Semua Bab Kekasih Bayaran Tuan Presdir Arogan: Bab 131 - Bab 140

319 Bab

Bab 131 - Ketahuan?

Lucas memijit pelipisnya sejenak. Netranya masih memperhatikan rekaman CCTV pada layar laptopnya. Emosinya pun meledak hebat ketika mendengar Penelope mengatai Sienna sebagai wanita yang telah menjajakan tubuhnya untuk menjadi kekasihnya.Lucas cukup kagum ketika melihat Sienna menangani hal tersebut. Namun, ia masih belum puas dengan cara yang dilakukan sekretarisnya tersebut.Lucas tidak bisa diam saja membiarkan Penelope berbuat sesuka hatinya dan menyebarkan rumor buruk tentangnya dengan Sienna. Ia pun meraih gawainya, lalu mencari nomor kontak kantor firma hukum yang biasa bekerja sama dengan perusahaannya.Tidak berapa lama kemudian, panggilan Lucas terhubung dengan salah satu pengacara dan penasihat hukumnya.“Saya ingin menggugat seseorang," ucap Lucas kepada orang tersebut.***Sienna mengetuk pelan pintu ruangan Lucas. Namun, ia tidak mendengar suara apa pun dari dalam ruangan tersebut.‘Sepertinya dia masih tidur,’ gumam Sienna di dalam hati.Gadis itu baru saja selesai mem
Baca selengkapnya

Bab 132 - Ada yang Salah dengan Sikapmu

Degup jantung Sienna berpacu semakin cepat ketika Lucas telah berdiri di hadapannya. Pria itu memandangnya dengan tajam, lalu mengambil bolpoin dari tangan Sienna. Namun, pria itu tidak mengucapkan sepatah kata pun dan kembali memandangnya.‘Bagaimana ini? Apa aku mengaku saja? Tapi, bagaimana kalau dia tidak percaya dan mengira kalau aku benar-benar ingin mencuri?’ batin Sienna dengan gelisah.Sienna menggigit bibir bawahnya dengan kuat. “Di-Direktur Morgan, aku—”“Kenapa kamu begitu bodoh malah melukai dirimu terus?” sela Lucas sebelum gadis itu memberikan penjelasan lebih lanjut.Sienna mengerjapkan matanya beberapa kali dan menatap pria itu dengan bingung. Sebelum ia merespon, Lucas telah menyentuh puncak kepalanya yang terbentur tadi.Sontak, Sienna menjerit, “Sakit!”Lucas menghela napas panjang. “Tahu sakit? Kenapa tidak hati-hati?” omelnya.Sienna mengerucutkan bibirnya. “Habisnya ….”“Habisnya kenapa?” Satu alis Lucas terangkat.Sienna tidak menjawab dan malah menundukkan waj
Baca selengkapnya

Bab 133 - Pesona yang Mematikan

Lucas tertegun, merenungi ucapan gadis tersebut. Ia menyadari bahwa perhatiannya kepada Sienna mungkin terlalu berlebihan dari yang seharusnya.Namun, tindakannya memang dilakukan secara spontan dan tanpa alasan yang jelas. Sebelumnya, Lucas tidak pernah mempertimbangkan apakah dia perlu melakukannya atau tidak.Pertanyaan Sienna menyadarkan Lucas dan membuatnya mempertanyakan alasan di balik perilaku tidak wajarnya tersebut.‘Apa benar aku melakukannya hanya untuk sandiwara?’ gumam pria itu di dalam hati.Namun, debaran di dalam dadanya meningkat dengan cepat, seolah ingin menunjukkan bahwa semua tindakannya bukan sekadar sandiwara belaka.Ada ketulusan nyata yang diselimuti oleh perasaan aneh yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Perasaan asing itu membuatnya menyelami dirinya lebih jauh.‘Apa yang terjadi padaku?’ batinnya.“Lucas?” panggil Sienna.Gadis itu melambaikan salah satu tangannya di depan wajah atasannya tersebut. Tindakannya itu berhasil menyentakkan lamunan pria itu
Baca selengkapnya

Bab 134 - Curiga!

"Tapi, pria yang serius bekerja memang memiliki daya tarik tersendiri, terutama jika dia memiliki jabatan dan uang. Tak heran banyak yang tergila-gila padanya," gumam Sienna, masih mengamati atasannya.Ia kembali teringat dengan ujaran sinis Penelope tadi. Embusan napas kasar pun meluncur dari bibirnya. ia bertanya-tanya berapa banyak lagi penggemar fanatik Zombi Kutub seperti Penelope yang harus dihadapinya.Hal ini juga yang menjadi salah satu alasan terbesar Sienna untuk tidak memilih lelaki seperti Lucas Morgan. Ia tidak ingin menenggelamkan dirinya dalam lautan masalah yang tak berujung.Lamunan Sienna berakhir ketika tatapannya bertemu dengan Lucas. Ia pun tersenyum canggung dan mengangguk kecil untuk menutupi rasa malunya karena kepergok telah memandanginya.Akan tetapi, Lucas malah memberikan isyarat kepadanya untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.Sienna pun beranjak dari kursinya. “Apa dia mau melanjutkan pemeriksaan dokumen kemarin?” terkanya dengan penuh semangat.Ia telah
Baca selengkapnya

Bab 135 - Tidak Ingin Terburu-buru

Sorot mata Lucas tertuju pada Sienna yang telah bersiap pergi. Gadis itu melangkah ke dalam ruangannya untuk menunggu instruksinya.“Direktur Morgan, apa Anda sudah mau pergi sekarang?” tanya gadis itu padanya.Namun, Lucas tidak memberikan tanggapan apa pun padanya. Pria itu masih larut dalam pikirannya sendiri.Kedua alis Sienna bertaut. Ia dapat merasakan tatapan tajam yang begitu menusuk dari atasannya tersebut. Tatapan yang dipenuhi aura gelap tersebut membuat kening Sienna mengernyit.‘Kenapa dengannya? Siapa yang sudah membuatnya marah?’ batin gadis itu. Padahal dia baru meninggalkan pria itu sebentar saja.‘Saat ini Lucas sedang termenung. Ia masih tidak dapat percaya kalau Sienna memiliki niat buruk dan tujuan khusus bekerja di Luminous.Padahal selama beberapa bulan terakhir ini ia sudah mengawasi gadis itu dan tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan selain sikapnya.Lucas selalu berharap di balik wajah lugu Sienna, tidak tersimpan tipu muslihat yang ingin menjatuhkan diri
Baca selengkapnya

Bab 136 - Bersikap Dingin

“Apa sih?” sungut Sienna seraya berdecak malas.“Tidak usah malu-malu. Aku tahu kalau sekarang kalian mau pergi berkencan. Nasib malang jomlo sepertiku ini hanya bisa mengiri saja,” keluh Anna.Sienna mencebikkan bibirnya. “Jangan berpikiran aneh. Kami tidak pergi berkencan. Kami hanya pergi ke acara ….”Sienna tidak melanjutkan ucapannya. Ia tertegun sejenak. Ia ragu apakah perlu menceritakan tentang Allen kepada sahabatnya, karena ia tahu Anna pasti akan sangat marah.“Acara apa?” Nada suara Anna mulai tidak terdengar sabaran.“Acara penyambutan manajer baru dan manajernya adalah … Allen,” aku Sienna. Pada akhirnya ia memutuskan untuk memberitahu kepada Anna mengenai Allen. Ia ingin mendengar pendapat sahabatnya itu.“Apa? Dia bekerja di Luminous?” pekik Anna dengan histeris.Sebelum Sienna menjawab, Anna kembali mencecarnya, “Kamu sudah bertemu dengannya? Apa yang sudah dia katakan padamu, Sienna? Apa kamu sudah menggamparnya?”“Mana mungkin aku menggamparnya di muka umum, An. Apal
Baca selengkapnya

Bab 137 - Pura-pura Tidak Saling Kenal

Lucas dan Sienna diantar oleh salah seorang petugas hotel ke sebuah lounge yang telah disewa oleh Allen sebagai tempat perkumpulan mereka. Sesampainya di dalam lounge tersebut, mereka disambut dengan keseruan yang sedang berlangsung di dalam ruangan itu. Tampak beberapa karyawan Luminous yang sedang asyik bernyanyi bersama, sedangkan beberapa yang lainnya sedang asyik bercengkerama sambil menikmati makanan dan minuman yang disuguhkan. Suara nyanyian terhenti ketika mereka menyadari kehadiran Lucas di dalam ruangan tersebut. “Direktur Morgan, akhirnya Anda datang juga. Saya pikir Anda tidak datang,” ucap seorang pria paruh baya yang merupakan manajer keuangan Luminous, Peter Foster. Lucas menyambut jabat tangan pria paruh baya itu, lalu menimpali, “Tentu saja saya harus hadir. Jika saya tidak hadir, bukankah namanya tidak menghargai undangan Manajer Grant?” Netra Lucas melirik Allen yang baru saja menyelesaikan permainan biliarnya dengan salah seorang bawahannya. Lounge mewah ters
Baca selengkapnya

Bab 138 - Jaga Hati dan Mata

Melihat Allen yang tidak menyadari kemarahan Lucas, Peter Foster pun berdiri di sampingnya dan mengingatkan tindakannya terhadap sekretaris Lucas. Perlahan Allen melepaskan jabatan tangannya dengan Sienna dan berkata sembari terkekeh pelan, “Maaf, saya sampai lupa diri. Kecantikan Nona Sherwood terlalu sayang untuk dilewatkan.” Pujian yang dilontarkan Allen tidak sedikit pun membuat Sienna merasa senang. Sebaliknya, ia malah merasa jijik. 'Dasar tidak tahu malu,’ geramnya di dalam hati. Namun, Sienna tetap memasang senyuman ramahnya walaupun ia merasa kesal bukan kepalang terhadap mantan kekasihnya itu, tanpa mengetahui jika ia sedang dalam pemantauan Lucas. “Saya rasa istri Anda di rumah jauh lebih cantik daripada saya, Manajer Grant,” ucap Sienna dengan nada penuh sindiran. “Wah, Manajer Grant sudah menikah?" Peter Foster cukup terkejut mendengar ucapan gadis itu. "Bagaimana Anda bisa tahu, Nona Sherwood?” tanya pria paruh baya itu. Sienna melirik cincin yang tersemat di ja
Baca selengkapnya

Bab 139 - Pecat Dia!

“Kalian harus banyak belajar dari Nona Sherwood. Bukan hanya pintar menggoda pria, dia juga pintar mengadu.”Ucapan Penelope tersebut langsung mengundang perhatian semua orang tertuju padanya. Wajah Penelope terlihat sedikit merah. Sejak tadi ia sudah menghabiskan beberapa gelas alkohol. Tidak heran kalau ia mulai mabuk sekarang dan berbicara melantur.Ucapan Penelope tentu saja juga terdengar oleh Lucas maupun Allen. Kedua pria itu telah melayangkan tatapan tajam mereka ke arah Penelope. Namun, karena mabuk, Penelope tidak peduli dengan hal tersebut."Jadi ... kalian berhati-hatilah kalau berteman dengannya. Bisa-bisa kalian dilaporkan dan dituntut," ucap Penelope lagi.“Penelope, jangan bicara sembarangan. Kamu sudah mabuk.” ujar salah seorang rekan Penelope, Melinda Johnson.“Siapa bilang aku mabuk? Ini benar kok. Pasti dia sudah melaporkanku kepada Direktur Morgan tentang perdebatan kami tadi,” timpal Penelope seraya bangkit dari tempatnya, lalu menghampiri Lucas dengan langkah gon
Baca selengkapnya

Bab 140 - Hanya Aku yang Berhak Mengkritiknya!

“Pecat dia,” titah Lucas.Allen sangat syok. Ia merasa keputusan Lucas terlalu berlebihan. Terlebih lagi ia adalah atasan langsung Penelope. Seharusnya Lucas mempertimbangkan pendapatnya. "Tapi, Lucas─"Sayangnya, Lucas tidak mengindahkan ucapannya dan menyela, “Saya tahu kalau banyak di antara kalian yang tidak suka melihat hubungan saya dengan Sienna. Tapi, saya ingin menegaskan kalau saat ini Sienna Sherwood adalah kekasih saya dan hanya saya yang berhak mengkritiknya!”Sienna cukup terkejut mendapat pembelaan dari Lucas. Padahal ia berpikir atasannya itu tidak akan peduli lagi dengannya. Keputusan Lucas memang sangat berlebihan hingga memecat seseorang karena hanya telah menghina kekasihnya saat mabuk. Sienna khawatir sikap arogan Lucas akan menurunkan pamornya di dalam perusahaan. Namun, di satu sisi, Sienna merasa senang dengan pembelaan pria itu.Entah kenapa ucapan Lucas terdengar seperti pengakuan yang cukup manis seolah menyatakan kepemilikannya sebagai kekasihnya.‘Kekasih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1213141516
...
32
DMCA.com Protection Status