Home / Romansa / Istri di Atas Kertas sang CEO / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Istri di Atas Kertas sang CEO: Chapter 21 - Chapter 30

52 Chapters

Bab 21

"Siapa ya--, Steven?" Felix ikut terkejut ketika melihat Steven berdiri di hadapan pintu.Felix langsung saja menarik Melinda ke belakangnya untuk dilindungi. Terlihat jelas raut wajah Melinda dan Felix sangat cemas."Oh, sekarang aku tahu. Kalian sekelompok orang-orang penipu yang coba membohongiku dengan meminta hak Melinda sebagai tunanganku, harus mendapatkan saham perusahaan aku waktu itu," serang Steven yang sudah bisa membaca situasi.Felix dan Melinda terlihat tidak bisa berkutik, mereka hanya saling berpegangan dengan erat.Melihat keadaan Felix dan Melinda yang terlihat begitu dekat, membuat Steven cemburu. Menyesal karena sudah mempercayai tipu daya Melinda selama ini.Perusahaan kecil yang dibangun Steven dulu telah menjadi hak milik Melinda dan sekarang perusahaan itu menjadi saingan berat dengan perusahaan baru Steven."Pantas saja, mereka katakan ada seorang pria yang memimpin perusahaan itu dan aku pikir itu kau F
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

Bab 22

"Terus kapan?" tanya Carry dari seberang sana."Aku belum mengatakan padanya, jadi bersabar saja," sahut Steven dengan kesal.Setelah itu, Steven mematikan ponsel secara sepihak. Entah kenapa, pagi-pagi dia harus merasakan suasana hati yang buruk.Steven memasuki kamar kecil untuk mencuci wajahnya. Lalu, dia keluar dari kamar, dia bisa melihat Stella masih tertidur dengan pulas di atas ranjang sofa. Sementara, Shania pasti sudah berada di dapur, karena aroma masakan mulai menusuk rongga hidungnya. Steven pun segera masuk ke dapur."Shania," tegur Steven.Shania menoleh, dia menatap Steven dengan wajah datar. Shania juga sempat menoleh ke arah sofa sana, ternyata Stella masih tertidur. Mungkin ini waktunya berbicara dengan Steven."Sangat kebetulan, ada yang ingin aku bicarakan," ucap Shania.Steven langsung bersandar pada pintu kulkas sembari bersedakap dada."Ok, bicara saja. Aku akan mendengar," ucap Steven.
last updateLast Updated : 2024-02-20
Read more

Bab 23

Steven sudah berulang kali mencoba menelepon Stella namun, panggilannya ditolak dan terakhir kali mungkin nomor ponselnya telah diblokir oleh Stella."Ck!" Steven berdecak.Steven membanting ponselnya ke atas sofa, dia seharusnya menunggu Stella tidak ada di sekitarnya tadi sewaktu dia dan Shania membicarakan hal serius.Steven menghempaskan bokongnya ke atas sofa, namun dia sepertinya terduduk sesuatu. Steven pun meraba sofa itu."Ponsel Shania?" ucap Steven ketika yang dia temui adalah ponsel.Tiba-tiba ponsel Shania berdering dan nama Leonard tertera pada layar ponsel itu. Steven segera menjawab."Shania, akhirnya kau mau menjawab panggilanku. Kita bertemu ya dan aku akan menjelaskannya. Aku tidak pernah berkhianat pada kau, Shania. Aku juga melakukan ini demi menyelamatkan kau dari Johnsen," ucap Leonard panjang lebar dari seberang sana."Hmm, begitu ya? Berarti benar, kalian bertengkar?" sahut Steven."Ste
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 24

Hari perlelangan yang ditunggu telah tiba. Shania mengenakan dress biru tua yang panjang dengan bagian pundak terekspos, belahan dada Shania juga sedikit terlihat. Ketika Shania dan Stella memasuki rumah lelang, banyak mata yang menatap ke arah mereka dan memuji penampilan mereka. Biarpun, wajah mereka tidak terekspos karena menggunakan masker, namun itu sama sekali tidak menutupi aura keduanya."Kak Shania, kita akan duduk di bagian vip," bisik Stella."Bagaimana bisa?" tanya Shania."Kak Stev, yang memesan untuk kita. Eh, tapi jangan berpikir buruk dulu. Sebenarnya, kak Stev, yang memaksa," jelas Stella.Shania hanya mengangguk, karena sangat kebetulan dia juga memerlukan Steven. Mereka akhirnya, berjalan ke arah di mana mereka harus duduk."Stella, Shania. Kalian sudah datang," tegur Carry yang ternyata juga ada di sana.Shania hanya menatap Carry, dia tidak mengenali Carry, jadi bagi Shania tidak harus membalas sapa
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 25

Acara lelang telah sampai pada kemuncaknya, yang terakhir menjadi lelangan adalah sebuah perusahaan textile."Perusahaan textile kecil bertempat di sebelah lapangan kota, dengan harga mulai 100 miliar dollar," ucap pembawa acara.Shania menggepalkan tangannya, dia kaget mendengar harga perusahaan itu. Sangat mahal, untuk dirinya yang tidak memiliki apa-apa."150," pekik pria yang duduk di kursi bawah sana.Shania menatap ke bawah, dia semakin mengepalkan tangannya ketika mendengar suara yang tidak asing.'Kau dapat uang sebanyak itu dari mana ..., Leonard!' batin Shania.Steven melirik ke arah Shania, ternyata Leonard juga berada di sini. Hal ini, membuat Steven tidak nyaman. Dia pun mengangkat papan nomornya dan meletakkan harga."200 miliar!" ucap Steven.Stella menoleh ke arah Steven dengan dahi yang mengerut, kenapa sang kakak juga ikut meletakkan harga sebuah perusahaan kecil.Leonard yang di bawah
last updateLast Updated : 2024-02-21
Read more

Bab 26

Steven menolak tubuh Shania hingga jatuh di terbaring di atas sofa yang mereka duduki. Steven berada di atad tubuh Shania."K-kau mau lakukan apa?" tanya Shania sedikit gugup.Steven menyunggingkan senyumannya lalu menghapus jarak antara wajah mereka. "Shania, kau masih ingat tidak bagaimana kita bisa menikah?" bisik Steven tepat di telinga Shania.Mata Shania semakin membulat ketika dia merasa ada sesuatu yang lembut mengenai daun telinganya. Namun, entah kenapa Shania tidak melakukan perlawanan, dia malah diam mematung seperti pasrah dengan apa yang akan berlaku.Makin lama, sesuatu yang lembut tadi turun hingga ke jenjang leher Shania, membuat bulu kuduk Shania semakin merinding."Stev," sebut Shania dengan bersusah payah."Hmm," Steven hanya bergumam dan masih melanjutkan apa yang dia lakukan.Hawa panas mengitari kedua insan itu, Shania hanya bisa memejamkan mata ketika Steven menyesap jenjang lehernya. Akan tetapi, tiba-tiba Steven berhenti, dia kembali menatap wajah Shania den
last updateLast Updated : 2024-02-22
Read more

Bab 27

Kini di rumah hanya tinggal Steven dan Shania. Mereka masih duduk di meja makan dengan suasana canggung. "Shania," panggil Steven, memecahkan suasana hening dan canggung tadi."Ada apa?" "Ikut aku ke apartemen ya, aku juga mau dibantu merapikan diri," pinta Steven.Shania sedikit terkejut, kejadian semalam kembali berputar dalam benaknya. Yakin hanya minta bantu? Atau bantu merapikan dalam arti kata lain? Shania pun menghela napas panjang."Stella tidak lama di kantornya, aku takut dia mencari," jawab Shania dengan alasan.Steven tampak terdiam, dia juga memikirkan hal yang sama. Hingga sebuah rencana terlintas pada benaknya. "Kalau begitu, kita buat di sini saja," ujar Steven.Lalu, Steven menelepon Sean, untuk mengambil baju kerjanya di apartemen. Sementara menunggu, Steven terlihat memaksa Shania untuk membantunya mandi."Gosok belakangku saja, aku tidak akan berbuat apa-apa selain itu," rayu Steven dengan bersungguh-sungguh.Shania menatap Steven dengan ragu. Namun, akhirnya di
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Bab 28

Stella terlihat begitu sibuk memilih dress yang cocok untuk Shania kenakan malam ini."Warna biru ini terlalu kuno, bagaimana dengan warna merah? Hmm, terlalu menyala. Aku takut, nanti tidak sesuai tema. Huh, tapi warna gold ini seperti kelihatan untuk wanita berumur, sedangkan Kak Shania masih muda," ucap Stella berbicara dengan diri sendiri.Steven dan Shania hanya duduk memperhatikan Stella. Cukup dibuat bingung, tetapi mereka tidak juga berani menyela.Ting!Bunyi bel rumah Stella berbunyi, Stella lantas menoleh sembari mengerutkan dahi."Kak Stev, aku tidak tahu siapa yang datang jam-jam aku lagi sibuk begini, bisa tidak kau bantu aku melihatnya?" ucap Stella memasang raut imut."Hmm," gumam Steven.Steven pun pergi melihat, ternyata Sean yang membawa pesanan Steven."Kenapa kau tidak telepon?" tanya Steven."Teleponku habis cas, Tuan," jawab Steveb sembari menyengir.Steven mengangguk dan kembali masuk ke dalam rumah, dia membawa tas kertas coklat. "Shania," panggil Steven.Sha
last updateLast Updated : 2024-02-26
Read more

Bab 29

Raut wajah Steven memerah, dia merasa seperti hatinya terusik dengan ucapan Shania tadi. Sudut bibirnya juga terlihat terangkat, menambahkan lagi suasana hatinya yang sedang bahagia.Steven semakin erat menggandeng lengan Shania, dia juga akan memanfaatkan situasi ini untuk membuat hati Shania terbuka untuknya."Oma, Paman," sebut Steven.Ucapan Steven membuat yang punya panggilan kompak menoleh. Mereka memasang wajah yang begitu antusias ketika mendapati Steven yang memanggil mereka.Shania perlahan melepaskan tangannya, membiarkan Steven bertukar sapa dengan sang Oma dan Paman."Stev, Oma benar-benar merindukan kau. Bagaimana keadaan kau? Apa kau sehat-sehat saja?" tanya Oma setelah selesai memeluk gemas Steven."Kau sudah semakin dewasa, Stev. Paman turut bangga," puji sang Paman pula.Steven hanya tersenyum, tidak menjawab pertanyaan Oma. Dia pun mundur sedikit untuk menyamai posisinya dengan Shania."Oma, Paman. Kenalkan ini istriku, Shania dan Sayang, ini Oma dan Pamanku," ucap
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

Bab 30

"Stella," ucap Steven dengan nada kaget.Stella memasang wajah berang setelah melayangkan tamparan pada pipi Karina. Karina, sempat ingin membentaknya, namun Oma langsung datang mendorong kecil tubuh Karina dan menatap tajam ke arahnya."Aku penasaran, kau dari perusahaan mana hingga berani merendahkan cucu menantuku," ungkap Oma.Para media wartawan dan orang-orang yang berada di sana kaget setelah mendengar ucapan Oma, yang dikenali sebagai pemilik perusahaan berlian di negara M.Bisik-bisik pun mulai terdengar, Johnson bersama Calista saling berpandangan. Mereka bertanya-tanya sejak kapan Shania menjadi keluarga dari bagian perusahaan besar berlian itu."Tunggu, Nyonya Smith. Apa anda yakin wanita yang berada di samping, Tuan Steven adalah cucu menantu, anda?" tanya salah satu wartawan yang mengambil berita."Kenapa aku tidak meyakininya? Wanita ini adalah istri dari Steven Smith. Steven sendiri yang mengenalkannya padaku dan memberitahuku bahwa mereka telah menikah sudah hampir se
last updateLast Updated : 2024-02-29
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status