"Haha ... Kau apa? Ingin memberiku pelajaran? Heh?" ulangnya sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Ayaz mengangkat dagu, menatap Mahesa dengan wajah menantangnya. "Jangan pikir hanya karena kau adalah pemegang sabuk hitam, jadi aku akan takut denganmu? Asal kau tahu, Mahesa. Aku sama sekali tidak takut dengan semua ancamanmu. Karena bagiku, kau tidak lebih dari seorang pengecut," cetus Ayaz yang sukses membuat kedua tangan Mahesa mengepal semakin erat. "Kurang ajar kau! Aku akan menutup mulutmu hingga kau tidak akan pernah bisa bicara lagi!" habis sudah kesabarannya, Mahesa segera menarik tubuh Ayaz dan mendorongnya hingga punggungnya menubruk tembok. "Aarghh ... " meringis, Ayaz merasakan sakit di bagian punggungnya. Belum sampai di sana, Mahesa sudah memukul rahangnya, meninju pipinya, lalu meninju bagian perut Ayaz dan membuat Ayaz terbatuk seketika. "Kau lah yang pengecut, Ayaz! Kau yang pengecut. Selama in
Baca selengkapnya