suaminya tiba-tiba ingin membatalkan kerja sama itu."Nanti kau akan tahu, Sayang."Baru saja Christian selesai bicara, pintu ruangannya diketuk. Bersamaan dengan Christian mengizinkan orang itu masuk, dia bangkit dari meja kerjanya, lalu berjalan menuju sofa ruangan di mana Aileen sejak tadi sedang duduk."Orangnya sudah tiba, CEO Li," ucap Lea pada Christian."Biarkan dia masuk."Lea mengangguk, kemudian berjalan keluar, sementara itu Christian sudah duduk di samping Aileen seraya menyandarkan tubuhnya di sofa. "Jangan jauh-
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bab 217 Merelakannya

"Aku memang sengaja menjalin kerja sama dengan perusahaanmu karena Aileen.""Jadi, kau mengakui kalau kau memang berniat untuk mendekati istriku lagi?""Aku hanya ingin mengawasinya.""Mengawasi atau berniat memilikinya kembali?"Tiba-tiba saja Aileen merasa udara disekitar menjadi dingin. Suasana terasa begitu menegangkan sampai membuatnya sedikit tertekan dan kesulitan untuk bernapas."Christian, aku hanya ingin menjaganya. Setelah kau koma, tidak ada yang melindunginya. Jadi, aku terpaksa mengawasinya dengan cara ini.""Kau pikir aku tidak akan bangun lagi, jadi kau mulai merencanakan untuk mendekati istriku melalui kerja sama perusahaan?"Filbert menghela napas pelan. "Ya. Aku memang berniat untuk mendekati Aileen lagi jika seandainya kemungkinan kau akan bangun dari koma sangat kecil."Jantung Aileen serasa ingin lepas dari tempatnya. Bagaimana tidak, Filbert secara terang-terangan mengaku pada Christian kalau dia berniat mendekati dirinya kembali.Padahal, Christian sudah pernah
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 218 Mencoba Melenyapkan Arthur

"Selamat tinggal dan maafkan aku." Setelah mengatakan itu, Calina mengarahkan pisau itu tepat di dada kiri Arthur, kemudian mengayunkan tangannya Ke bawah.Sebelum pisau itu mencapai dada Arthur dan menancap di sana, tiba-tiba saja pergelangan tangannya ditangkap oleh Arthur. “Siapa kau? Kenapa ingin membunuhku?”Mata Calina membola melihat Arthur sudah membuka mata. Namun, itu hanya sesaat karena detik selanjutnya, mata hitam Calina dipenuhi oleh kilatan kebencian. “Kau tidak perlu tahu siapa aku, yang pasti aku orang yang akan melenyapkan nyawamu.” Usai mengatakan itu, Calina semakin mendorong tangannya ke bawah. Namun, ditahan sekuat tenaga oleh Arthur.“Apa Christian yang mengirimmu ke sini?”Calina seketika menghentikan gerakan tangannya. “Jangan sembarangan memfitnah orang. Dia adalah penyelamat keluargaku, sementara kau yang sudah menghancurkan keluargaku.”Kedua alis Arthur saling bertautan. Dia menatap gadis yang dia perkirakan usianya sama dengan Ava dengan tatapan heran. “J
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 219 Menaruh Racun di Makanan

Saat sedang termenung di tempat tidur, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi. Dengan malas, Calina menggeser tubuhnya dan meraih ponselnya yang berada di atas nakas.Ketika melihat Ken yang menelpon, Calina menjadi ragu untuk mengangkatnya. Jika tebakannya benar, maka tujuan Ken menghubunginya, pasti ada hubungannya dengan Arthur.Mungkin pria itu sudah melapor pada Ken tentang kejadian kemarin sehingga asisten Christian itu menghubunginya pagi-pagi.“Calina, kau di mana?”Ditanya seperti itu oleh Ken, Calina menjadi bingung mau menjawab apa. Mungkin dia menanyakan itu karena ingin menyuruh bawahannya untuk menjemputnya. Dia pun menjadi bingung, antara memberitahu Ken atau tidak di mana keberadaannya sekarang.“Kenapa kau belum datang pagi ini? Bukankah sudah kubilang padamu, jam 7 pagi kau harus sudah berada di rumah sakit. Sejak tadi Tuan Arthur sudah menunggumu.”Menungguku? Apa dia ingin membalas dendam padaku karena aku ingin melenyapkannya kemarin? Atau, di sana sudah ada polisi jug
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 220 Saling Menatap

Gerakan tangan Calina yang baru saja akan mengobati luka di tangan Arthur seketika terhenti saat dia mendengar itu."Kau tenang saja, setelah kematianku, tidak akan ada yang berani menyelidikinya, karena aku sudah membuat surat wasiat."Surat wasiat Arthur berisikan kalau seandainya sesuatu terjadi padanya nanti, dia minta kasus kematiannya tidak perlu diselidiki.Melihat Calina mematung dengan ekspresi heran, Arthur kembali angkat bicara, “Ulurkan tanganmu.”“Untuk apa?”Arthur tidak menjawab dan memberikan kode melalui gerakan tangan kiri agar Calina segera mengulurkan tangan padanya.“Ini racun khusus. Aku meminta orangku untuk membelinya di pasar gelap. Siapa pun yang meminumannya, pasti akan langsung mati.”Jari tangan Calina seketika gemetar. Dia menatap botol transparan yang berukuran sangat kecil yang berada di telapak tangannya dengan mata membola."Kau bisa gunakan itu untuk membunuhku."Apa dia sudah gila? Kenapa dia justru memberikan ide seperti itu? Apa dia sadar kalau ya
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more
PREV
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status