Benjamin menatap Rhea intens. Wajahnya tampak bergairah penuh ide-ide nakal. Benjamin lantas mencumbu bagian perut Rhea dan sesekali menjilatinya dengan lembut.Rhea mengernyit. “Tenanglah Rhea, hari ini aku akan memuaskanmu.” ucap Benjamin.Rhea merasa aneh, hal ini sangat memalukan. Namun, dia tak membenci sentuhan-sentuhan suaminya.Rhea mengepal longgar tangannya, dia menutup malu mulutnya. "Rasanya sangat sulit menghindari bagian ini." benak Rhea. Benjamin mendekatkan wajahnya, dia kembali mencumbu mesra bibir manis Rhea. Hmph…Hmph... “Hah…hah… Ah…”Hawa panas menggelora, memenuhi dan menyumbat pikiran Rhea. Jemari Benjamin menyelinap di setiap sudut tubuh Rhea, dengan tangannya yang nakal merogoh masuk kedalam bagian sensitif Rhea. “Nggh… Ah…” Rhea menutup mulutnya yang terus saja mendesah. “Ah… Hmm… e-enak…”Nghh~Melihat reaksi Rhea, Benjamin memasukan barang miliknya kedalam Rhea.“AH, BE-BENNJ!” Rhea mengerang. Rhea membelalak, dia terkejut dengan erangannya sendir
Baca selengkapnya