"Alara, dimana Mas?" "Sekolah," Diva mengerutkan kening heran, "Sekolah?" "Kok Mas, bolehin sekolah?" "Anak itu tidak boleh membolos," kata Ghibran."Mas,--""Diva, sudah." Ghibran menutup laptopnya. Pandangannya tertuju pada istrinya yang duduk di sebelah Ghibran. "Kemarin sudah membolos, dan hari ini ingin membolos lagi? Mau jadi apa nanti? Biarkan dia sekolah." Ghibran bangkit setelah berkata pada istrinya. Diva mengikuti dari belakang, "Mas, Alara pasti capek. Setidaknya biarkan Alara libur sekolah dua hari." "Jangan terlalu memanjakan anak itu!" "Mas,--"Ghibran mengangkat tangannya, seketika Diva berhenti berbicara. Ia melihat Ghibran yang berdiri dengan raut wajah marah. "Saya tidak ingin membahas masalah ini, Diva." Suaminya terlalu keras kepala, dan Diva tidak bisa membujuk suaminya dalam hal ini. Pria itu pergi dari kamar selepas mengatakan untuk tidak membahas putrinya sendiri. Diva berjalan pelan menuju ranjang, duduk di kasurnya. Diva meraih ponsel miliknya yan
Last Updated : 2024-01-29 Read more