Akhirnya aku sampai di rumah. Karena teringat terus dengan Tiara, aku langsung membuka ponsel dan mengirimi pesan kepada Tiara.(Assalamualaikum, Ra ayah mu masih marah?) Ceklis dua abu yang seperkian detik langsung berubah menjadi biru yang sudah dibaca. Ia terlihat sedang mengetik.(Waalaikum salam, ayah gak marah kok. Dia orangnya gak banyak ngomong dan cuek, jadi kelihatannya marah. Tapi dia baik kok) balasnya yang membuatku kembali bersemangat mengejar cinta Tiara."Ahh aku kirim pesan permintaan maaf aja kali ya ke ayahnya Tiara?" Gumamku."Patut dicoba, siapa tahu dikasih lampu hijau" gumamku lagi.Sebelum mengirim pesan kepada ayahnya Tiara, tak lupa aku membalas pesan Tiara terlebih dahulu.(Assalamualaikum, om ini saya Alan. Yang antar Tiara pulang tadi. Saya minta maaf om, Tiara pulangnya telat. Saya janji besok besok kalau saya jalan sama Tiara, dia gak akan telat pulang) Tak disangka, ayahnya Tiara sedang mengetik. Tetapi tak kunjung ada balasan, terus saja sedang menget
Read more