Pagi ini Revan dan Kaivan duduk saling berdampingan di meja makan. Tidak ada yang membuka suara sedikit pun, hanya lirikan tajam Revan pada Kaivan, pun dengan sebaliknya. Semalam Revan menurunkan paksa Kaivan di kamar bocah itu dan menguncinya dari luar, baru dibuka Revan pagi ini. Hal itu membuat Kaivan marah. “Kak Dara, meski rumah ini bagus. Lebih baik kita di rumah kita yang lama,” ucap Kaivan membuat Dara yang tengah memasak pun menoleh. Dara melihat Revan dan Kaivan saling melirik tajam. “Dimana-mana lebih enak rumah bagus,” sambar Revan. “Kak Dara, makanan apapun aku suka. Aku gak rewel. Kakak gak usah masak banyak-banyak, nanti Kakak capek,” oceh Kaivan. “Makanan apapun aku juga suka, kalau capek nanti aku pijitin. Aku yang perhatian sampai melakukan tindakan, tidak hanya perkataan saja,” sambar Revan yang tidak mau mengalah dengan Kaivan. Usia boleh beda jauh, tapi mereka berebut perhatian Dara sama-sama. “Sudahlah jangan bertengkar!” pinta Dara yang kini menata makanan
Last Updated : 2024-10-29 Read more