Home / Romansa / Pengacara Cantik Pencuri Hatiku / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Pengacara Cantik Pencuri Hatiku: Chapter 101 - Chapter 110

137 Chapters

101. Daun Seledri Dan Kacang

"Yang satu kayak biasa ya, Pak, jangan pakai daun seledri sama kacang.""Siap, Mas Bima!""Untukku?" tanya Elin pada Bima sambil menunjuk dirinya sendiri."Memang buat siapa lagi? Kan yang enggak suka seledri sama kacang cuma kamu."Elin tersenyum lebar. "Thanks."Deg!Tubuh Raja menegang. Hatinya tercubit rasa iri. Bima benar-benar terlihat sangat-sangat mengenal Elin dengan baik. Persis seperti apa yang dikatakan Nina. Seketika Raja merasa rendah diri."Ugh! Kak Bima emang debest banget deh. Inget banget apa yang Kak Yin suka sama enggak." Nina melirik Raja saat mengatakan hal itu. Senyum licik muncul dari bibirnya setipis benang ketika melihat rahang Raja mengeras. Terlihat sepertinya pria itu sedang menahan emosi."Ya wajar lah, kan—""Kak Yin cinta pertamanya Kak Bima kan," sela Nina saat Elin hendak berbicara."Cinta pertama???" Raja tersentak. Ia menatap Elin dan Bima bergantian. Pria itu, yang mana adalah sepupu sang kekasih duduk tepat di sampingnya. Sementara Elin dan Nina d
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

102. Mantan Calon Mantu

Matahari sudah tenggelam dua jam lalu. Langit mulai dihiasi bintang. Udara malam terasa menusuk kulit sampai ke tulang. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangat Raja membelah jalanan menggunakan mobil kebanggaannya.Raja tersenyum seraya mengangguk sopan saat melewati satpam keluarga Gunawan yang membukakannya pintu gerbang. Dadanya meletup senang melihat bangunan di hadapannya, seolah yang ia lihat adalah sang pujaan hati. Lelah perjalanan lebih dari tiga jam rasanya tidak berarti apa-apa jika imbalannya adalah pertemuannya dan Elin.Sudah tiga hari ia dan Elin tidak bertemu. Raja harus pergi lagi ke luar kota demi pekerjaan. Selama tiga hari itu, komunikasi keduanya terbatas karena disibukkan dengan pekerjaan masing-masing.Dan hari ini akhirnya tiba. Hari di mana ia bisa kembali melihat wajah sang kekasih secara live. Kalau bisa sih bukan cuma lihat, tapi pegang-pegang tangan sambil peluk-peluk kalau beruntung. Hm… icip-icip bibir sepertinya boleh juga. Mereka tidak pernah melakukan
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

103. Ketar-ketir

“Bim! Apa-apaan sih bicara seperti itu! Jangan ngaco!”Senyum Raja perlahan muncul kembali melihat Elin memarahi pria itu.‘Dengar tuh! Jangan ngaco!’ bisik hati Raja girang.“Tau nih Bocah. Kamu mabok biji karambol ya? Sampai bicara ngawur seperti itu!”Rasanya Raja ingin loncat-loncat girang saat Kristal ikut-ikutan memarahi Bima.“Mami sekarang gitu ya. Udah enggak bela Bima lagi mentang-mentang udah punya calon mantu idaman lain! Bima merasa terkhianati, Mi!”“Kamu duluan kan yang mengkhianati mami? Kamu duluan yang mengundurkan diri jadi calon mantu mami waktu kena pelet cewek obral itu!”Deg!Raja kembali menghentikan langkah saat hampir saja ia sampai di hadapan lima orang itu.‘Calon mantu??? Bima pernah melamar Elin???’ Sebelah tangan Raja terkepal kuat. Kegalauan dua minggu lalu yang sempat menghilang, kini muncul kembali
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more

104. Kangen Sampai Uring-uringan

“Enggak-enggak kok. Iya kan, Pi!” Kristal menyenggol lengan Daniel.“Iya. Ehm…” Daniel meredakan tenggorokan yang tiba-tiba mengering. “Sejak kapan kamu di sini?” tanya Daniel untuk memastikan Raja salah paham atau tidak.Raja menunduk sejenak dengan wajah muram, lalu kembali menatap Daniel. “Sejak Om merestui hubungan dia dan Velin,” kata Raja dengan hati yang kembali nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum sambil menatap Bima yang saat ini menatapnya aneh.“Mana ada yang seperti itu, Mas Raja!” pekik Elin tak terima. Tuh kan, sudah Elin duga Raja kembali salah paham. Elin beralih menatap Papinya. “Pi, tidak seperti itu kan???” tanya Elin nelangsa. Pancaran matanya seperti meminta Daniel untuk membantunya meluruskan apa yang Raja dengar.Daniel berdecak, lalu menatap Raja tajam. “Kapan saya merestui Bima dan Elin?”“Tadi… dia bilang ‘Papi merest
last updateLast Updated : 2024-04-07
Read more

105. Kaisar Daniel

Elin mengurai pelukan mereka. Ia menengadah sampai matanya dan Raja saling menatap dengan jarak yang cukup dekat. Bahkan Elin dapat merasakan embusan napas sang kekasih yang menerpa bibirnya, karena Raja tidak membiarkan tubuh mereka menjauh.“Maksudnya?”“Jangan terlalu dekat lagi sama SEPUPU JAUH-mu itu ya…”“Tapi dia saudaraku—”“Aku tahu dia saudaramu, tapi aku tidak bisa membohongi diri kalau aku sangat cemburu padanya. Terlebih tadi dia sampai minta restu pada kedua orang tuamu. Maksudnya apa seperti itu?! Mungkin kamu menganggap dia sekadar saudara, tapi bagaimana dengannya? Dia sepertinya masih suka padamu!” Raja berseru menggebu, mengeluarkan kekesalannya yang sejak tadi coba ditahan. Rahangnya mengeras karena emosi yang tercipta setelah kembali mengingat keberadaan Bima yang belakangan ini sering muncul di rumah sang kekasih. Bahkan Bima sering menginap di rumah ini. Raja tentu saja tidak bisa melarang, karena kan yang punya rumah Daniel dan Kristal. Jadi setiap kali Elin be
last updateLast Updated : 2024-04-10
Read more

106. Posesif

“Jangan ya, Sayang… Aku pesankan saja makan siang untukmu ya.” Raja membujuk sang kekasih agar Elin tidak makan siang bersama Bima. Beberapa menit lalu, Elin menghubunginya, dan langsung meminta izin pada Raja kalau dia akan makan siang dengan SEPUPU JAUHnya itu. Pria itu berkunjung ke kantor Setiadi satu jam lalu. Entah untuk urusan apa. Raja yang sudah overthinking dengan Bima, menduga-duga kalau Bima datang untuk mendekati Elin. Tentu saja Raja tak rela. Siapa yang rela kekasih hatinya didekati pria lain? Kalau pun ada, berarti orang itu sangat bodoh, atau bisa jadi tidak benar-benar mencintai kekasihnya.>> “Tapi, Mas, ini juga makannya sama Om Setiadi. Aku tidak enak kalau menolak.”Raja menyugar rambut frustrasi seraya memikirkan perkataan Elin. “Kenapa SEPUPU JAUH-mu itu bisa ke kantor kalian?” tanya Raja tak dapat menyembunyikan rasa jengkelnya.>> “D-dia kan memang… Ehm… dia salah satu klien kami, Mas.”“APA???” pekik Raja terkejut. Hatinya semakin tak tenang. “Sejak kapan, S
last updateLast Updated : 2024-04-10
Read more

107. Semua Salah Raja!

Kernyitan bingung muncul di dahi Andromeda yang baru menyadari keberadaan Nina, teman sekelas sekaligus kekasihnya. Ya… Nina dan Andro menjalin tali kasih diam-diam sudah hampir satu tahun karena Nina dilarang pacaran oleh papinya sebelum lulus sekolah.“Yang? Kamu kenapa? Kok marah-marah?”Nina langsung menatap Andromeda. “Kamu kenal sama Om ini, By?” Tangannya menunjuk Raja. Wajahnya semakin terlihat kesal.“Hey… enggak sopan tunjuk-tunjuk orang tua seperti ini.” Andro berucap lembut. Ia menurunkan tangan Nina. Matanya melirik Raja tak enak hati.Ada apa dengan sang kekasih? Kok sepertinya membenci sahabat dari Abangnya?Raja diam. Memperhatikan interaksi dua remaja di hadapannya ini. Kalau boleh Raja menebak dari panggilan keduanya, sepertinya Andro dan Nina memiliki hubungan romantis.“Kamu bela Om ini, By?!”“Namanya Bang Raja dan kayaknya Bang Raja bukannya… pacarnya Kakak kamu ya, Yang?” tanya Andromeda, mengingat berita yang beberapa waktu lalu sempat menghangat antara Elin da
last updateLast Updated : 2024-04-10
Read more

108. Lampu Hijau

“Hm… Yang paling istimewa ya? Mana yang paling cocok untuk Velin? Semua sudah pasti cocok untuk tangan indahnya. Apakah aku harus membeli semuanya? Huft!”Raja menyandarkan tubuh frustrasi pada kursi ruang kerjanya di Perfect Bubbles. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi sejak tadi Raja masih sibuk dengan laptop di atas meja yang menampilkan berbagai jenis cincin tunangan. Di samping laptop, terdapat tumpukan berkas laporan keuangan di semua carwashnya yang setiap dua minggu sekali dicek Raja. Seharusnya dia sudah menyibukkan diri dengan tumpukan berkas itu, karena niat awalnya menginap hari ini di Perfect Bubbles kan memang untuk itu. Namun karena euforia yang ia rasakan mengingat Daniel sudah memperbolehkan ia melamar Elin, Raja jadi sibuk mencari cincin serta referensi di internet tempat untuk melamar sang pujaan hati.Ya… akhirnya lampu kuning dari Daniel telah berubah menjadi lampu hijau. Senyum cerah tersungging di bibir kala
last updateLast Updated : 2024-04-11
Read more

109. Mejemput Nina

“Ini tempatnya?” kata Raja sambil menatap sebuah club malam di hadapannya. Club malam yang cukup terkenal di kalangan teman-teman Raja meski Raja belum pernah masuk tempat ini. Bukan maksud sok suci, tapi dia memang secupu itu. Kalaupun ada pertemuan dengan teman-temannya di club malam, Raja akan memilih menghindar. Mencari alasan kalau dia sedang ada di luar kota atau sedang sibuk. Raja tidak ingin coba-coba yang ujungnya jadi ketagihan.“Ya, Bang. Katanya teman Andro di sini.”Raja mengembuskan napas panjang. “Ya sudah ayo masuk. Abang takut Nina kenapa-napa.”Segera saja dua pria beda generasi ini ke luar dari mobil. Tadi saat Raja shock nyaris jantungan, Andro menjelaskan kalau dia harus ke club malam untuk menyusul Nina. Ya, Nina. Pacar Andro yang juga merupakan adik dari kekasih tercinta Raja. Andro mendapat informasi kalau Nina sedang berada di club malam mengikuti mantan sahabatnya yang bernama Poppy. Sepertinya ancaman gadis itu kemarin siang pada Andro tidak main-main. Bukti
last updateLast Updated : 2024-04-12
Read more

110. Cari Simpati

"Kamu mau pakai ini?"Nina mengernyit aneh saat Raja menyodorkan sarung bermotif garis abu-abu tua dan muda setelah pria itu membuka bagasi belakang mobilnya."Enggak!" tolak Nina tajam. Ya kali dia disuruh pakai sarung. Udah macem emak-emak habis melahirkan saja! Gengsinya yang ketinggian menolak hal itu. Jiwa mudanya mau tetap kelihatan kece di segala situasi meski sebenarnya hati dan otaknya sedang berantakan. Memikirkan hal bodoh yang telah ia lakukan serta hubungannya dengan Andro."Saya tidak ada jaket. Maaf, Ehm… rok kamu terlalu pendek. Sedangkan udara semakin dingin." Raja mengalihkan pandangan ke arah lain tanpa ingin melihat terang-terangan penampilan Nina yang terbuka. Beruntung jaket bomber Andromeda sudah menutupi tubuh bagian atas Nina. Sehingga penampilanannya tidak se-s*ksi tadi. Meski begitu, pahanya tetap saja kelihatan ke mana-mana."Kenapa Om harus peduli?! Dan kenapa Om bisa datang sama Andromeda? Masih niat nyari muka di depan saya?! Nyari simpati, huh?!"Fakta
last updateLast Updated : 2024-04-13
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status