“Saya tidak mau melanggar perjanjian saya dengan Mbak Marta, Pak,” jawab Riska.“Bukan itu jawaban yang aku inginkan, Riska! Aku hanya ingin satu jawaban darimu, kamu mencintai aku atau tidak. Ya, atau tidak! Itu yang ingin kudengar dari mulutmu!” tekan Aldi.“Saya belum memikirkan jawaban apa pun, saya hanya ingin semuanya berjalan lancar sesuai dengan perjanjian, itu saja, Pak!”Aldi mengusap kasar wajahnya, lalu menyugar rambunya. Jawaban yang ingin ia dengar, tidak sedikit pun dilontarkan oleh Riska. Aldi paham dengan keadaan. Meski ia melihat sorot mata Riska yang terlihat mencintainya, tapi Riska memilih menghargai kakak madunya.“Jadi kamu gak mau menjawabnya, Riska?” tanya Aldi lagi.“Itu jawaban saya, dan tolong hargai jawaban saya, Pak,” jawab Riska.“Baiklah, saya tidak akan memaksa kamu untuk menjawabnya, untuk apa dijawab kalau dalam hatimu berkata lain? Aku bisa menebak perasaanmu padaku dari sorot matamu, Riska. Aku paham itu, dan aku yakin jawabanmu bahwa kamu mencinta
Read more