"Suami, Heh?" Danzel menoleh sejenak pada Lachi yang telah duduk di sebelahnya. Lachie menoleh, nyengir lebar sembari menggaruk pipi yang tak gatal. "Hehehe … ka-kan mau ke arah sana, Pak. Nggak apa-apa dong manggilnya mulai dari sekarang," jawab Lachi, cengengesan bodoh diakhir kalimat sebab malu sendiri dengan perkataannya. Namun, sedikit centil pada calon suami harusnya tak apa bukan? "Humm." Danzel berdehem singkat, menatap lurus ke arah depan dan memilih diam seterusnya. 'Dehem doang. Kamper sekali orang ini.' batin Lachi, duduk kikuk di tempatnya. 'Tapi syukurlah nih orang nggak macam-macam. Haah, padahal jantungku sudah mau meledak sejak berdua sama dia. Syukur syukur syukur.' ***Setelah sampai di rumah, tiba-tiba saja Bela datang menghampiri Lachi dan Danzel. Perempuan itu tersenyum malu-malu dengan menampilkan raut muka cerah. Lachi pikir dia yang akan dihampiri, tetapi Bela berhenti tepat di hadapan Danzel. "Pak Danzel, sini aku bantu membawa barang …-" Bug'Danzel s
Last Updated : 2024-06-07 Read more