"Loh ... loh ... anak mamah kenapa murung begini? Semangat dong, Nu! Awali hari dengan senyum! Perlihatkan gigimu, senyum yang lebar! Perlihatkan pada dunia kalau kita bahagia," celoteh Mayang melihat Anu murung."Senyum gak bikin perut kenyang, Mbak. Awali hari tuh dengan sarapan biar kuat menghadapi kenyataan," tukas Gendis sambil mengoles selai pada roti tawarnya.Seolah tak mau kalah, Gading ikut berkomentar," apaan sih Mbak Gendis, awali hari tuh dengan bismillah biar hidup berkah.""Pinter banget ngomong, shalat hari Jum'at doang aja," balas Gendis."Daripada Mbak Gendis gak pernah shalat, wekk," bela Gading.Keributan pagi seperti biasa, kecuali Anu yang tidak biasa. Jika sebelumnya Anu memang pendiam kali ini terlihat lebih suram. Sementara Galang dan Wardoyo hanya seperti cameo dalam film. Hanya jika sudah terlalu ribut Galang akan menginterupsi dengan kode tanpa bicara. "Mah, Anu sudah selesai. Ayo kita berangkat sekarang!" pinta Anu."Masih kepagian Anu, sebentar lagi, ya?
Read more