Home / CEO / Kekasih Bayaran Tuan Presdir Arogan / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Kekasih Bayaran Tuan Presdir Arogan: Chapter 261 - Chapter 270

319 Chapters

Bab 261 - Dia ... Menipuku?

Lucas meletakkan alat makannya. Saat Sienna bercerita, ia tidak memberikan komentar apa pun dan mendengarkannya dengan tenang.Meskipun terkadang ucapan Sienna tersendat karena berusaha menguasai emosinya, tetapi ia pun berhasil menyelesaikan ceritanya. Sienna juga menceritakan pengakuan yang diberikan ibunya terkait Clive dan juga permintaan ibunya untuk menarik tuntutan Cindy serta Clive.“Dulu aku tidak pernah tahu apa kesalahanku sampai membuatnya begitu membenciku. Tapi, sekarang aku merasa hal itu tidak terlalu penting lagi. Sepertinya aku sudah menjadi anak durhaka yang pantas dibenci,” seloroh Sienna seraya tertawa kecil.Namun, dari balik suara tawanya Lucas dapat merasakan kepedihan gadis itu. Sudut bibir Lucas terangkat lembut. Ia meraih tangan Sienna, menepuk pelan punggung tangan gadis itu dan berkata, “Kamu bukan anak durhaka, Sienna. Ibumu saja yang terlalu egois dan berambisi.""Ya, mungkin begitu," gumam Sienna berbisik pelan.Lucas kembali berkata, "Tapi, kamu begitu
Read more

Bab 262 - Menyelesaikan Permainan

“Luke.” Panggilan Sienna mengalihkan lamunan Lucas. Pria itu pun menoleh dengan wajah bingung. “Apa yang kamu pikirkan?” Sienna mengerutkan keningnya. Lucas menatap Sienna sekilas, lalu menarik napasnya dalam-dalam. “Tidak, aku hanya sempat berpikir kalau mungkin Paman Felix memiliki tujuan tertentu untuk mendekatimu. Tapi, mungkin saja aku yang ....” Lucas tidak melanjutkan ucapannya karena tidak ingin membuat Sienna khawatir. Selain itu, ia juga merasa dugaannya itu sangat konyol walaupun mungkin saja hal itu benar. Ia pun mengambil segelas air di atas meja untuk menenangkan dirinya. Akan tetapi, tiba-tiba Sienna berkata dengan wajah yang terlihat polos, “Jadi kamu pikir dia menyukaiku?” Lucas yang baru meneguk minumannya sendiri pun tersedak karena kaget. Sienna bergegas menepuk pelan punggung Lucas yang sedang terbatuk-batuk saat ini. Ia juga mengambilkan sehelai tisu untuknya. “Kamu tidak apa-apa, Lucas?” tanya gadis itu dengan cemas. Lucas mengangguk kecil tanpa menole
Read more

Bab 263 - Terjerat Pesona Berbahaya

Perlahan Lucas melepaskan tautan bibir mereka untuk memberikan ruang agar mereka dapat menghirup udara dengan lebih leluasa.“Sepertinya kamu cukup menikmatinya tadi,” goda Lucas saat tatapan mereka bertemu kembali.Sienna bergegas menundukkan wajahnya. Ia berusaha menyembunyikan rona merah pada kedua pipinya dan bergumam, “Kamu benar-benar sudah gila, Lucas.”Kening Lucas mengerut, tetapi seulas senyuman kembali terukir di bibirnya saat Sienna melanjutkan, “Tapi, aku memang menyukainya.”“Dasar gadis nakal,” ledek Lucas seraya mencubit pelan pipi kanan kekasihnya tersebut.Sienna hanya menyengir kecil. Kedua pipinya kembali bersemu merah dan terasa memanas. Ia tidak tahu sejak kapan ia menjadi berpikiran nakal seperti ini setiap kali berada di dekat Lucas. Ia benar-benar telah terjerat oleh pesona berbahaya dari pria itu!Di satu sisi, Lucas kembali melirik bekas memar yang masih tertinggal pada pipi kiri Sienna, lalu ia pun mengusapnya dengan lembut. “Masih sakit?” tanyanya dengan k
Read more

Bab 264 - Sketsa yang Buruk

“Blink,” sela Sienna yang membuat Lucas terdiam.Pria itu pun mulai memahami arah pembicaraan Sienna, lalu ia berkata, “Maaf, Sienna. Aku tidak bermaksud menutupinya darimu. Tapi, aku─”“Jadi kamu sudah tahu semuanya termasuk alasanku masuk ke Luminous ini?” sela Sienna lagi. Meskipun tadi ia sudah menduga, tetapi tetap saja mendengar pengakuan Lucas, ia masih sangat kaget.Lucas pun mengangguk pelan. “Aku minta maaf. Aku tidak bermaksud membohongimu. Aku hanya ingin kamu sendiri yang bicara jujur padaku, Sayang. Tidak ada maksud lain apa pun itu,” tukasnya, berharap tidak ada kesalahpahaman di antara mereka atas ucapannya ini.Hening.Sienna terlihat bingung menanggapi kejujuran Lucas, tetapi di satu sisi, ia cukup terkejut diperlakukan dengan penuh kasih seperti inni. Meskipun terkadang Lucas tidak menunjukkannya secara gamblang, tetapi tanpa Sienna sadari, pria itu sangat mempedulikan perasaannya hingga sejauh ini.Lucas pun mengaku jika ia terpaksa mengancam Anna untuk menjawab te
Read more

Bab 265 - Hal yang Tidak Biasa

“Memangnya sketsaku seburuk itu?” selidik Sienna dengan memasang wajah polosnya. “Hanya sekilas lihat saja siapa pun bisa tahu kalau kamu tidak berbakat dalam bidang ini, Sienna." Nicole kembali mencibir dan mendengus remeh. 'Cih! Kalau memang aku tidak berbakat, untuk apa kamu menjiplak desainku? Dasar munafik!' umpat Sienna dengan kesal di dalam hati. Namun, ia enggan menunjukkan kebenciannya kepada wanita itu karena ia masih tidak berniat mengungkapkan siapa dirinya kepada semua orang. “Bahkan anak kecil saja bisa membuat sketsa seperti itu.” Nicole sengaja berbicara secara berlebihan karena ia ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa kemampuan Sienna benar-benar di bawah standar yang diinginkan Luminous. “Nicole, bicaramu sudah keterlaluan,” tukas Diane, memperingatkannya. Namun, Nicole tidak peduli. Ia lanjut berkata, "Kalau aku jadi kamu, aku memilih untuk berhenti dan tidak mengikuti seleksi itu daripada aku menjadi bahan ejekan nanti, Sienna.” Nicole berharap uca
Read more

Bab 266 - Kelab Malam

“Bagaimana kalau sekarang kita hangout dan makan malam bareng?” ajak Aurora tiba-tiba. Diane mengangguk setuju. Sienna yang sedang membaca pesan yang baru saja masuk pada ponselnya pun menyahut, “Maaf, sepertinya aku tidak bisa ikut. Aku─” “Ya, kami tahu, kamu masih harus berkencan dengan Direktur Morgan, bukan?” sela Diane terkekeh geli, “Bukan, tapi aku masih ada janji malam ini,” ucap Sienna yang enggan menjelaskan panjang lebar. Diane maupun Aurora tidak ingin memaksa dan mencoba memahami gadis itu. Mereka pun bergegas membereskan pekerjaan dan meninggalkan tempat tersebut lebih dulu, sedangkan Sienna masih merapikan sedikit pekerjaannya sambil menunggu petang berubah menjadi malam. Sore ini Lucas memang sedang ada urusan di luar kantor. Pria itu masih menghadiri pertemuan bersama mitra bisnisnya sehingga Sienna tidak memiliki kegiatan lain setelah pulang kantor hari ini. Namun, ia sedang menunggu balasan pesan dari Anna. Sejak tadi siang ia mencoba menghubungi sahabat
Read more

Bab 267 - Pria Mencurigakan

“Ada apa denganmu? Seperti habis melihat hantu saja,” seloroh Anna saat melihat wajah kaget Sienna. “Tadi ... sepertinya di sana ada lelaki menyeramkan yang sedang mengawasi kita, An?” cicit Sienna seraya menggigit bibirnya. Kedua alis Anna bertaut. “Di mana?” selidiknya. “Arah jam sembilan,” sahut Sienna dengan isyarat lirikan matanya. Anna pun menoleh ke arah yang dimaksud gadis itu, tetapi ia tidak menemukan pria yang mencurigakan. “Yang mana, Sienna? Aku tidak melihat ada yang aneh. Malah lihat orang lagi ciuman,” sungutnya dengan malas. Padahal Anna telah bersiap untuk menghajar dan menginterogasi pria yang dimaksud jika memang terbukti ingin melakukan hal aneh kepada mereka. “Masa sih?” Sienna pun kembali menoleh ke arah keberadaan pria yang dilihatnya tadi dan benar, pria itu sudah tidak terlihat lagi! “Tidak ada ya?” tanya Anna, memastikan. Sienna mengangguk dengan ragu. “Tadi aku jelas-jelas lihat dia duduk di depan meja bartender. Dia seperti sedang mengawasi meja k
Read more

Bab 268 - Bertemu Lagi

“Emily?” gumam Sienna dengan kening mengernyit.Sienna tidak menyangka akan melihat mantan sejawatnya di tempat seperti itu dan juga dalam kondisi yang membuatnya terheran-heran. Padahal ia sempat mengira wanita itu akan sangat menyesal dengan perbuatan yang dilakukannya terhadap Luminous atau mungkin bersedih setelah dipecat dari kantornya.Namun, Sienna tidak menemukan tanda-tanda tersebut dari wanita itu. Bahkan Emily terlihat sangat gembira dengan senyuman khas orang mabuk yang terukir di wajahnya.Sienna yakin Emily tidak menyadari dengan tindakan gila yang dilakukannya saat ini. Alkohol benar-benar telah membuat wanita itu kehilangan kendali.Sienna hanya bisa menggeleng pelan. “Sepertinya dia benar-benar sudah mabuk. Bisa-bisanya dia malah berpesta pora di sini dan ….”Sienna tidak melanjutkan ucapannya, tetapi ia pun menarik napas panjang. Tatapannya masih tertuju pada mantan sejawatnya tersebut. Namun, Sienna tersentak ketika ia melihat so
Read more

Bab 269 - Gadis yang Berharga

Bola mata Anna pun terbelalak lebar. “Berhentilah menggangguku. Aku tidak ingin berurusan denganmu,” cetusnya dengan ketus.Tanpa menunggu tanggapan Oliver, Anna kembali melanjutkan langkahnya, tetapi pergelangan tangannya dicekal dengan kuat oleh pria itu sehingga salah satu mocktail yang dibawanya tumpah.Anna pun sangat kesal. Ia tidak bisa berdiam diri lagi dan akhirnya menyiram wajah Oliver dengan salah satu minuman yang sedang dibawanya.Oliver melotot terkejut. Cairan mocktail tersebut membasahi wajah hingga lehernya. Rahangnya pun mengetat dengan kilatan kemarahan yang menghiasi sepasang netra hitam pekatnya.“Dasar gadis barbar,” geram Oliver dengan sinis.Sebelum Oliver sempat membalasnya, Anna telah bertindak lebih dulu. Dengan gerakan yang terlatih, Anna memelintir lengan Oliver yang mencengkeramnya, membuat pria itu kehilangan keseimbangan dan terpaksa melepaskan cengkeramannya.Gadis itu pun mengambil langkah mundur yang cepat, berusaha untuk menjauh dari Oliver. Namun,
Read more

Bab 270 - Membuntuti

“Kosongkan penjagaan di koridor dan biarkan gadis itu melakukan yang diinginkannya,” titah Ace kepada penjaga di hadapannya.“Tapi, bagaimana dengan Tuan Muda Oliver? Kalau dia bertanya─” Ucapan penjaga itu terhenti karena Ace memberikan tatapan tajam padanya.“Saya yang akan bertanggung jawab,” sahut Ace kemudian.“Baik, Tuan Ace,” sahut penjaga itu. Ia langsung menyampaikan titah Ace tersebut kepada rekannya melalui earphone wireless, lalu ia berjalan meninggalkan lantai tersebut.Ace Tucker masih belum beranjak dari tempatnya. Netra abu-abu gelapnya memandang lurus ke arah punggung Sienna yang semakin menjauh. Ia kembali mengawasi gadis itu dengan tetap menjaga jarak agar tidak mencolok.Sienna telah berjalan menuju ke sisi koridor di bagian timur. Tadi ia sempat melihat Nicole dan Emily berbelok ke koridor tersebut, tetapi sekarang ia sudah kehilangan jejak mereka.Alis Sienna berkerut ketika ia merasa ada seseorang yang memperhatikannya
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
32
DMCA.com Protection Status